Thursday, November 30, 2006

BERANTAKAN!

udah hampir 2 minggu gue jadi vegetarian.. (don't ask me why! coz you wouldn't understand it, if i told you)
well... semua orang sedikit kagum sama konsistensi gue untuk hal ini... (secara gue orang anti komitment dalam bentuk apa pun)

tapi apa yang terjadi hari ini.. jumat pukul 10 pagi tanggal 1 desember.. setelah jakarta diguyur hujan pagi nan romantis dan AC kantor yang sedingin kutub utara... gue dihadapkan dengan perut kosong dan risoles ragoet yang hangat di depan muka... nyam-nyam... dua kali gue menghindar dan memilih makan soes instead.. tapi rasanya risoles itu memanggil2 nama gue.... menurut mereka (sang risoles) they just wanted to warm my empty tummy, so that i could work better !!! (aren't they nice?) jadi akhirnya gue kalah.. gue termakan rayuan mereka... akhirnya.. akhirnya .. gue meraih kehangatan sang risoles...

ah..... habislah detta tanpa daging hanya karena godaan risoles hangat itu...
ah......
mau malu...
gue masih jadi cewek yang gampang di goda.....
aih.. malu gue...

kalau mungkin

kalau waktu bisa bersabar
kalau takdir punya sedikit hati
kalau tawa bisa selamanya
kalau tangis tidak terasa memilukan

mungkin hari ini, minggu ini, bulan ini, tahun ini.....
tidak akan terjadi .....

Thursday, November 23, 2006

time to fall in love

sebuah cerita dari kota bernama Jakarta....

pagi 8 pagi,
panas dan lembab seperti pagi-pagi lain di kota ini.
tiba2 sebuah pemandangan menggetarkan hati melintas di hadapan mata

dari jendela bus yang cukup penuh
dua sosok sedang berjalan menyusuri sidewalk di ujung Gatot Subroto, bergandengan.
Ah...
indahnya.....

dua orang itu sudah menikah cukup lama
berjalan berdua sambil bergandengan
bercanda tanpa melepaskan tangan pasangannya dari genggaman...

oooo...
that's love rite there.

watching that from a far
i felt my heart lighten...
one smile appeared after a long time of being sadden by the way of the world....

thank you (the both of you)
for making my usual boring long Friday sees glimps of hope that life is OK after all....


--thanks buat mas pri dan mbak hera atas pemandangan yang indahnya di pagi hari---

Tuesday, November 21, 2006

this thing call love...

cute title ain't it?
well thanks to my friend who just dive into a pool of lovey dowey high school love struck stupidity.... hehehhe...
i gotta thinking bout love last nite...
great diversion from my boring and tiring life...

well all i can say is ain't love grand! it can turn one of the smartest people i know into a high school teen with half a brain!

gokil!
and i'm just enjoying the view!!
hehehe....

---oh, ya.... if you (you know who you are) are reading.... just be happy you got feeling, babe.... embrace it... love it... cry about it.... feel it coz it yours..... hehehe... i know i'm not helping but.... you got another problem coming if you're seeking relationship advice for me .... hehehe.... but i'm still all ears if you need me-------

new diary

people often talk about how they only have half a brain...
for me the last couple of day i only got 1/8 of a brain....
I can't think
can't eat
can't do anything right...
and it's effecting my job...

And the worse part of it is that,
I'M NOT IN LOVE!!!!
damn...

to add to all those comotion
i sign up for multiply (dettadwi@multiply.com)
it's like writing in a new diary
it felt kindda ackward....

mmmm
hope i will feel comfortable soon
so i could write....

NONTON KAMIS

Festival Film Pendek KONFIDEN 2006

Kamis, 9 November 2006

hari ketiga nonton... sayang Jakarta macet (... sebenernya ini keterangan yang nga perlu dan nga penting banget... tapi pengaruhnya gede terhadap keterlambatan)

well, karena macet gue telat ,masuk jadi cuma 4 film terakhir dari PROGRAM KOMPETISI 13 dengan tema besar JAM BEBAS...

BERBULU IS SEXY (Bayu Bergaswaras)

satu lagi film dari pelosok jawa... yang satu ini datang dari Purwokerto... ide sederhana mengenai hal printilan yaitu BULU KETEK... anjrit.. it kindda took me by surprise listening to the interview... something so trivia, so unimportant.. so embarassing to talk about is now out in the open. Jawaban 9 perempuan mengenai bulu di pangkal tangan itu... aih... ngakak abis gue...


FREE AS A BIRD (Dessy Darmayanti)

kali kedua gue nonton film ini... tapi emang rasanya beda nonton di layar besar di GBB dengan di teater kecil dengan duduk miring... hehehe... sebuah wawancara dengan pemuda mabuk mengenai pandangannya mengenai MABUK!

A slap of reality... and we kindda like being slap with it, coz everyone in the audience were lauhing out loud...

PUNK SATU MENIT (Otty Widasari)

2 pertanyaan sederhana. 2 Jawaban singkat yang bikin mau nangis. DAMN, you reality ! Love the idea of the movie.... nice pick (concerning the actor)

ALPHA HERO OMEGA ZERO (Gangsar Waskito)

Indonesia kalo perang di masa depan kaya gini..lucu culun bego ... sumpeh... ngetawain diri sendiri itu enak banget.. hari ini (10 November) adalah hari pahlawan , jadi pas banget kalo kita ngebahas film ini... film bermaksud menolak perang at any form... tapi cara menerangkannya itu bagus banget... emang anak yogya kebanyakan waktu di tangan mereka sampe bisa bikin film keren ini.


KOMPETISI 07 –AKU, KASIH DAN PENGORBANAN
604 (Dimas Jayasrana)

males banget gue nonton film ini. 18 menit nongkrongin macet Jakarta dan ngerasain macetnya (bo... itu mah gue nga perlu liat di layar.. it happened every single day of my life)

JAKARTA : 1 KATA (Tasya P. Maulana)

deskripsi 1 kata ttg Jakarta. Kenapa idenya bule banget? Perbendaharaan kata orang Jakarta (indonesia pada umumnya—menurut gue) sedikit banget.... kita ngak seperti orang bule yang punya bejibun kata sifat yang sering kita gunakan. Kita adalah manusia banyak omong sebelum sampai pada satu tujuan. Nga heran kalau banyak jawaban yang ngawur saat ditanya deskripsikan jakarta dalam satu kata... Get real, man... we're Indonesian!

TOPENG KOTA (Tosan Priyonggo)

jualan topeng yang back fire. Ide original yang bikin mikir. Wow, nice job, mas!

HARDLINE (Andibachtiar Yususf & Amir Pohan)

cerita ttg JAK MANIA tapi tanpa cerita cuma footage seakan tercerabut dari berita. mm.... can't say much coz.. i don't really like it....

BIRU DARAHKU (Irfan Amalee) ]

ini baru film tentang penggemar bola.... sayang soundnya bermasalah.. jadi gue ndak bisa denger apa-apa... tapi ide seorang anak pesantren ngabur untuk nonton persib dan direstui ortunya – bahkan skema melarikan dirinya dikasih animasi-- patut diacungkan jempol.... sekali lagi sayang soundnya buruk sekali

IQRA (Ari satria Darma)

kali kedua gue nonton film ini.... teknik yang keren yang bikin gue kagum sama teknologi.. sayang cuma 2 menit dan tidak bercerita secara gamblang.. sehingga orang bodoh kaya gue cuma bisa mengagumi keindahannya saja.

NAJIS AWARD (prod. Jangan Menangis Oh Mama)

nyentilsinetron Indonesia dengan menunjukkan betapa bodohnya orang bikin sinetron yang tasteless.... berapa kali terdengan suara symbal dalam penanyangan sebuah sinetron? Latihan ngitungnya di film ini!

PERONIKA (Bowo Leksono)

dari purbalingga yang bikin ketawa. PERONIKA (baca Veronika) adalah hal yang sulit diterangkan ke pada orang yang melihat telepon saja jarang, apalagi handphone.... yang bisa gue bilang adalah makasih udah bikin film ini jadi gue bisa ketawa terbahak2 karenanya.

STOP HUMAN CLONING (Wahyu Aditya)

film ini udah pernah gue tonton di acara JIFFEST tahun lalu.... sepertinya ini adalah satu film yang bikin gue jatuh cinta sama film pendek indonesia.... makasih banget ya, film maker-nya!

BAHAYA SAMPAH ELEKTRONIK (Anton Adinugroho)

satu menit yang menentukan hidup, mati dan Indonesia. Gokil.... ide yang biasanya buat becandaan jadi hal yang dipikirin serius setelah layar menjadi gelap dan lampu bioskop dinyalakan. Hehehehe....

Monday, November 20, 2006

Jadi Vegetarian

my first day becoming one...

and it ain't half bad?

talk to you again  if the month ended...



Musik Genit....

musik untuk jatuh cinta....

that's my definition of jazz

aih... mati jaya!

musik nan genit bikin gue tersenyum-senyum sendiri entah memikirkan apa...



kemarin gue denger idang rasyidi main di JGTC...

aih... jadi inget sama yang rasanya jatuh cinta....

hahaha,,, di tengah siang depok nan panas ada rasa yang menggelitik
jiwa yang membuat gue merasa terberkati karena masih bisa menikmati
satu hari lagi di bawah matahari jakarta....









Wednesday, November 15, 2006

NONTON LAGI!

Rabu, 8 November 2006

Rabu, 8 November 2006.

Gue nonton Festival Film Konfiden lagi.. hehehhe.. kali ini bareng Serny dan Busur...


PROGRAM 10 ------18.30

AKU, KASIH, DAN PENGORBANAN

... waktu liat ini terbersit di kepala gue betapa dekatnya tema ini dengan yang kemarin aku tonton yaitu DIRUNDUNG ASMARA... well, mungkin cinta dan kasih emang dua hal yang berbeda dalam dunia nyata ini... (for me i never really got the two concept)


-GAJIAN (Bowo Leksono)

Pemain dan gaya Purbalingga kembali ke naik layar setelah terbahak2 ngeliat PERONIKA (yang dimainkan oleh aktor yang sama dan karakter yang sama pula—ditambah sutradara yang sama) cerita mengenai keseharian di Purballingga kembali bikin ngakak. Tema sederhana mengenai –menurut gue sih—. Uang dan cinta (sound corny doesn’t it?).

Ada sedikit twist di film ini.. ada sebuah adegan bloopers yang ngak di edit pada akhir film ini. Dan it was hillarious.. karena setelah adegan salah itu para aktornya kembali dengan actingnya dan meneruskan adegan yang terpotong itu. Satu poin plus juga adalah ada ending di film ini (ndak seperti Peronika yang ngegantung) yang bisa ketawa. I love it. Walaupun memang bila dibandingkan lebih mengenaa PERONIKA, tapi this one it’s not far behind deh...


-KIMERU( Tosan Priyonggo)

so Jepang nek... film ini mengambil suasana Jepang dengan gaya Jepang dan bahasa Jepang .. tapi kental Indonesianya karena tema utamanya adalah PLESETAN. Lucu banget!sumpeh... ide gokil yang datang (mungkin) karena kekagumanan anak2 Surabaya dengan film Asia jadi keren banget.


-KATAKAN CINTA TANPA TINTA (Hartono Adi)

16 menit terasa lama banget mendengarkan kisah sedih dan haru biru ttg ibu. Damn.. guess it’s a fuck’ long time to cry to... soal ini cerita bikin gue tidak tahan untuk menangis. Ide utamanya keren, tapi film makernya terlalu rakus sama momentum. Mereka mau menyajikan banyak banget pemikiran sekaligus. Padahal kalu mau biasa saja, film ini bisa kuat banget.

Ada kutipan yang sempet gue tulis datang dari film ini. Di creditnya tertulis –semua lokasi dalam film ini diambil di sebuah taman kanak-kanak di Surabaya, tempat di mana kata ’aku sayang Mama’ masih kerap terdengar. Sumpe itu menohok banget!


-THE MATCHMAKER ( Cinzia Puspits Rini)

salah satu hasil pembiayaan Lux. Dengan Mariana Renata sebagai tokoh utama yang ‘enggak’ banget. Ceritanya –kalau menurut gue—maksa banget (what is it dengan KSF dan homoseksualitas?) nonton film ini banyak menyisakan banyak pertanyaan tanpa kita (yang bertanya) bisa mencari jawaban logis atas alur cerita tersebut. Gokil!

Kalau gue disuruh merubah.. gue bakal ganti adegan Vino dan Renata yang berdua-duaan, dengan renata mencoba ngorek info ttg Vino. Ngobrol serius ngga kegentian seperti itu (misleading tuh, bo).. dan dia nggak bilang mau kasih hadiah pas revelation.. cukup dengan kata ’gue mau kenalin lo ke seseorang deh’ DAMN.. too artificial banget.. jalan ceritanya.. bisa nga k sih lo memeprlihatkan adegan genit2 dengan co yang sudah lo siapin untuk sahabat lo? Ya jelas cowok itu jadi binun... please try to live in reality, babe... mmm... or am I the one who’s not? Mmmph...


-SEPERTI IKAN(Moonaya)

Gue selalu suka film yang dinarasikan. Jadi gue suka sama film ini. Sayang otak gue ndak terlalu nyampe sama pesan besar yang mau diceritain di film ini. I’m just enjoyng the ride waktu nonton film ini, tanpa stop to try to understand the view.


- KWEK (Mandegani Duniarto)

Film animasi kedua dari Yogya yang gue tonton dan gue cinta. Gambarnya nyaris real. Tanpa ada dialog (well, if you consider duck quacking is a dilog.. well, you’re in for a treat in this movie. ...) cerita sederhana mengenai rubber duckie yang punya masalah di sebuah kamar mandi. Lucu sederhana dan pada saat gue nonton di Studio 1 TIM, bisa bikin semua orang heboh, menjerit, berteriak, seiring dengan adegan yang bikin tegang dan lucu. Love it, Film ini yang gue pilih sebagai yang terfavorit di dibanding lima yang lain!


... setelah nonton ini, gue nonton PROGRAM KOMPETISI 9 yang sudah gue tonton kemarin... dan ternyata kali ini (mungkin karena nontonnya di Teeter Kecil, gue bisa denger dialog di film A+J .. walau tetep tidak suka.. at least sekarang gue sudah sedikit mengerti ceritanya)



Thursday, November 09, 2006

NONTON SELASA

Sudah janji sama diri sendiri untuk nulis dan inilah hasilnya....

Selasa pk.18.30
Kompetisi 09 : DIRUNDUNG ASMARA
Dengan judul yang genit program yang berisi 5 film ini bercerita tentang cinta dan sejuta rasanya. Ternyata cinta (setelah liat film2 ini) terasa hambar dan tidak menarik.. mungkin terpengaruh dengan masalah teknis (entah dari filmnya atau dari pihak studio) yang bikin gue males dan bosan menonton layar yang bercerita ini.....

Film pertama A+J (Aldo Samuel Liong)
23 menit 21 detik terasa terlalu lama untuk mencoba mengunyah sebuah film yang dialognya nyaris tak terdengar (I even sound corny like a commercial). Setelah meraba-raba dalam kekeruhan gambar dan suara... memang gue sedikit bisa menebak (mind you menebak, lho) kisah yang coba dituangkan disini... emang cinta yang jadi garis besar (bahkan pakai kutipan alkitab at the end of the movie yang mengangkat ttg cinta ) ...tapi yang ada di sini adalah sebuah masalah cinta yang standart (sori, ndak bermaksud jahat sama cinta karena sepertinya kalau liat film ttg cinta isinya selalu ‘I love you- you love me.. but we can’t be together... aih mati....)well... sudahlah..... kita udah dapetin itu di sinetron.. all that drama and talk and love... bahkan Cuma gara-gara sebuah kalkulator seorang anak digampar sama bapaknya (cie.. sinetron banget nggak sih...)

gue selalu mikir kalau film pendek itu harus beda sama film panjang.. sama seperti novel dan cerpen.. saat novel berdarah-darah cerita tentang sebuah kisah.. cerpen ngambil satu cuplikan cerita yang matters.... sebuah momen yang merangkum dan memberi arti.. gue ndak liat itu di film ini.... padahal openingnya keren banget .. seorang anak kecil yang ketawa-ketiwi lalu nangis... dan ada gumaman ( abis ndak kedengeran sama sekali) seorang lelaki yang berkata mengenai jalan hidupnya dan pilihan-pilihan hidupnya yang ’salah’

bagi gue yang salah adalah gue kudu nonton film pendek yang terasa panjang banget ini.

Film kedua : Kara, anak sebatang Pohon (Edwin)
Film yang sangat heboh dibicarakan tahun lalu karena bisa mencuri perhatian festival internasional. Untuk pertama kalinya gue liat film ini dan terpana. Gokil, ternyata ada orang Indonesia yang bisa bikin film pendek keren kaya gini... setelah sebelumnya mencaci maki film pertama, film kedua membuat gue sadar mengenai konsep bagus dan enggak. Kara adalah film yang sepi dialog dengan gambar-gambar yang memukau (sayang , sepertinya studio 1 TIM sedang ada masalah karena warna dalam film itu dalam bayangan gue lebih keren dari apa yang gue tonton semalem. DAMN). Menurut gue this is what a short movie should feel like. Cerita yang pendek, tanpa banyak kisah membiarkan penonton mengintrepretasikan sendiri maksud filmnya... yang gue kagumi berat adalah castingnya. Si Kara itu pemain dapet dari mana sih? Mukanya keren banget gitu.. dingin banget, cocok menjadi seorang anak sebatang pohon!

Film ketiga: Segigit Roti Manis (Tommy Waskito)
Film untuk ujian anak D3 IKJ. Cute.. cerita sederhana yang bisa bikin ketawa. Gambar yang dihasilkan layak disebut sebuah film. Ndak bosen melihat, openingnya keren (sang sutradara tahu cara yang baik untuk kasih liat keindahan sebuah roti yang baru tersaji).. gue pikir dengan opening keren itu di dalam flmnya bakal gue lihat dengan sukses bagaimana si pramusaji itu membuat tampilan kue yang keren, tapi sayang enggak... jadi sepertinya opening itu hanya tampilan depan aja.. di dalemnya don’t expect to see anything like it.. sayang.....

Sally’s Spring (Lydis S. Budianto)
Sebelum film ini gue udah liat film S. Budianto yang lain.. jadi gue pikir bakal dapet kualitas yang sama ternyata tidak. Resensi film yang ada di buku jadwal Festival Film Pendek Konfiden membuat gue menyangka bakal melihat sesuatu yang jahil dan nakal (film The Dog Bulglarnya Budianto begitu sih) tapi ternyat ini datar banget. Gue seakan nonton film After School Special di tahun 80-an di Amerika (I don’t mean it in agood way, lho) sayang deh....

Film terakhir dari Miles (Bukan) Kesempatan yang terlewat (Lasja Fauzia)
Gue baru tahu setelah selesai nonton bahwa ini adalah salah satu iklan Lux. Booooo.. pantes gambarnya keren. Perasaan gue waktu nonton ini adalah seakan gue lagi disuruh nonton video klip yang berkepanjangan (eh apakah music clip termasuk film pendek?) well, enimei film ini emang ajang Dian Sastro tampil sebagai icon Lux jadi God forbid kalau dia keliatan jelek, atau there’s one strain of a hair mis placed.. padahal dia sedang naik kereta ke Parahyangan di kelas bisnis... mmmm... baiklah.... guess enough said. Cuma sayang yah.. seharusnya ceritanya bisa lebih kuat. Ndak terlalu hambar dan garing begitu. Tidak terlihat perubahan waktu antara setiap pertemuan Dian Sastro dan Christian.. if it were me.... gue bakal kasih liat musim hujan dan musim panas silih berganti untuk kasih liat bahwa DS dan C itu lama proses berhubungannya. Eh .. ada yang lutju nih yang baru kepikir... ternyata ada lho alasan kenapa gue mikir film ini kaya music clip.. ternyata di setiap adegan harus ada lagunya, sampai-sampai acara dialognya DS dan C harus di put in writting in order for the music 2 be heard... aih.... well, that’s one opinion sih.


Selasa, 20.00
Program Kompetisi 3 yang gue tonton setelah itu.
Temanya LAGI LAGI OBJEK. Entah apa maksudnya programer Konfiden milih judul ini... sebuah sindirian akan isi film, atau just plainly mau kasih liat bahwa isi film ini sekali lagi bercerita mengenai perempuan sebagai objek. Gue sih milih (kalau boleh milih) judul ini adalah sebuah sindiran terhadap semua orang yang ndak bisa keluar dari tema sex bila dihadapkan dengan mahluk yang diberi nama perempuan ....
Gokil dari tahun jebot sampe sekarang film ttg perempuan pasti isinya ttg seks. Waktu gue keluar dari teater kecil malem itu ada penonton yang bergumam, ”Gila, isinya tempat tidur semua, gitu.” Pikiran gue sama persis dengan orang itu. What is it with women sampe2 apa yang dilakukannya selalu berhubungan dengan tempat tidur. Is there nothing more than that for us? Gue sangka tempat tidur itu isi kepala laki-laki doing, ternyata tebakan gue salah, 5 film yang dijejerin konfiden kali ini, terlihat bahwa perempuanlah yang doyan sama tempat tidur.

Mau jadi artis naik ke tempat tidur sutradara,
Mau menyatakan cinta, naik ke tempat tidur pelanggan agar pacar yang jadi germo bahagia,
Mau bahagia, naik ke tempat tidur selingkuhan,
Mau tambahan uang, pulang kerja mencari tempat tidur orang beruang,
Ndak dapat uang setelah masa pensiun tiba, jadi PSK tua.

Wah heboh...
Entahlah, gue jadi bosen sama tema ini.....

Pelajaran Acting (Giras B)
Gerah liatnya. Itu kesan gue terhadap film pertama ini. Semua yang ada di titik ekstrim dimasukkan di film ini. Kelompok seniman yang usahanya keras, aktris yang selalu gagal dan miskin, bencong yang genit, sutradara yang ternama dan keras.... terasa banget bahwa ini film buatan.... booo.... enough already!
Perempuan yang cantik mau jadi aktris jadi alur utama. Perasaaan gue waktu liat ini adalah film makernya cari orang dulu buat main filmnya baru bikin ceritanya. Karena casting bener2 payah (eh my opinion lho). Ada Cong yang membiarkan kukunya pendek tidak terawat, berbulu dada, tapi pake make up rapi... that is so not it, baby.... if you wanna make a movie about cong, jangan berfikir mengenai cowok lenje nan gemulai... think about the detail ! booo... kan gerah nontonnya....salah satu keanehan lagi yang gue liat dari film ini adalah sang pemeran utama.... gokil, entah kenapa di scene2 penting dengan dialog sang peran utama bawainnya dengan kaku, tapi pas gue liat adegan yang hanya sekilas yang menunjukkan proses bagaimana dia jadi bintang seperti waktu shooting di pantai dan lainnya.. acting tuh cewek lepas banget.... entah karena grogi sama sutradara di adegan penting... ato emang dia terlalu menempatkan dirinya sebagai ’bintang’ ...
Wah pokoknya perasaan gerah itulah yang bisa mendefinisikan diri gue saat nonton film ini.

Film kedua adalah Aku dan Nina (Dinda M. Djunanda)
Di film ini sang sutradara adalah sang pemeran utama dan sang kameraman (welcome another Woody). Idenya layak gue acungin jempol deh... dia mau meremake film fenomenal Bandung Lautan Asmara (ndak perlu dijelasin bukan, sepertinya setiap orang tahu film apa ini) .... namun...... Dinda took a little step too far in making it. Dia seakan mau kasih liat bahwa film ini beneran dari home video dan dibuat langsung, sehingga mata kita diajak berputer2 ngak jelas bersama gerakan kamera yang ditenteng2. Obviously, gambar yang bagus bukan tujuan anak ini bikin film (sumpe mata gue ndak enak banget nonton film ini..... pernah denger konsep editing ngga sih, mas?) tapi emang keren idenya.... gue acungin jempol sekali lagi!

Film ketiga is Dalam Diam (Athpal S. Paturusi)
Waktu ditawari memilih film terbaik dari kompetisi 3 ini, film inilah yang gue pilih.... I love it. Permainan suara di film diibaratkan sama sang film makernya kaya hape yang bisa di silent dan di-vibrate. Ide cerita yang keren mengusung pemikiran bahwa dalam diam gue bisa berfikir, nyaris tidak ada dialog. Semua dialog terjadi di kepala si tokoh utama yang dituangkan dalam teks... mantap benar! Pemilihan pemain yang superb, karena kissing scene –yang menurut gue adalah adegan tersulit,... coz you have to have the chemistry baik antar pemain maupun sama film makernya—keren banget. Menurut gue film ini kasih liat the best sex scene yang diperbolehkan ditonton di Indonesia. Keren! Ceritanya sih cukup standart. Perselingkuhan, sebuah kamar hotel dan pacar kamar. Jadi inget sebuah cerpennya Seno tentang perselingkuhan dan sms... mmm...

Film keempat- Minimarket(Angga Ariestya)
Gue sering ke minimarket, dan ini bukan mini market yang biasa gue kunjungin sepertinya. Mbak2 dan mas2 yang canggung, gosip ibu2 yang diucapkan keras2, mencari tes pack di isle.. wah.... ini bule banget,mas. Ide cerita standart... perempuan yang keliatannya baik2 jadi perki di jalanan. Cuma sedikit pertanyaan mengganjal. Menjadi perki sih rata2 alasan ekonomi, bukan? Kalau iya, apakah gaji seorang penjaga toko sekecil itu kah?

Film terakhir Ibu (Renas Makki)
Sumpe ini film ini beneran gue pernah baca cerpennya karya salah satu pengarang besar kita. Waduh udah lama ndak baca buku, jadinya pelupa nih.. gue ngubek2 lemari buku gue pun ndak ketemu. Berarti ada di lemari buku yang ada di yogya. Mengenai seorang perempuan jawa tua yang menjadi pemijat, di film ini wanita jawa tua menjadi PSK.
Well.. entah apakah si film makernya mau cerita mengenai anehnya wanita tua jadi psk atau anehnya lelaki yang suka perempuan tua.... film pendek emang jangan terlalu panjang, tapi mbok ya jangan pendek2 banget toh sampe penonton Cuma bisa dapet ketawanya doang ngeliat nenek2 buka baju.... mmmm.... padahal menurut gue miris babnget keadaan, lo tua dan masih harus bekerja.... emphasize lagi gimana?