Tapi ini absurd. Aku, kamu dan tempat ini bukan tiga hal yang bisa digabungkan. Tiba-tiba teringat sebuah acara di televisi waktu masih aku masih kanak-kanak.
One of these things is not like the others,
One of these things just doesn't belong,
Can you tell which thing is not like the others
By the time I finish my song?
Can you tell which thing is not like the others
By the time I finish my song?
Three of these things belong together
Three of these things are kind of the same
Can you guess which one of these doesn't belong here?
Now it's time to play our game (time to play our game).
Three of these things are kind of the same
Can you guess which one of these doesn't belong here?
Now it's time to play our game (time to play our game).
Lagu itu terus berputar di kepalaku. Entah kenapa. Mungkin karena aku perempuan. Menurut temanku, hanya perempuan yang punya kemampuan tiba-tiba menggumamkan lagu tanpa sengaja. Katanya, karena begitulah cara berpikir perempuan.
Apakah cara berpikir seperti itu juga yang membuatku tanpa pikir panjang melompat masuk ke mobilnya saat dia berkata, "Hop in! Let's take a ride to Neverland"
Dan inilah Neverland itu. Tempat di mana orang tak akan jadi tua. Tentu saja orang tak akan bertambah umurnya, wong, hanya ada kami berdua... tentu tak akan ada pembandingnya, bukan.
Aku memandanginya sedang menatap laut. Laut, menurutnya, adalah tempat paling jujur di dunia. Entah kenapa dia berkata demikian, mungkin karena dalam tiap deburan ombak dia bisa menjeritkan semua rahasianya. Ah, entahlah aku tak tahu, tak sempat kutanyakan itu semua saat dia mengeluarkan pernyataan mengenai laut itu.
Arghhh... apa yang aku lakukan di sini??
1 comment:
wa ini bukan fiksi ini...
Post a Comment