hanyalah manusia biasa
bukan dewa
atau malaikat
bukan peri
bukan pula penyelamat
hanya manusia fana
yang berkeringat saat dipanggang matahari
tertawa saat merasa geli
berdarah saat dilukai
marah saat ledakan di dada tak terkendali
hanya manusia fana
itu yang kamu terus ucapkan berulang-ulang
agar kepalamu
hatimu
bisa menempatkan dirinya
pada posisi yang wajar
di saat kamu tahu dengan pasti
bahwa
pada pada titik tertentu dalam hidup ini
dia rela mengumpulkan semua yang ada padanya
tanpa banyak pertanyaan
untuk dirimu
nyawamu
kebahagiaanmu
dan sekeping esok bersamamu
*
No comments:
Post a Comment