Sebenarnya mengajar bukan sesuatu yang baru dalam hidup saya. Sejak 2002, saya sudah mulai berdiri di depan kelas dan jadi guru *terkenang perjalanan kereta jakarta-bandung tiap jumat dan minggu sore* Dulu saya mengajar bahasa inggris untuk sebuah tempat kursus dekat rumah.
Kenangan mengajar itu selalu bikin saya senyum-senyum sendiri. Ah, those were the times :) nongkrong lucu-lucuan dengan teman2 sejawat yang sepulang mengajar ndak ada kerjaan, bikin play dalam bahasa inggris, mengajar anak kelas 1 SD yang kerjaannya memeluk kaki saya selama jam pelajaran berlangsung.. ah rindu-rindu dengan suasana itu!
Setelah sekitar 4 tahun, saya beralih mengajar universitas dengan bidang studi sesuai dengan latar belakang pendidikan saya. Yang duduk di ruang kelas saat itu, bukan lagi anak-anak yang canggung bingung berhadapan dengan bahasa asing, namun pekerja-pekerja kantoran yang meluangkan waktu sabtu dan minggu mereka untuk mendapat selembar surat pengakuan gelar kesarjanaan. Hah! pelajaran yang saya ajarkan lebih mirip (menurut saya) tip tip melakukan sebuah profesi (ah, sama dengan pelajaran yang saya dapatkan waktu mengikuti kuliah D3 di sebuah kampus di atas bukit). Kadar kesenangan saat mengajar di sana memang lebih rendah dibanding waktu mengajar anak SD nan menggemaskan itu. Namun kompensasi untuk ketidaknyamanan itu sepadan adanya. :)
xixixi
Sekitar 2 semester saya bertahan di sana karena pekerjaan utama saya semakin menyita waktu. Akhirnya setelah melalui banyak pertimbangan karena hidup adalah sebuah pilihan dan orang tak boleh terlalu rakus mengambil semua pekerjaan yang ada di depan matanya, maka saya memutuskan untuk fokus pada pekerjaan sebagai seorang penulis di sebuah perusahaan media. Lalu setelah sekitar 4 tahun lebih bergulat dengan the so-called pekerjaan sebagai penulis, I called it quit dan kembali mengajar...
Kali ini dengan gelar memadai dan kredibilitas pernah bekerja di perusahaan media, saya kembali ke kampus dan mengajar. Berbeda dengan pengalaman-pengalaman mengajar saya sebelumnya, kali ini yang saya temui di ruang kelas itu adalah manusia yang baru memasuki ranah kebebasan mereka. Manusia dengan emosi meluap-luap dan kebingungan akan jati diri mereka. (hehehe ... why do i feel like i'm talking bout myself sih?) dan perbedaan lainnya adalah saat ini saya akan mengajarkan teori bukan praktek ataupun ketrampilan.... (huhuy!!!!)
Dengan semangat itu saya berada di depan kelas menatap langsung mata-mata dengan menyimpan banyak makna
DENG......
sebuah pertanyaan tiba-tiba terlintas di kepala saya : "What am I doing here?"
Sebagai orang yang punya kepercayaan diri ber-angka minus, saya mendapati diri saya canggung. what am i teaching here? would they understand me? would all these theory and all the examples i gave to them will matter in their life?
atau mengutip konsep yang sering dibicarakan oleh seorang teman:
"Apakah ajaran ini bisa membantu mereka menciptakan peradaban baru yang jauh lebih baik dari kondisi yang sekarang ini?"
membeku di depan kelas.
menatap wajah-wajah bersemangat menerima cerita saya
menatap wajah-wajah ngantuk
menatap wajah-wajah sinis
menatap wajah-wajah tak tahu
menatap wajah-wajah yang ingin berbagi pendapat
semoga apa yang saya bagikan ini bermanfaat bagi kalian...
semoga
semoga
semoga
:)
bila iya,
terima kasih ya, karena saya bekerja keras untuk menyampaikan yang terbaik buat kalian semua
bila tidak,
well,,,, saya masih terus belajar menyempurnakannya... semoga diberi waktu dan mohon kesabarannya ...
:)
"selamat sore dan sampai jumpa minggu depan!"
sambutan riuh dan beraneka:
"YEAY!!!!"
"Selamat sore, buuuuu!!!!!"
"eh, bu.... saya belum absennnnnnn!!!!!"
GUBRAK!!! :P
No comments:
Post a Comment