Friday, June 25, 2010

Nulisnulisnulisnulis kenapa kurcaci guet ngak bs berhenti nulis.... Please stop awhile, im a bit tired here..

Jatuh rindu

saat saya baru belajar tentang konsep waktu,
saya mendengar ada orang berkata 'rindu'

saat saya baru dikenalkan pada konsep ingatan,
saya mendengar ada orang yang berkata 'rindu'

saat saya baru diingatkan tentang konsep subjektivitas,
saya mendengar ada orang berkata 'rindu'

semua teori yang baru dibagikan pada saya tiba tiba mewujudkan di depan saya.

Saat itu saya baru sadar bahwa pemahaman teori bukan sadar dan tahu arti namun butuh sesuatu yang disebut dengan rasa.

Kembali warna hijau saya tegakkan sebagai simbol diri,
karena ternyata saya tak tahu rasa itu semua.

Maka kemudian saya memberanikan diri untuk bertanya 'kenapa'

Tuesday, June 22, 2010

Kadang memang orang butuh curhat

banyak yang mau dikata

sayang kata tak banyak artinya

banyak yang mau dikeluhkan

sayang tak banyak yang mau mendengarkan.

banyak yang mau diungkapkan

sayang ekspresi tak bisa menggambarkan

akhirnya hanya bisa berkata pada hujan

berkeluh dengan cerita

tenggelamkan tangis dengan makan

sampai pada akhirnya nanti kata kan terlupa
keluhan tak terasa
dan ekspresi jadi hambar semua...

Dan setelah itu kita bisa pulang tanpa beban dengan langkah ringan.

Monday, June 21, 2010

Episode pukul 1 dini hari

Saat sebuah kenangan mewujud di sekarang
kamu hanya bisa terpana 
mencoba tembus rintik hujan yang batasi pandanganmu akan dia yang bekerja di gedung penuh kaca
sambil berharap bahwa ramalan tentang bahagia itu
berkisah tentang dia dan hanya dia...


*ah, kupret, kenapa cinta itu selalu indah untuk dijadikan cerita?*

Sunday, June 20, 2010

Obrolan yang Terpotong

Obrolan itu terpotong oleh... 

Pertandingan bola yg menentukan 
Rintik hujan di bulan yang muram  
Kemacetan penghujung malam 
Sebuah halo dari teman 
Telepon dari pacar 
Lelucon dari kawan 
Perjalanan dinas ke pulau seberang 
Keharusan kuliah di negeri orang 
Buruknya jaringan 
Pernikahan 
Pertunangan
Kebahagiaan 
Kenangan 
Kerinduan 

mungkinkah kita sambung lagi kapan-kapan? 
mungkin nanti saat kita bertemu lagi dengan kesepian...

Thursday, June 17, 2010

Hei, kemana saja kamu hari ini? Ayo cerita padaku... Sudah rindu aku pada kisahmu. :)

Sebuah percakapan singkat

Hai honey, kamu di mana?
*Hallo sayang, maaf ngak kedengeran!
Saya tanya, KAMU DIMANA?
*OO...AKU LAGI BARENG TEMAN TEMAN! NIKMATI HIDUP DAN BERSENANG-SENANG!
Ooo begitu. Maaf, aku kira hidupmu baru akan senang bila bersamaku.....


(not as i expected, yah kalo ada wkt diperbaiki deh. He2)

Monday, June 14, 2010

lalu apa?

kalau menurutmu aku sudah tak bisa menulis lagi,
lalu apa yang bisa aku lakukan?
merajut seharian sambil menunggu matahari terbenam?
well, tahukah kamu, aku bisa melakukan itu...

kalau menurutmu ceritaku sudah tak menarik lagi,
lalu apa yang bisa aku lakukan?
memanggang roti yang aromanya bisa membuat orang mabuk kepayang?
well, tahukah kamu, aku juga bisa melakukan itu?

kalau menurutmu ideku sudah kering dan tak ada artinya lagi,
lalu apa yang bisa aku lakukan?
membereskan rumah sampai semuanya terlihat rapi dan menawan?
well, tahukah kamu, aku pun bisa melakukan itu?

tapi
aku memilih untuk menulis
bukan yang lain
karena dengan melakukan itu
aku jadi lebih menyukai diriku sendiri
sorry, if you think otherwise...


*kadang sesuatu yang sangat tidak relevan jadi ilham yang sangat menyenangkan*

Friday, June 11, 2010

Cheesy? I just cant help it.

If 'i love you' seem to soon to say,
then what words are appropriate to uttered,
to say thank you for the happiness felt in the short time given?

*Ah, whydo'ya have 2 be so amazingly good looking and funny d same time :) its a crime, honey*

Thursday, June 10, 2010

Hope its not a waste of time.

Banyak yang bilang aku tak tahu apa yg kumau.

Seperti layangan putus pasrah pada angin yang bertiup.

Aku harus mengaku bahwa memang aku terlihat seperti itu.

Tapi kalau boleh jujur, aku sudah tahu apa yang aku mau sejak dulu.

Tinggal di gua sepi dan menulis cerita tentangmu.

Ah, tapi kamu tak setuju. Jadi sekarang aku mencari aktivitas lain yang paling tidak sedikit mirip dengan itu.

*terimakasih jaringan kantor yang lemot, saya jadi py waktu menulis ini :) * terinspirasi dr tulisan mengenai penulis idola saya yg menghabiskan masa mudanya di kaki gunung, segala hormat saya*

Sebelum tidur

Apa yang akan kau tulis malam ini?

Rasa yang memabukkan tadi?
Keriaan yang baru usai dini hari?
Keputusan terberat tadi pagi?
Atau isi sms dari lelaki yang sedang di perjalanan menuju rumah sang istri?

Kata, menurut orang, bisa jadi senjata.
Semoga apa yang kau tulis nanti tak jadi sebilah pisau yang membuat luka lama kembali menganga.

*tos sama kurcaci*

Wednesday, June 09, 2010

cerita tentang Bapak

masih segar di ingatan saya raut wajah Anda saat saya membuka pintu rumah malam itu.
lengkap dengan seragam kerja dan tas kantor, Anda mengucapkan salam pada saya.

"Halo, Bapak pulang."

santai tanpa beban, Anda kemudian bercerita bagaimana Anda terpaksa naik pesawat dari Semarang ke Jakarta, karena kota tempat Anda bekerja sudah tidak memungkinkan Anda untuk tinggal lebih lama lagi. Anda --untuk sekian kalinya dalam bulan itu--mendapat ancaman pembunuhan lagi.

Saya berusaha untuk tidak kesal mendengar itu, karena tahu bila saya memperlihatkan emosi, Anda akan merasa sedih. Satu hal yang tak Anda butuhkan di hari yang melelahkan itu.

Berminggu-minggu Anda ada di rumah dan mendiskusikan masalah itu dengan si gendut yang sudah mempersiapkan hal-hal berhubungan dengan tuntutan hukum yang Anda bisa lakukan untuk membereskan masalah itu.

Masih segar di ingatan saya, bagaimana wajah Anda yang --sekali lagi tetap santai-- bercerita mengenai waktu yang amat panjang yang Anda habiskan di ruang interogasi polisi membahas kenapa hal yang memalukan itu bisa terjadi.
Dan mengenai kekecewaan Anda terhadap orang yang menghancurkan impian Anda dan mengubahnya menjadi sebuah kepentingan politis-ekonomis yang memuakkan.

Hal itu masih kadang menghantui saya. Untung harapan saya mengenai hilangnya masalah itu, dikabulkan oleh dunia.

baru saja saya bisa bernapas lega, tiba-tiba Anda punya kisah lain yang membuat kepala saya kembali terbeban berat.

"Hari ini saya membawa pengacara untuk mendengarkan tuntutan orang yang dipecat karena mencuri di pabrik," kembali dengan santai Anda bercerita di meja makan.

Saya hanya diam dan menarik napas berat. Si gendut yang duduk di seberang meja hanya bisa memandangi saya.

Waduh ada apa lagi ini? begitu batin saya.

Anda memang sudah bercerita mengenai kasus pencurian itu. Sebuah kisah sederhana yang ujungnya di tutup dengan kalimat, "Saya akan membuat kasus ini jadi besar!" keluar dari mulut manusia tertuduh itu.

Dan kemarin, masalah itu pun dibesarkan di sebuah pertemuan tertutup di Depnaker.
Emosi si tertuduh membuat Anda harus bertanya, "Apakah Anda menuntut perusahaan atau saya sebagai pribadi? karena saya di sini mewakili perusahaan, bukan pribadi? dan ancaman pembunuhan yang Anda keluarkan itu ditujukan pada saya sebagai pribadi."

Ancaman pembunuhan.

kata itu terdengar surrealis bagi saya yang gemar membaca buku detektif. Si gendut mendengarkan dengan seksama walau tak mengucapkan sepatah kata. Saya tak mampu mendefinisikan apa yang terjadi di kepala dan hati saya.

Waduh, kenapa ini harus terjadi lagi sih?

"Agak mengerikan memang, bagaimana orang itu membawa segerombolan orang berwajah menakutkan ke tempat pertemuan. Ah, tapi kalau ada apa-apa, tanggung jawabnya ada di depnaker yang seharusnya menjaga keamanan di gedungnya."

Si gendut, manusia yang selalu saya cari bila butuh saran rasional, tetap diam. Dan saat Anda tak ada di ruangan. Gendut berbisik, "Tenang, kasusnya belum diputuskan, harusnya sih sederhana saja keputusannya. Dan perlu diingat, kadang orang hanya gemar mengancam saja, lagian Bapak selalu ditemani Pak Udin kemana-mana."

Saya harap semua memang sesederhana itu. Saya benar-benar berharap memang hanya sesederhana itu.

Kenapa sih orang gemar sekali mengancam?
kenapa sih orang gemar sekali berbuat jahat?
Saat Anda bekerja, mengapa sih Anda harus mencuri di tempat yang memberi Anda gaji?
Saat Anda ketahuan, mengapa sih Anda harus mengancam orang yang memberi Anda sanksi? kenapa Anda tak bertanya kepada diri Anda sendiri, mengapa saya mencuri?

Baiknya kita tinggalkan semua ini
dan mencari ketenangan sendiri, bagaimana?

dunia ini adalah panggung drama yang ekstrim. Saya hanya bisa berharap agar semuanya selesai dan cerita yang saya dengar dari Anda hanyalah mengenai manusi-manusia seru yang ada di Take Me/Him Out Indonesia malam tadi.






Sunday, June 06, 2010

lovely man with guitar in his hand

Halo, perempuan...
di teras kosong milik orang ini aku bersenandung
dengan sebuah gitar tak bertuan
yang tergeletak begitu saja di kursi malas milik orang

Halo, perempuan...
bagaimana kabarnya kita?
apakah sudah baik-baik saja? 
atau masih berstatus aku dan kamu terus?

Halo, perempuan...
sebentar lagi, aku pulang
sudah kubungkuskan cerita
oleh-oleh perjalanan
yang selalu kau minta setiap kali aku keluar kota

Halo, perempuan...
jangan takut
aku tak akan lupa
eh, tapi bila iya... tentunya kamu tak keberatan untuk mengingatkan, bukan?
 


Belum mati sekarang...

Jangan cepat mati yah, begitu ujarnya pada saya tanpa alasan kuat.
Dia memang tahu akan obsesi saya yang satu itu,
tp beda dgn orang lain yg sama-sama tahu,
dia tak mencibir pd obsesi itu.
Dia hy minta saya agar tak buru buru.
'aku mau lihat kamu bisa terbang dulu' begitu ujarnya sederhana.
Saya terharu
tak tahu terenyuh karena dia tak ingin saya cepat matinya,
atau karena percaya bahwa akhirnya nanti saya bisa melayang di udara.

'iya sayang, aku akan bisa terbang dulu sebelum ajal datang.'


*tercenung, semoga Anda tak marah*

Friday, June 04, 2010

Rahasia adalah...

lintingan di selipkan di dompetmu,
cakram-cakram tanpa judul yang ada di pojok belakang lemarimu,
buku-buku berisikan catatan harianmu yang diikat  di sudut kamarmu,
foto-fotonya yang ada di kotak cina merah milikmu,
lagu Bryan Adam yang selalu bisa mengundang tangismu,
kotak kondom kosong yang kau bakar dan kau kubur di pot mawarmu,
ikat rambut miliknya yang tertinggal di kamarmu dulu,
gambar karikatur untuk ulang tahunnya, yang tak pernah sempat dikirim olehmu,
puisi tentangnya di tumpukan kertas yang sudah menguning milikmu,

juga
rasa saya pada Anda


*can't help not to laugh writing this, makasih berat kurcaci-kurcaciku!*

Thursday, June 03, 2010

dini hari di sebuah warung kopi nyaman di bilangan kemang

dini hari di sebuah warung kopi nyaman di bilangan kemang, tiba-tiba saya terpikir untuk tinggal diam di sana selamanya. Di temani tawa dan obrolan ringan tak berkesan, saya merasa amat nyaman. Sesekali berkomentar sambil mengucap kata 'cie' lalu berlalu menonton running text yang ada di televisi.

dini hari di sebuah warung kopi nyaman di bilangan kemang, tanpa isi kepala dan beban yang biasanya melekat di punggung, saya jadi orang yang lebih menyenangkan lebih bebas lebih ringan bahkan mungkin lebih bahagia --kalau memang kata itu ada buat saya.

dini hari di sebuah warung kopi nyaman di bilangan kemang, tanpa kamu, dia, Anda, mereka, dan kalian semua. Hanya saya, gumpalan asap yang dibuat tanpa tujuan apa-apa, coretan-coretan asal berisi kebingungan dan keyakinan bahwa hidup hanya untuk hari ini saja.

dini hari di sebuah warung kopi nyaman di bilangan kemang... realita hidup yang jarang saya sambangi ...

--kadang saya pikir saya sudah jatuh cinta pada diri saya sendiri ---
 

Wednesday, June 02, 2010

Kenapa kalo udh mau pisah gini, smua kata maaf baru keluar. Trus jadi pisah nga kalo gini. Kampret jadi mau nangis.

*

Read, why do you always read?
Why cant you talk some?
why cant you write some?

Why do you want me to talk when all the beautiful things are all well written.
Why do you want to screw it up by listening to me talk and reading what i write?
Honey, reality bites, lets just stick to reading fiction and be happy a bit longer.

Pengakuan

Sekali lagi gue minta lo untuk ngeberesin masalah gue
Sekali lagi gue minta lo jadi pundak tempat gue menangisi smua kebodohan gue.
Terlalu banyak yang gue minta dari lo, hanya karena gue tau lo memang baik.
Makasih untuk semuanya.
Semoga besok-besok the table is turned
dan gue bisa ngebales semuanya.

It was worth the wait, teman. Glad to see your face glowing tonight. Doa gue bersama Anda, teman. :)

Bajak laut #2

Ada rongga di dada yg bentuknya spt diri Anda, bung.
Sebuah tempat yg jadi kosong sejak kepergian Anda kemarin, bung.
Semoga cuma seminggu seperti janji Anda, bung.
Tapi lebih pun tak mengapa, bung.
Karena kapan pun Anda pulang rongga itu akan tetap ada, bung.
Menanti walau tanpa sepi.
Menunggu walau tak tak merindu.

Karena bila nanti Anda kembali, bung. Akan ada banyak cerita yang akan membayar lunas penantian dan waktu menunggu


*satu crita buat si bajak laut*

Fallen

after all the story told
after all the time spent
after all the laughter shared
after all the tears shed
after all the secrets revealed
after all the sweet words spoken
after all the harsh things done
after all the night yearning
after all the days smilling
after all that
finally it dawn to me that
yes, i do want to spend all my days living with you

Tuesday, June 01, 2010

Candu

Tidak disangka saya jadi kecanduan

pada kisahnya
pada kabarnya
pada komentarnya

padahal sebelumnya semua itu hanya berlalu begitu saja di depan mata

mungkin karena dulu dia pernah mengungkapkan rahasia yang membuat saya mengerti cara berpikirnya

memang ternyata memikirkan orang lain lebih menyenangkan dibanding berkutat dengan kehidupan sendiri.

:)