Wednesday, December 28, 2005
Maling Motor...
nah pas sampai di sana ada keributan, ternyata ada maling motor ditangkep (keep in mind that i work in a campus) dan semua mahasiswa, karyawan, dosen dan jajaran petinggi kampus tumplek di depan kantor satpam untuk melihat si maling...
pas si maling keluar dari kantor satpam keriuhan pun terjadi.. maling yang udah dilucuti bajunya (tertinggal hanya celana dalam berwarna hijau.. hehehe.. jadi inget si kolor ijo) kini dihujani oleh tendangan gebukan dan hinaan dari semua orang (keep in mind that most of 'em are boyz.. not to be sexist or anything) ... wuiiiihhhh... serem...
nah yang paling serem adalah karen kericuhan itu polisi (yang cuma ada satu) menembakkan senjatanya ke atas...... GUE PANIK 'BRO karena GUE NONTON KERIUHAN ITU DARI LANTAI 3 TEPAT DI ATAS AMUK MASA ITU !!!!! gila nggak sih!!! yang ada di pikiran gue adalah what if a bullet hits me.. what would happen next? jadi aja gue ngabur ketakutan ke ruangan ... sumpee i don't want to die being hit by a bullet like that...
pertanyaan gue, bagi orang yang ngerti.. are police suppose to do that in a place that have second, third and fourth floor?? tolong dijawab... jadi besok2 kalo ada riot kaya gitu gue siap ngabur aja.....
Tuesday, December 27, 2005
Learning to be humble.....
seumur hidup gue, gue selalu diajarin sama lingkungan untuk menunjukkan siapa diri gue (terimakasih berat kapitalisme!!!) tapi pengalaman-pengalaman minggu belakangan ini gue belajar banget untuk menjadi humble... rendah hati..... karena ternyata hidup itu ternyata nggak bisa selalu tentang GUE doang...
kemaren gue reuni sama sahabat-sahabat lama...
kemaren gue belajar untuk mendengarkan lebih banyak dibanding untuk berbicara...
kemaren gue belajar untuk mensyukuri hidup gue
kemaren gue belajar untuk menghargai keputusan orang lain...
cerita2 yang gue denger kemaren mengenai kehidupan 3 sahabat gue itu bikin gue yang dulu merasa bahwa perkawinan adalah sebuah jalan yang salah ... luluh... dan merasa bahwa perkawinan adalah sebuah choice yang layak dipertimbangkan. Ada pandangan lain yang timbul setelah gue denger cerita 3 ibu muda ini. Dari cerita suami males ngangkat telefon di rumah saat si istri sibuk masak sampe cerita istri yang sudah heboh nyiapin cerita untuk dikisahkan ke suaminya, tapi gara-gara pulang kantor keduanya udah kecapekkan,jadi rencana untuk cerita hangus begitu aja. hahahaha....dari cerita kocak yang kecil-kecil itu gue baru sadar bahwa marriage teaches you to be humble... in marriage you are still 2 people trying to cooperate... thats why you need to be humble.. karena sekarang hidup lo udah lo share sama orang lain yang juga telah rela nge-share idup dia sama lo...
are you guys getting any of this?
well pokoke... gue cuma mau bilang kamis malem kemaren gue belajar banyak banget!
makasih guys !!
Wednesday, December 21, 2005
DAY FIVE (Sunday Dec 18)
Last Day…. Mbak Novie udah baikkan jadi hari ini kita bisa nonton barerng… namun karena ada acara mendadak Dewi dan Mbak Novi meninggalkan gue untuk nonton film KAMI ANAK
KAMI ANAK
Film pertama ini bikin gue harus merogoh-rogoh tisyu dalam gelap… Gila !!! Gue terharu jaya… Cara bertuturnya sangat santai dan nyaman.. namun karena begitu polosnya jiwa gue sampe ndak tahan… Bercerita soal TORI seorang anak
JOKI KECIL
Film kedua ini ngebawa kita ke daerah
MYTH, MONSTER and HOBBIT
Film terakhir dan yang terpanjang… Film dengan animasi yang cerah dan narasi yang penuh canda ini SAYANG NGGAK PAKE SUBTITLE jadi banyak anak-anak yang nonton nggak ngerti, padalah film ini bercerita tentang mitos mengenai naga, yodha, burung api phoenix dan hobbit sang manusia kerdil ciptaan Tolkien… film documenter ini memang dibuat untuk televise jaid kita bisa melihat jeda-jeda untuk iklan… tapi jeda itu nggak sempet bikin gue bete karena the story fascinates me… bercerita tentang perjalanan Lawrence Blair ke pelosok Indonesia dan membahas mengenai makhluk-makhluk Indonesia yang mungkin saja jadi ide dari pembuatan mitos-mitos Inggris… Keren.. Cuma seperti gue bilang tadi sayang ndak ada subtitile karena kasian anak-anak kecil yang nonton……
Film kedua, gue bertemu dengan Dewi dan Mbak Novi di Djakarta Theater untuk nonton NOI ALBINOI Djakarta Theater 2-
Film kelam…
Bercerita tentang Noi yang seperti kebanyakan remaja lainnya selalu mencoba memberontak. Saat lo jadi remaja frustasi dan hidup di wilayah terasing
Filmnya si Dewi banget… bagi gue adalah UNTUNG Cuma 93 menit… dan ceritanya bisa dimengerti.. walau hati gue nggak terlalu jatuh kedalamnya…
Film terakhir di JIFFEST bagi gue adalah THE PRESIDENT BARBER Djakarta Theater2-
Ketawa, Pilu dan sedikit tersindir….. itu perasaan gue waktu liat film ini….
Definisi komedi yang dilekatkan pada film ini bikin gue bertanya-tanya… Film ini bermuatan politis.. menggambarkan kehidupan politik di negara Korea Selatan yang baru mulai menjadi demokratis.. Menggambarkan kecurangan-kecurangan pemilu, perebutan kekuasaan di pucuk pimpinan sampai penculikan-penculikan rahasia yang dilakukan oleh negara. Namun digambarkan dengan amat sangat sederhana dari kacamata seorang pemotong rambut presiden yang sangat sederhana yang tinggal satu dekat dengan istana Presiden (The Blue House) jadi terasa ringan *eh tapi kenapa gue masih merasa tersindir ya?*
Film ini ngasih liat gambaran kehidupan politik negara-negara yang sedang berkembang dengan segala kekelamannya namun dengan
Dan at the end yang bikin gue terharu adalah bahwa film ini tidak mencoba mencari yang salah siapa. Dia konsisten memperlihatkan bagaimana seorang pemotong rambut yang bersahaja tetap pada penghormatannya terhadap negara dan pemerintah yang telah menghancurkan kehidupannya karena That’s the only thing he knows how to do….
See you next year ya, JIFF….
DAY FOUR (Saturday Dec 17)
Hari keempat dari Mbak Novie tumbang… Gue ditemani Dewi sekarang untuk nonton 3 film lagi….
4.45 pm. Djakarta Theater 1. FAR SIDE OF THE MOON…
Ini film pertama yang gue nggak liat openingnya.. padahal dalam kamus gue dalam nonton film, bagian pertama adalah point crusial dalam mengerti sebuah film…. Jadi aja sedikit bete saat gue masuk ternyata layar udah ada gambar seorang adik dan kakak yang sedang bertengkar mengenai jalan hidup.
Film ini katanya masuk dalam kategori drama komedi.. tapi sumpee mampus gue nggak ngerasa ada muatan komedi dalam film ini… maybe Canadian have a different view of what comedy is… I dunno…
Film ini kayanya (gue pake kayanya karena sampe the end of the movie gue nggak bisa nemuin focus dan pesan besarnya…) mau bercerita tentang pilihan hidup. Seorang ibu yang memilih untuk mati, Seorang anak pintar yang memilih untuk menjadi sedih. Seorang anak kaya memilih untuk lari dari sedih…. Semua pilihan ini dikaitkan dengan kekaguman terhadap alam luar angkasa.
Warna di film ini sumpe keren banget, Film ini selalu memperlihatkan kontras-kontras yang keren dengan caranya sendiri. Dinding-dinding rumah yang di cat dengan warna-warna kuat , baju dan sepatu yang mendukung warna itu dan diletakkan dalam sebuah komposisi tertentu sehingga I can’t help not to admire it.. Terlihat bahwa si film makernya lebih berat pada komposisi benda dibanding dengan focus kepada orangnya.
Emang sih kalo ngebicarain pilihan hidup, orang akhirnya hanya bisa mengangkat kedua bahunya dan bilang I dunno.. mungkin itu alasan kenapa film ini berakhir dengan mengambang (dalam arti denotative dan connotative)….
Film kedua adalah film yang gue nanti-nantikan THUMSUCKER Djakarta Theater
2. Ada
3. Kenapa Justin yang baru overcome his addiction to pills tiba-tiba bisa melarikan diri ke pelukan si cewek dan jadi drug user??? Di kepala gue sih ada alasannya
4. Tokoh si ayah dan si Adik yang sebenernya msih bisa dikembangkan sayang nggak di sentuh sama sekali….. pada hal gue penasaran sama si adik saat dia bilang.. “you think that you are the only one with problems.. well, when you are acting weird and everything.. I have to step up and be normal…..” Gila kalimat yang keren yang bikin gue terus terngiang-ngiang…. Acungan jempol buat yang bikin !!! Nah melihat itu.. kenapa tokoh si adik nggak keliatan jadi sebuah pertanyaan.
5. Kenapa si pacar Justin nggak mau terlihat buka baju… mmm…..itu yang nggak terselesaikan….dan agaknya bikin penasaran karena Justin makes a big fuss about it dan bikin dia merasa frustasi….
Wah kaya segitu aja kali ye yang bisa gue inget tentang kejanggalan dalam film ini.. Tapi I think this is a good movie walaupun jalannya lambat banget…. Untuk film yang berdurasi 95 menit seharusnya dia bisa memempatkan cerita .. nggak coba eksplore new character…. Tapi it’s a good movie because of the unique idea in it.
Film terakhir gue udh mau tewas dengan sukses… Firman balik jadi gue nonton sama Dewi aja … udah pukul
Lelah !!!!
Itu yang gue bisa omongin buat film yang gue tonton pukul 9 malem ini… Setelah seharian nonton film.. gue salah milih film The Return untuk jadi film penutup gue untuk hari itu…
Film ini sebenernya bagus (kalau kata temen gue, Si Dewi yang sesekali nengok ke arah gue yang beberapa kali terlelap saat nonton film ini….) emang lambat sekali jalan ceritanya namun detailnya begitu mempesona sampai si Dewi berbahagia nonton nya…
The Return adalah sebuah film mengenai perjalanan. Sebuah perjalanan dalam satu kehidupan anak manusia yang memperlihatkan kedatangan, kepergian dan kembali pulang. Berkisah mengenai 2 orang saudara laki-laki yang tiba-tiba kedatangan ayahnya yang telah pergi selama 12 tahun lamanya tanpa cerita. Dengan perlahan dan memperlihatkan gambar yang kelam nyaris hitam-putih.. film ini bercerita mengenai bagaimana kedua saudara itu menerima ayahnya kembali.
Film kelam ini mengakhiri perjalanan gue untuk hari sabtu di JIFFEST 2005.. masih ada one more day to go… dan gue masih up and ready aja… asal nggak dikasih film lambat dan kelam.. gue akan masih bisa tersenyum….
DAY THREE. Friday (Dec 16)
Udah hari ketiga tapi semangat gue masih membara untuk nonton… Hari ini jadwal gue tertulis
Sori dori mori stoberi…
Pernyataan maaf diatas gue perlu tulis sebelum gue menulis tentang film ini…
Sumpe.. gue pikir semua film itu ada bagusnya , kalo nggak storinya bagus, ide ceritanya bagus or gambar yang bagus… Tapi kok…..
Waktu gue ngeliat ini, gue ngerasa gue lagi nonton tivi di rumah dan disuruh ngeliat laporan mengenai tsunami…. Wawancara film maker terhadap seorang survivor tsunami jadi sebuah rengekan mencela pemerintah dan ratapan pilu orang berkeluh kesah… gue, in spite of those who loves the wining and the crying of the victims, sebel banget sama film ini… Karena banyak sekali ironi yang terbaca. Gambaran Aceh dengan lautnya yang indah 11 bulan setelah tsunami sangat terganggu dengan footage-footage gambar orang menangis dan menyesali nasib… Lagu “Rumah Kita Sendiri” dari GODBLESS yang berkata lebih baik disini di nodai dengan adanya statement.. “Kita miris melihat kampong seberang yang sudah mendapat bantuan.. sedang kita belum..”
Kalau gue punya kemampuan dan kesempatan (hehehe… yang nggak gue punya.. karena gue Cuma bisa nyela…. ) Gue bakal bikin film ini mengenai documentary si Irfandi penyelam yang langsung balik ke laut setelah tsunami untuk mencari besi tua.. gue bakal fokusin ke Irfandi si penyelam itu.. dan bagaimana proses dia mendapat uang dan dunia bawah lautnya Aceh setelah tsunami… Dan pastinya akan ada lebih banyak musik dibandingkan dengan film ini.. film ini terasa kosong… ada adegan dimana musik latarnya adalah adzan subuh begitu menyayat kenapa nggak ada lagi suara-suara musik latar kecuali adegan itu? Sok tau banget ya gue?
Sekali lagi film ACEH yang hanya seperti menonton laporan khusus mengenai Aceh di televisi swasta
Kok jadi nyela terus gini yah?
Jogja Banget !!!!!
Lucu, nyeleneh isinya banyolan abis…
Bahkan Sultan aja jadi becandaan dengan di samakan dengan kartun SpongeBob…
Gue acungin 4 jempol gue
Film ini bikin gue mau belajar nari….. cihuy…..
Film documentary yang memperliatkan bagaimana beberapa sekolah negeri di Amerika Serikat memasukkan program menari dalam kurikulumnya supaya anak-anak (yang rata-rata tinggal di wilayah penggiran
Cara bertutur film dokumeter yang seperti cerita ini sangat menyenangkan… pembuatnya nggak perlu campur tangan banyak untuk membuat film ini menjadi begitu menyenangkan karena MENARI itu sendiri adalah suatu hal yang menyenangkan..
Film terakhir untuk hari ini berjudul DEAR FRANKIE –Djakarta Theater
Sori kepada orang-orang ganteng yang merasa offended….
Coz face it, most of you are really that bad!
DAY TWO (Thursday Dec 15)
This day was suppose to star with the film called Passabe.. tapi di cancel jadi gue nonton WORLD ANIMATION di Teater Kecil
Isinya potongan-potongan animasi yang terdapat di iklan dan video klip di Inggris… sayang gue bukan orang Inggris jadi nggak bisa multi bahasa seperti orang-orang Eropa lainnya, jadi beberapa iklan gue Cuma ternganga karena ndak ngerti ceritanya, walaupun dengan hanya ngeliat gambar aja gue udah cukup seneng (abis sumpe mampus keren ) ada beberapa yang fascinates me
- sebuah video klip yang gue lupa dari siapa.. pokoke lagunya kacau banget (pendapat pribadi gue) tapi ngeliat animasi yang dilakukan disana bikin gue… menikmati gambar yang ada tanpa hirau terhadap musik cadas yang menjadi latarnya.
- Klip Cold Play sumpe keren banget !!!!
- Iklan layanan masyarakat Inggris tentang pelecehan anak… yang ngegambarin seorang ayah yang brutal yang memukuli anaknya.. si anak di iklan itu digamabrin sebagai kartun jadi digebukin di tending… si anak menerimanya dengan
Kalimat itu nyantol di kepala gue saat gue disuruh mendeskripsikan film yang gue baru tonton tanggal 15 Desember ini. Ini bukan film yang biasanya jadi favorit gue untuk nonton karena story line –nya nggak jelas. Gue suka rese sama film yang nggak ada alur ceritanya karena gue merasa nggak bakal ngerti pesan yang mau disampaiin sama si film maker kalo story linenya berantakan. Tapi untuk film KONTROLL ini, I’m willing to make an exception. Film dengan alur cerita yang berantakan ini diawali dengan pernyataan dari kepala stasiun kereta api bawah tanah
Kilasan-kilasan cerita ini ndak memiliki ending .. it’s just there for the people to watch, pembuat filmnya tidak berupaya untuk menceritakan kelanjutannya karena focus cerita dia adalah pada seorang tokoh penjaga tiket yang takut untuk keluar dari bawah tanah. Dan cerita ini juga nggak diberi embel-embel alsan dan akhirnya bagaimana.
Film dengan judul panjang ini gue tonton bareng sama KONTROLL, jadi it makes 2 movies in a row yang gue tonton penuh dengan keanehan. Beda dengan KONTROLL yang nggak punya cerita yang jelas, SPRING SUMMER FALL WINTER .. AND SPRING AGAIN ini ceritanya terlalu amat sangat sumpee mampus sederhana banget… saking sederhananya sampe gue takjub…..
…..JANGAN MENCINTAI SESUATU,KARENA APA YANG KAMU CINTAI PASTINYA DICINTAI OLEH ORANG LAIN JUGA…JADI KALAU KAMU MENCINTAI SESUATU BERSIAPLAH UNTUK MELEPASKANNYA….
Day One (wednesday Dec 14)
This is the first day of my 5 days marathon on Jakarta International Film FESTival 2005. The first day of watching endless magical movies…
Film Turtle Can Fly ini adalah film pertama yang gue tonton di JIFFEST 2005. Dan hasilnya adalah WOOW!!! Gue tercengang. Sebuah pesan tentang perang dari sisi yang sangat berbeda. Sebuah perang tanpa scene-scene yang berdarah-darah dan teriakan-teriakan horror. Sebuah perang yang mungkin bagi orang
Cerita berawal dari jatuh cintanya seorang remaja laki-laki yang dijuluki Satellite, tukang reparasi antenna di sebuah tempat pengungsian di perbatasan Iran-Iraq, kepada seorang gadis yang selalu terlihat menggendong seorang anak berumur 2 tahun di pundaknya. Tapi sebagaimana perang selalu berhasil mengubah hidup orang, cerita cinta anak remaja ini pun tidak sama dengan cerita cinta lainnya. Dalam film ini perang tidak sekedar dijadikan latar, namun jiwa dari perang itu menjadi plot utama. Satellite yang rela memberikan tali, (yang jarang adanya pada waktu itu) bagi gadis pujaannya, Satellite yang rela mengangkat air dari mata air bagi sang gadis, Satellite yang menyisihkan masker oksigen bagi sang gadis, Satelitte yang ikut menjaga anak sang gadis hasil perkosaan tentara, Satelitte yang rela berbagi wilayah pembersihan ranjau dengan kakak sang gadis. Sebuah cerita cinta yang hanya bisa terjadi pada situasi perang.
Cerita ini berlanjut dengan mendalami pengalaman sang gadis mengenai perang. Kefrustasiannya dalam memelihara anak hasil perkosaan, perseteruannya dengan kakaknya yang sayang dengan anak itu, dan keengganannya pada Satellite yang selalu membantu. Perang memang selalu mengerikan, bila kita memakai kacamata seorang anak untuk melihatnya, perang menjadi sesuatu yang sangat amat menjijikkan. Dari film ini gue bisa liat bagaimana sebuah perang mengubah seorang anak riang dan penuh dengan kehidupan menjadi seorang pemimpin yang harus menjaga puluhan anak buahnya dalam mencari ranjau untuk dijual, gue bisa liat bagaiamana seorang anak remaja yang bijak dan mampu meramal menjadi seorang bapak tanpa tangan bagi seorang anak yang dibenci ibunya sendiri, gue liat seorang gadis muda yang terpaksa menjadi seorang ibu dari seorang anak yang tidak diinginkannya. SIAL EMANG ‘LU PERANG……
Acungan jempol bagi filmmakernya puny ide dan mampu mengeksekusinya dengan sempurna… Gambar-gambar di film ini terlihat begitu natural karena tidak menggunakan teknik-teknik pengambilan gambar yang heboh, jadi mata gue ngerasa we are not watching a movie, but looking at real life!! .
Acungan jempol lainnya buat ide cerita yang nggak mau jatuh ke kubangan gelap mengenai perang, lelucon-lelucon yang keren ditebar sana-sini tanpa sungkan, membuat emosi penonton naik turun nggak karuan…. DAMN, YOU GUYS ARE GREAT !!
Acungan jempol buat para pemainnya yang terlihat dapet karakternya (tapi kayanya gue nggak pernah deh liat film festifal yang pemainnya nggak OK!!)
Emang layak banget film ini jadi best film tahun 2004 di
The second movie for today is THE SEA INSIDE (
Ramon adalah seorang yang cacat dari leher kebawah, tapi kecacatanya hanya membuktikan bahwa manusia memang hanya butuh kepalanya saja untuk bisa hidup bahagia. Ramon memberikan sebuah konsep baru dari POWER. Ramon yang menyenangkan dan selalu menulis dengan mulutnya itu ingin MATI. Bukannya dia nggak tahan sama hidup, tapi dia merasa dia sudah cukup menikmati hidup dan ingin melakukan sesuatu yang berbeda, yaitu mati.
Proses Ramon dalam mencari kematian membuat penonton menguras air mata. Pertanyaan-pertanyaan mengenai hidup, mati, bahagia, jatuhcinta, frustrasi dan laut membuat penonton sendiri menjadi ikut mempertanyakan hidupnya masing-masing.
Nonton film ini bener-bener menguras emosi gue, keluar dari theater rasanya gue tinggal daging dan kulit saja. Gila this movie just drain the life outta me.
Beda dengan Turtle Can Fly, Film The Sea Inside pake teknik kamera yang keren untuk mendukung jalan pikiran Ramon yang penuh fantasi (iya lah… saat lo hanya bisa tidur doing di tempat tidur ‘lo, yang melanglang buana adalah kepala ‘lo). Kekaguman dan pendalaman film maker terhadap laut bikin kita bisa liat gambaran laut yang indah, berwarna hijau di kontraskan dengan pasir yang coklat muda. This film has great shot in it, sayang proyektornya ndak focus banget, jadi agak bikin nggak enak mata waktu awal-awal nonton.
‘Why do you want to die?’
‘Like my father always says that it’s going to rain tomorrow and it will, I know that I want to die.’
Sebuah jawaban berdasarkan feeling dan rasionalitas yang bikin sedih, karena it reminds me that all my life I’ve been doing what my heart says….
Film ini penuh dengan simbol-simbol yang gampang di cerna dan kalimat-kalimat yang puitis dan (menggunakankan vocabulary yang gue dapet dari Vitri) NANCEP ABIS !!
Hehehe… nggak salah dia dinobati film asing terbaik di Academy Award dan Golden Globe… Film ini emang dasyat.. walau waktu 125 menit terasa amat lama karena you keep crying all the time.
Sunday, December 04, 2005
the end of 2005
now at the end of 2005 i saaaaaw every dream that i treasure are falling apart...
If I can't even dream..
what should a man do , then?