dengan egoisnya saya mendatangi kamu dengan sejuta masalah saya. berharap kamu mendengar, tertawa lalu mengatakan saya gila. Setelah itu hidup saya akan terasa lebih ringan dan berharap akhirnya saya akan bahagia.
tapi satu hal yang saya lupa. dunia tak selalu mengikuti harapan yang ada di kepala saya. karena saat menggotong karung berisi masalah ke depan pintumu, ternyata kamu sedang memandangi tumpukan masalahmu yang sudah menjadi gunung di halaman belakang.
tiba-tiba masalah saya menjadi sangat tak berarti. namun di tengah rasa malu terhadap masalah yang sifatnya trivia itu, kamu meminta maaf karena tak ada bagi saya minggu lalu saat semua masalah saya terasa berat untuk ditanggung.
kembali saya ingin masuk ke lubang bumi karena malu. namun sebelum semua itu saya lakukan, lagi-lagi saya harus kembali menunduk malu. Saya menemukan bahwa saya tak bisa membantu menyelesaikan masalahmu.
bahkan untuk berada di sisi kamu saat kamu menghadapi semua itu, saya tak mampu!
sekarang saya hanya bisa terdiam
dan berpikir keras apa gunanya saya untuk kamu? dan kenapa kamu masih saja ada di sisi saya, sambil terus berharap bahwa akhirnya nanti bahagia akan menyertai saya di kemudian hari.
___i must have done something really really good in the past to deserve this from you__
thank you!
No comments:
Post a Comment