Wednesday, December 29, 2010

again, being voted as the bad guy!

why do people lie?
sugarcoating everything so that it could appeal to people?
keeping it quiet so that the so called party can go on without disturbance 
for me keeping it real shows you really care 

all nonsense will never amount to anything 
nothing good will come from lying 
just say it 
call it as it is 
maybe
just maybe 
we can fix it 
together 

is as simple as that, kok.... 
sorry if you see it differently

again, being voted as the bad guy!

why do people lie?
sugarcoating everything so that it could appeal to people?
keeping it quiet so that the so called party can go on without disturbance 
for me keeping it real shows you really care 

all nonsense will never amount to anything 
nothing good will come from lying 
just say it 
call it as it is 
maybe
just maybe 
we can fix it 
together 

is as simple as that, kok.... 
sorry if you see it differently

Tuesday, December 28, 2010

it's time

its time for another cup of coffee 
to extinguish 
the 15 cans of beer you drank 
the crummy voice of the drunk singer  
and the memory of how you got your heart broken 

its time for another cup of coffee 
to track down 
the life you've thrown 
the happiness you've sold 
and the future you've blacken 

its time for another cup of coffee 
to bring back
your smile   
your spirit 
and you

selamat pagi

hari masih menyisakan pagi
walau murung 
walau gelap 
walau dingin 
walau kelam 

hari masih menyisakan pagi 
untuk terdiam 
untuk merenung 
untuk menyesal 
untuk menangis 

hari masih menyisakan pagi 
bagi kamu 
bagi dia 
bagi saya 
bagi kami bertiga 
 
hari masih menyisakan pagi 
memberi waktu pada airmata, sakit hati dan duka untuk menguap perlahan 
sebelum siang datang memaksa kami bertiga berjuang  
di tengah terik matahari 


*selamat pagi* 

just another day

morning light 
slight of gray sky 
another day to repent  
another day to remorse 
another day to live 




NEUROTIC

an invisible injury 
involving distress
though the behavior is not outside socially acceptable norms  

the effects may involve: 

...anxiety

sadness or depression

anger, 

irritability, 

mental confusion, 

low sense of self-worth, 

phobic avoidance, 

vigilance, 

impulsive and compulsive acts, 

lethargy, 

cognitive problems such as unpleasant or disturbing thoughts,

repetition of thoughts and obsession

habitual fantasizing, 

negativity and cynicism, 

Interpersonally, neurosis involves dependency,

aggressiveness, 

perfectionism

schizoid isolation, 

socio-culturally inappropriate behaviors



Thursday, December 16, 2010

That devilishly g'looking guy is my friend....

Kalian tahu kan bagaimana, saat kalian masuk ke sebuah ruangan dan tertumbuk pada sosok nan indah dengan --entah-- kaki panjang dan jenjang, lesung pipit yang manis, kulit coklat eksotik.. yeah, you got the point rite. Atribut-atribut yang membuat orang menjadi sedikit lebih menonjol dibanding orang sekelilingnya. 

Well, kalau sudah melihat itu, apa yang kalian lakukan?

Menyambanginya dan minta nomor telponnya?
membuat kontak mata agar dia memperhatikan kalian?

atau kalian akan melakukan apa yang saya lakukan: hanya memandanginya dari kejauhan dan mencoba mereka-reka cerita hidupnya dari penanda-penanda yang melekat pada dirinya. 

:) 

sebuah deskripsi yang panjang untuk menceritakan i'm checking the guy out ... wahahahaha!

Sekali waktu, saya menemukan sosok yang membuat saya menengok dan memperhatikan. 

Wow, nice! begitu yang terlitas di kepala saya. Sosok yang tinggi menjulang dengan lekukan tubuh yang menandakan dia berolahraga secara rutin itu menarik perhatian saya. Namun tak seperti pemandangan-pemandangan indah lainnya yang hanya menjadi sebuah pemandangan belaka, yang satu ini akhirnya duduk di meja saya, karena ternyata teman-teman kami sama. 

One thing leads to another. dan setelah beberapa lama kenal dengan manusia ganteng ini, dia menjelma menjadi salah satu teman baik saya. 

Arghhhhhhh..... 

ok, saya terdengar ajaib saat mengeluh. 
Tp bener deh, jujur saya mengeluh. 

punya teman yang awalnya adalah manusia yang  Anda "check out" ternyata menyiksa. 
seperti cerita di atas, saya memang menganggap bentuk tubuhnya itu luar biasa. :P 

sekarang hal itu menjadi sangat mengganggu bagi hubungan kami (dari kaca mata saya lho). Saya tak tahu kenapa, tapi kekerenan anak ini membuat saya tak nyaman berada di sebelahnya. Saya takut kalau tiba-tiba saya kurang ajar dan hanya menatap perutnya yang rata atau lengannya yang berlekuk. 

Hahaha... 

sumpe its so hard to keep a straight face... maunya nyengir aja. 

Masalah menjadi sedikit pelik, karena obrolan kami berdua itu amat menyenangkan, dan bukan basa-basi. :) 

obrolan mengenai beberapa buku yang telah dia baca atau saya baca. 
beberapa film yang telah ditonton. 
olahraga seru. 
cerita-cerita ringan mengenai kedewasaan. 

sort of things you talk to your best friend.... 
nah, masalahnya sekarang adalah si orang yang mengobrol santai ini adalah sosok yang enak sekali di lihat. 

kadang saya merasa berdosa membicarakan/menganggapnya seperti seonggok daging (yang indah tentunya) karena he is not all that. :) 

ah, 
jadi ingat seorang teman yang pernah bilang bahwa "bila Anda ganteng/cantik 50% masalah dalam hidup Anda sudah selesai."... 

ah, 
untuk kasus ini teori itu ternyata tak bisa diterapkan. 


:) 
untung ada yang namanya HP dan Internet yang membuat saya tak perlu terlalu sering bertemu muka dengannya :) waduuuhhhh dosa deh... sama temen sendiri... 


*buat Anda, teman. I really think you should know this, coz sometime i do really feel uncomfortable. So dont get me wrong, its just me and my messed up head. Hope u understand* 

PELIK! :p

Bila Anda  belum menikah pada di paruh akhir umur 30-an, hidup percintaan Anda--menurut saya-- dapat dikategorikan sebagai sesuatu yang PELIK! xixixixi 

darimana saya mendapat ide di atas? 

well, begini ceritanya .... 

tadi malam, saya sedang asik2nya menikmati pengaruh dari anggur yang baru saja cicipi 

(footnote:  dua minggu belakangan ini, saya sedang punya hobi baru yaitu: mencicipi wine. :) hehehe bagi manusia yang dulunya hanya doyan minum bir, beberapa waktu yang lalu, saya iseng mencoba minum lebih dari satu gelas wine, dan ternyata saya suka ... errr... setelah gelas ke 4 :) dan sejak itu --atas dukungan teman-teman-- yang rela berbagi botol wine dengan saya... saya mulai sebuah perjalanan hidup baru saya sebagai pencicip wine :) okeh, balik ke cerita sesungguhnya.  ) 


Saat sedang asik-asiknya menikmati beratnya mata, kepala dan hangatnya badan setelah meminum cairan itu, tiba-tiba teman saya curhat dengan suara tak di-set untuk mode curhat. 

"Iya, kalau sampai nanti aku balik sama dia. Akan kunikahi dia." 

What? 
suasana nyaman jiwa raga saya terganggu dengan komentar teman yang satu itu. Penasaran, saya menengok teman saya yang sedang dalam diskusi serius dengan teman kami yang lain. Halah, pukul satu pagi ngomongin pernikahan yang belum kesampaian. Hehehe saya hanya bisa tersenyum mendengar cerita teman saya itu tentang bagaimana dia putus dengan pacarnya, dan bagaimana dia butuh waktu, jarak dan pemikiran ulang mengenai rencana perkawinan yang batal. Suara teman saya itu lambat laun terdengar sayup-sayup, tapi tak hilang dari pendengaran. Ah, lets face it, cerita cinta itu memang tak ada habisnya. 

Lalu sambil menutup mata dan menikmati lagu-lagu jazzy natal yang dimainkan di tempat itu, tiba-tiba saya teringat obrolan di bilangan Senayan dengan seorang teman yang lain. 

"Trus kapan Anda mau menikah?" tanya saya kepada seorang teman yang sedang bercerita betapa bahagianya dia karena memiliki 3 keponakan yang lucu-lucu. Pertanyaan saya --menurut saya-- tidak terlalu ajaib atau di luar jangkauan, karena teman saya itu sudah menjalin hubungan dengan kekasihnya dalam hitungan tahun. Oleh karena itu, saya terkejut saya mendengar jawabannya yang dingin (berbeda dengan saat dia bercerita mengenai ketiga keponakannya tadi) 

"I will pretend I did not hear your questions and because of that I don't have an obligation to answer it" 

DENGGGGGG...... 

kenapakenapakenapakenapa? 

karena dia memutuskan bahwa pertanyaan saya tidak pernah terjadi, kami berdua melanjutkan kegiatan kami masing-masing. 


Dua cerita dalam kurun waktu berdekatan dicipta oleh dua lelaki di akhir umur 30-an. 
PELIK! 

tapi perempuan juga tidak off the hook menyangkut usia 30-an dan kepelikan percintaan. 
Hehehe... semua sama saja, begitu pikir saya sambil memandangi perempuan mungil dan lucu yang ada di sebelah saya yang panik melihat sapaan seseorang di wall facebooknya.... dan kemudian beralih kepada perempuan lain yang sedang berada di titik emosi tinggi karena hubungan dengan mantan pacarnya. 

Ah, seru sekali berteman dengan manusia-manusia ini. Untung white wine ---yang ternyata tak seenak red wine yang saya cicipi sebelumnya-- sudah menemukan tempat nyaman di tubuh saya, sehingga bisa mulai menyebarkan pengaruhnya ke sudut-sudut tubuh saya ini... 

:) 
cheers, teman-teman! may your love life be blessed. 

Tuesday, December 14, 2010

Just another day @ the office

Di tengah riuhnya suara printer
deringan telefon 
seliweran manusia tiada habisnya
tempelan post it berjajar di layar  
dan tumpukan kertas di meja 

Tiba-tiba hp Anda bergetar 
Layarnya memperlihatkan nama yang begitu nyaman di jiwa 

'Kamu di mana?" 

Pertanyaan singkat
hanya butuh jawaban singkat. 

"Tetap setia di hati Anda," begitu ujar Anda.  

Ada senyum merekah di ujung line telefon itu. 
Hanya itu yang ingin Dia ketahui. 
Tak kurang. 
Tak lebih.  

Lalu tangan-tangan tak terlihat saling menggapai memberi pelukan. 
Hari sibuk itu seakan membeku sesaat. 
Hanya sesaat. 
Karena kalau lebih dari itu, dunia akan murka. 

Setelah itu 
Anda dan Dia kembali bekerja 
dengan keyakinan bahwa Anda --hari itu-- ada di hati Dia. 
tak lebih. 
tak kurang. 


#ceritaminiyangbikinhatilega# 
selamat bekerja untuk semua

SUCK IT UP!

kadang memang orang butuh kata-kata seperti : SUCK IT UP! agar dia bisa tegak dan melanjutkan hidup ini dengan baik. 

tapi ada kalanya, orang butuh pelukan dan sedikit kebohongan yang menyatakan "everything's gonna be alrite, just wait and see" 

stupid little lie 
stupid little prediction 

secara logis komen kedua di atas ini, tak bisa diterima, tapi saat berada di jalan buntu dan dihadapkan pada tembok tinggi. Semua logika memudar. 

tibatiba ada rasa kerinduan pada pelukan hangat yang mengumbar kata palsu "everything's gonna be alrite, dear. I am here" 

hhuhuhuh... 
dunia, kamu menang lagi!
8-3 yah!

i'll fight you again tomorrow 
coz to day its my time to die 


:)