Saturday, May 23, 2009

Makasih, Mas Ambar!

Yang kuliah bareng sama gue di Salemba pasti ngakak berat baca judul di atas. Pasalnya sosok Mas Ambar itu fiktif... hehhe...Memang ada sih orangnya secara nyata... dan dia memang satu kampus sama gue di Salemba itu, tapi Mas Ambar yang ada di kepala gue --yang menjadi object of my affection--- itu fiktif berat karena sosok diri dia selalu berada dalam invisible mode di kehidupan gue. 

Yet, kenyataan itu tidak menghalangi gue untuk menjadikannya pusat kehidupan gue selama kuliah di lt. 6 itu. Gue ciptakan karakter dia (sama seperti gue menciptakan karakter dalam novel-novel gue).. tanpa diketahui oleh sang empunya nama. 

Bayangan mengenai dia gue bangun dari informasi-informasi kecil yang gue dapat  baik dari orang sekitar dia maupun obrolan kami (yang sering terjadi tanpa sengaja saat bersama menunggu kelas selanjutnya) ... hehehe... sosoknya yang tinggi besar, pendiam dengan suara lembut bikin gue mudah membayangkan dia sebagai sosok yang damai dan menyenangkan. Terlebih ketertarikannya terhadap wayang, bikin imaji gue semakin gokil mengenai orang ini.... 

Nah, kenapa gue mau berterima kasih sama doa saat ini? 
well.. beberapa hari yang lalu nama Mas Ambar nongol di sms yang dikirim oleh sahabat gue yang lagi keblinger kerja di Serambi Mekah itu. Lihat nama Mas Ambar (dalam sebuah sms yang penuh nostalgia itu) gue jadi keinget sama kegokilan dan kebebasan gue sebagai orang muda. 
 
Di tengah kegagalan mendapat sebuah kerjaan, kegalauan dalam kerjaan yang sekarang gue jalanin. Nama Mas Ambar jadi sebuah dorongan gue untuk tersenyum. Mengenang masa muda, masa tanpa penghalang, masa tanpa masalah di mana kepala gue bebas dari kungkungan aturan-aturan yang diciptakan oleh masyarakat beradab.... Dengan Mas Ambar, gue bisa seenaknya menulis, menggila dan mencari tahu.. tanpa ada yang menunjuk jidat gue dan bilang ini ndak boleh itu ngak boleh ini harusnya begini itu harusnya begono... 

hehehe.. those were the days... :) happy days... 

gue ngak tahu mas Ambar sekarang ada di mana.. terakhir kali kita ngobrol, waktu membahas tesisnya mengenai wayang dan gue kasih tahu ke dia ada festival di Yogya mengenai hal itu. 
Walau udah lama ngak ketemu, bayangan dan imaji gue tentang orang itu tetep nempel di kepala gue... dan untuk hari-hari belakangan ini.... ingatan gue tentang dia bakal jadi simpanan di dada gue, untuk mengenang bahwa dulu... dulu... banget.... gue pernah jadi manusia bebas... 

sekali lagi, terima kasih, Mas Ambar! 

 

Thursday, May 21, 2009

AWAS ANJING GALAK!

Biasanya di rumah-rumah gedong dengan pager selangit, ada tulisan di atas nyelip di sisinya. Gue suka geli sendiri baca peringatan ini. Kepala gue bertanya-tanya apakah si empunya mau kasih tahu sama orang yang dateng untuk berhati-hati karena dia ngak bisa ngontrol anjingnya, jadi mereka (atau dia) jadi galak luar biasa... atau apakah si empunya memang mau kasih tahu anjing dia galak dan jangan dekat-dekat!

Hehehe..emang peringatan itu suka absurd ... ada sebuah peringatan yang gue baca di daerah kemang yang berbunyi "Yang buang sampah di sini akan di borgol" BOW.... kinky banget sih! hahahahaha...

Walau suka ajaib menurut gue peringatan itu penting, agar orang tahu bagaimana menempatkan dirinya. Hari-hari belakangan ini ada peringatan yang nempel di jidat gue "HATI-HATI ORANG NGAK WARAS, JANGAN DIAJAK NGOMONG NANTI NGIGIT!"  ahaha... dengan peringatan itu, gue bisa hidup dengan tenang, tanpa komentar dan obrolan basa-basi dari orang...

thank G for signs!


PERJODOHAN!

HA! 
pasti lo pada kaget gue nulis judul di atas itu.. hehehe... 

Dulu, menurut gue, perjodohan itu romantis. Dua orang yang saling tidak kenadl dipertemukan dalam sebuah pernikahan. Kebayang betapa romantisnya mereka saling menemukan hal-hal kecil mengenai pasangannya masing-masing.. 

well, romantisme gue mengenai konsep itu menjadi mentah saat gue nongkrong bersama temen-temen gue yang sedang mengusahakan perjodohan antar temen mereka. 

"Jadi apa action plannya?" begitu ujar satu teman setelah kedua sejoli itu berpisah untuk malam itu. Haha! rasanya gue mau ngakak denger kata itu, tapi karena ini temen-temen baru.. yah, gue rada merasa harus menjadi sedikit kalem ... kan belum tentu mereka mau jadi temen gue untuk selamanya, jadi harus hati2 sebelum menyakiti atau disakiti (apa sih OOT banget)... 

Sedikit demi sedikit konsep romantisme lenyap dari kepala gue ... saat secara bertubi-tubi kuping gue terpapar oleh kalimat-kalimat seperti : 

"Kayanya 'lo harus mulai dulu deh, kayanya cowok itu kalem banget ." 
"Jadi kapan lo mulai belajar main golf supaya bisa jalan bareng dia?" 
"Gue sih mikirnya first step harus membuka jalan di facebook" 

gokil, kepala gue membayangkan gue ngakak terguling-guling saat mendengar itu semua (dalam kenyataannya gue duduk manis dan menulis di sudut meja kayu yang keras itu-- cafe mahal dengan tempat duduk tidak nyaman---cafe yang aneh--OTT lagi....)

Romantisme, dua mata memandang dan melihat ada kerlip bintang di sana langsung tertampar kenyataan yang ada di depan mata gue ini...kenyataan mengenai data, strategi dan rencana pendekatan selanjutnya... GUBRAKKKK.... 

memang ini bukan masa gue... harusnya orang seperti gue udah masuk peti karena tidak lagi dapat mengikuti derap laju pertumbuhan (orba banget ndak konsepnya .. hihihihi) ... sekarang ndak ada lagi orang yang mencoba mendengar lonceng berdentang dan biola berbunyi sebelum bilang HE'S THE ONE... 

hehehe... :) 
liburan menye-menye.. semoga ndak bikin kalian yang baca--jadi bete :) cheers! 

Little things do make me happy, lho

"Lagu apaan sih ini?" tanya gue saat baca sebuah judul lagu yang panjang di ipod temen gue. 
"Itu soundtrack-nya cheers.... Lho, lagu itu gue cariin buat 'lo, gara-gara gue baca blog lo tentang lagu itu."   
"huh?" 

percakapan aneh ini gue dapat di tengah kegalauan idup gue di tengah pencarian cafe Birdcage yang nyempil di antara rumah-rumah tua kawasan Jakarta Selatan. 

mfffhhhh.... karena lagi mello jello gue jadi diem ngak tahu mau ngomong apa untuk menanggapi ucapan salah satu sahabat terbaik gue itu. 

mffffhhhhh... kenapa sih kalau mau komentar yang menyentuh hari ndak woro-woro dulu. Gue jadi benun mau ngomong apa... 

it was such a nice thing to say in so many level 

satu, dia baca tulisan gue 
dua, dia inget tulisan itu 
tiga, dia cared enough untuk nyariin lagu kuno itu dan ngedownload in nya buat gue... 

hehehe.. i'm flattered in so many ways 
sayangnya dia bukan lelaki jago maen gitar dengan tinggi tubuh mencapai 180 cm (hahahha) ... but then again, nuthing is like what you wish for, rite?

malam itu gue cuma bisa bersyukur py sahabat yang care enough to think of me like that... 
acara malam aneh itu di tutup dengan dia membaca tulisan ini, dan komentar dia...--yang seperti biasa-- norak banget! 

"ternyata hal kecil itu udah bikin lo seneng ya... huh? gampang banget sih bikin lo seneng!" 
kalimat ini ndak enak banget kalo didenger lewat suara sinis nya..gara-gara komentar itu, tiba kelibatan masa lalu nyata di depan gue, dan malam itu gue senyam senyum nginget sama semua hal kecil yang pernah dilakukan oleh semua sahabat gue pada gue...

hehehe... seperti judul di blog ini-- gue harus akui emang little things do make me happy :) after all i'm just a simple girl inside.... 


*thanks for taking me to the bathroom, holding on to my hand when I slipped and picking up all the peanuts off my toast, those little things do matter in my life, thanks y'all*   


Wednesday, May 20, 2009

Hei Keriting!

hei kriting!
kemana aja sih lo?
mau cekakak cekikik nih, ting...
mau cerita hal-hal absurd yang bikin rambut lo makin jadi keriting!
hehehe..
mau juga denger cerita-cerita aneh lo mengenai orang-orang ngak penting di dunia ini..
mau nyanyi2 lagu keren-keren yang teksnya lo apal semuanya itu...
mau liat lo nyisir rambut lo yang udah ndak bisa lo apa-apain itu...
mau liat lo ribet sendiri sama segala lotion yang harus lo olesin di wajah lo
mau ngakak denger penemuan-penemuan baru yang udah lo cobain agar rambut lo bisa lurus...
mau denger lo ngakak denger cerita mengenai kebodohan-kebodohan gue
mau denger istilah bule lo mengenai keanehan hidup gue ...

bottom line, sih...
gue mau ketemu 'lo
tapi gue mau egois nih 'ting....
gue cuma mau ketemu sama elo doang...
no one else...

hahahaha.... gokil, 'ting
sarap gue nih 'ting.. ngomong sendirian,
padahal gue tahu lo ndak pernah buka multiply lo
dan gue tahu entri ini ndak akan pernah lo baca...
dan gue tahu, kalau akhirnya lo tahu gue nulis ini...
lo palingan bakal gangkat bahu dengan cueknya dan bilang ''lo emang gila, 'Ta! nyebur aja ke empang biar waras..."

hahaha.. huh? emang empang sumber kewarasan?! dasar anak keriting yang aneh...
gokil 'ting, kegilaan gue udah naik satu tingkat lagi... karena sekarang gue nyela2 komentar lo --yang sesungguhnya buatan gue sendiri-- hehehe...

one step away from the nut house, yah matey?!

tapi peduli serigala!
toh, ndak bakal ada yang baca post ini...
jadi gila tanpa diketahui orang kan wajar aja... banyak orang melakukannya
trus kenapa aturan itu ndak berlaku buat gue?

Anak aneh, lo nulisnya di blog, yah orang kan bakal baca? pasti lo bakal ngomong itu...
Halah, orang yang baca ini kan kalo ndak 1) kenal sama gue, jadi udah tahu kegilaan gue 2) orang yang ndak kenal sama sekali sama gue...

jadi peduli serigala'lah

hahaha...
:)

Monday, May 18, 2009

Take me out to the ball Game!

"Take me out to the ball game, Take me out with the crowd.
Buy me some peanuts and cracker jack, I don't care if I never get back,
Let me root, root, root for the home team,If they don't win it's a shame.
For it's one, two, three strikes, you're out,At the old ball game."

Gue kenal lagu ini gara-gara DJ--sahabat gue-- sering nyanyiin lagu ini waktu kita masih sama-sama piyik. Secara gue mengidolai DJ (hehehe) bahkan dari jaman gue masih kecil, gue langsung penasaran sama lagu ini dan suka ikut menyanyikannya. Lagu klasik (buatan 1908) ini ternyata nempel banget di kepala gue.

setiap kali sepi gue suka humming lagu ini. rasanya seneng banget kalo udah nyanyi lagu ini. Ada keriaan di lagu itu yang ngegambarin pertandingan baseball yang riuh.. hehehe.. gue suka banget sama olahraga yang satu itu... entah karena bentuk bolanya yang lucu, atau celana ketat warna putih yang terlihat keren dipakai siapa pun.. atau lapangan yang bentuknya unik... hehehehe...

Baseball --akhirnya-- jadi satu bagian dalam hidup gue karena lagu sederhana itu. Lucunya gue sama sekali ngak ngerti perhitungan dalam olahraga itu.. tapi cuek lah... yang penting seru kalo nontonnya... Satu hal lagi yang menempel dari baseball adalah aturannya dia yang 'For it's one, two, three strikes, you're out'

STRIKE OUT! jadi moto sendiri dalam idup gue.. everything comes in three...
3 kali nyoba, 3 kali gagal.. berarti tidak akan ada lagi kesempatan berikutnya....
ufff.. entah itu baik atau enggak

menurut DJ, cara berpikir gue rada aneh dan konsep Strike Out itu absurd..
'Mungkin di masa depan nanti, lo butuh semua yang lo sudah keluarkan dari 'permainan' lo itu kan?"
itu alasan sederhananya dia...

tapi kenapa alasan itu ndak masuk di kepala gue yah? menurut gue kalau di sudah pernah disakiti, kenapa lo berpikir bahwa lo tidak bisa di sakiti lagi...

DJ sangat percaya pada kesempatan kedua, ketiga, keempat dan seterusnya (hahaha.. makanya dia mengawini orang yang dia kawini sekarang * wakakaka*) .. gue--on the other hand--tidak pernah kenal sama yang namanya kepercayaan... (I wonder why we stayed friends until now)...

Perdebatan itu masih berlanjut sampai sekarang. DJ masih berpikir bahwa gue absurd, sedang gue berpikir bahwa DJ terlalu baik.

Akhir entri ini gue cuma pengen bilang "Gokil, gue kangen banget sama lo Dij...."

gue kangen gosip aneh2 di malam-malam buta (eh inget moto gue : "seorang sahabat adalah orang yang bisa kita ketuk pintunya jam 3 pagi, dan membukakannya untuk kita." )

gue kangen jalan ke kampus bareng menghadap dosen yang bertanya kenapa telat, dan kita jawab macet.. (waahahahhaa.. kos an di depan kampus kok macet!)

gue kangen minum susu coklat di balkon dan ketawa-ketiwi tentang hari yang aneh...

di saat-saat gue mau jerit "STRIKE THREE.. AND YOU'RE OUT!" pada satu hal yang penting dalam hidup gue....gue jadi inget sama lo dan lagu seru 'lo....

:)
miss you, mbak!


Sunday, May 17, 2009

Manado Suck!

gue sebel liat wajah pria dingin yang bikin sulit sekali masuk ke ruang konferensi ..
gue sebel jadwal dadakan yang diam-diam ditempel di dinding..
gue sebel hotel busuk yang bahkan kesetnya aja ndak bisa buat nyeka kaki..
gue sebel room mate yang jam 2 pagi sempet-sempetnya manggil room service untuk benerin telepon kamar kita (yang pada akhirnya) tidak Anda pakai juga!
gue sebel nungguin bikin ID dan diselak oleh pria berseragam yang membentak gue "Saya harus jemput PM Timor Timur di Bandara!"
gue sebel di ajak orang dan ditinggalin di tengah kebingungan dan kelaparan...
gue sebel disuruh buru-buru dan ternyata acaranya masih 3 jam lagi!
gue sebel jalan panas-panas dari gedung konferenci ke jalan besar untuk cari angkutan
gue sebel diplototin paspampres dan ditolak masuk venue konferensi

ah....
Manado suck big time!

tapi semua kesebelan itu cair saat tukang ojek yang gue sewa melewati jalan-jalan sepi di pinggir laut dan memperlihatkan pada gue serunya pinggir laut dan gunung yang berdekatan. Naik ojek dengan kecepatan amat sangat rendah (bila dibanding jekri2 jagoan jakarta) , membuat rasa kesel terbang di bawa angin Manado yang sejuk... PERSETAN sama semua orang yang bikin gue kesel! akhirnya gue bisa menarik napas sejenak dan bersyukur , karena walau ancur acara, sakit hati di dada, cengeng yang tiba2 kumat... gue ketemu banyak teman baik... :) yang bikin gue ketawa dan jadi ember saat gue mau nangis kaya gila!

... akhir cerita ini , kayanya gue harus meralat judul di atas... MANADO DOESN'T SUCK, GUE AJA LAGI SIYAL ....

*untungnya terakhir gue dapat pencerahan dan bisa mengambil keputusan mengenai sesuatu yang udah lama nempel di kepala*

Tuesday, May 12, 2009

should've seen it when the roses died....



"I should have seen it coming when the roses died
Should have seen the end of summer in your eyes
I should have listened when you said good night
You really meant good bye"

kata orang bijak, dunia sudah memberi tanda-tanda bagi kita.. ndak perlu mikir banyak karena --katanya lagi--jawaban sudah ada di depan mata kita. Kita hanya butuh melihat dan memahaminya.

Namun sayangnya gue adalah orang dungu. Terlalu dungu untuk melihat matinya bunga mawar, hari-hari terakhir dari musim panas yang indah dan ucapan selamat malam sebagai sebuah petanda. Petanda kematian gue, hilangnya impian gue dan petanda bahwa gue harus mulai dari nol besar lagi! Jadi sekarang gue dihadapkan dengan kenyataan yang seharusnya dari dulu gue sadari bakal terjadi...

siyal, gue paling sebel jadi orang bodoh... gue paling sebel jadi orang cengeng...gue paling sebel jadi gue saat ini....

siyal!!!!!!


* utk orang yang baru aja bikin gue merasa orang paling bodoh sedunia, sumpah gue benci banget sama lo... harapan gue sekarang hanya semoga lo cepet mokat aja, atau kalo ndak bisa, yah semoga gue yang cepet mati.. karena gue rasa gue ndak bisa berada satu ruangan sama 'lo!*

Goddammitttt.. i hate feeling like this!

Thursday, May 07, 2009

just me being pissed off

why did you equip me with a knife
when all along you knew that I'm going to war?
If you really want me dead, just say so...
because , seriously, i could think of thousand way to kill myself without you sending me to war

.... 
sheesh.... 
sometime i don't understand why people just don't say what they mean in the first place!

Monday, May 04, 2009

INI BUKAN NGAMBEK, TAUUUU!

cuma mau ngomong dikit...
supaya ndak nyesekin dada
gue cuma mau ngomong sekali
and be done with it!

Sumpeh gue bukan orang ngambekan
dan apa yang Anda-anda anggap sebagai gaya orang ngambek
itu dalam presepsi gue bukan konsep ngambek
itu hanyalah cara gue untuk NGOMONG SAMA ORANG YANG ENTAH KENAPA CAN'T GET A SIMPLE THING IN THEIR HEADS....

Damn...
gue bukan tukang ngambek
gue hanyalah orang sombong yang heran banget ngeliat orang yang ndak punya keinginan untuk menggunakan  apa yang ada di tempurung kepalanya....

Shesssshhhhhhh......

Selesai marahnya!

Gue ndak bosen, kok... janji!

Di temani aroma tembakau, kopi dan udara sejuk setelah hujan, gue ngobrol sama temen gue mengenai sifat 'mudah-bosan' milik gue yang sepertiny sudah laten dalam diri. Menurut temen gue, kebosanan yang gue idap itu timbul karena gue belum tahu apa yang sebenernya gue mauin dalam hidup ini.

"Gue main di satu tempat dari tahun 2003 sampai sekarang. Jadi bohong kalau gue bilang gue ndak pernah bosen. Tapi saat rasa itu melanda, gue coba tanya sama diri gue.. 'eh, bukannya main musik itu adalah impian lo sedari dulu?' Nah, saat bertanay itu, gue kembali sadar tujuan gue sebenernya apa."

Mendengar penjelasan itu gue tiba-tiba kebayang apa yang gue udah lakuin untuk bisa menulis. Keinget banget rasa putus asa saat ndak ada ide buat nulis, saat ngerasa semua tulisan gue ndak layak dibaca, keinget masa memaksa diri untuk duduk manis di depan mesin tik dan menulis-menulis-menulis.... keinget target-target bodoh yang gue tempel di layar komputer...keinget rasa frustrasi melihat penulis2 berbakat yang ada disekeliling gue nulis tanpa beban dengan hasil brilian.... keinget majalah dinding,buklet HI, keinget Info Jatinangor keinget proses Monggo! it's free lho ( sigh...) keinget proses Superstar.. keinget proses My Brother My Hero.... anjrit.. udah terlalu jauh rasanya gue untuk bisa bilang gue bosen sama hal yang satu ini....

Gila, ngapain gue ngelakuin itu semua kalo gue ngak mau kerja seperti sekarang ini?

Kampret, temen gue yang satu ini emang paling bisa ngejungkir balikin logika gue...

"Eh, kalau ada tawaran lain yang menarik dan menjanjikan sebuah jalan menghindari rasa bosan?" tanya gue nekat.. entah dapat ide bodoh dari mana untuk menanyakan hal ini.... ah, sebuah usaha terakhir untuk mencari pembenaran diri.

Dengan santai temen gue itu membuat analogi panjang tentang pilihan menjadi penulis lepas dengan menjadi musisi... "Gue udah tahu apa yang gue mau, yaitu main musik... saat ada tawaran lain yang bikin gue ndak bisa sepenuhnya main musik.... jelas gue ndak bakal rela... Karena gue tahu apa yang gue pengen lakuin ... dan tawaran semenggiurkan apa pun rasanya ndak bisa bikin gue bergeming, kalau tahu bahwa konsekuensinya adalah menghilangkan musik itu dari kegiatan sehari-hari gue"

PLAK
kalimat terakhir itu nampar gue, dan menyisakan label "DETTA MASIH ANAK KECIL YANG NDAK TAHU APA' Damn... gue ndak tahu harus ikut kursus apa yang bisa menghilangkan otak kanak2 gue ini...yang masih mudah bosan, ndak fokus, terburu-buru, dan hal jelek lainnya dalam idup gue...

hiks..
eh, sebenernya ndak sedih sih.. cuma kaget aja mengetahui gue sekanak2 itu.... bagi seseorang yang merasa dirinya logis, pengetahuan ini bikin gue merasa orang terdodol satu jagad raya....

* thx, matong! *

PENGECUT!

"itu artinya coward!"
kaget gue mendengar penjelaasan temen gue yang satu ini. Tiba-tiba aja muncul sebuah kata yang paling gue benci dalam pembicaraan kami malam itu. Langsung --selepas pulang dari rumahnya--gue merasa kudu nulis mengenai pembicaraan itu di jurnal gue, padahal sumpe mati perjalanan joglo-depok-pamulang-joglo udah menguras sisa tenaga yang ada di tubuh gue... terlebih waktu udah menunjukkan jam 12 teng... ah, tapi gue kudu nulis ini... sebagai peringatan akan hidup gue...

obrolan kami sebenarnya diawali dengan sesat yang sederhana yaitu harga susu bayi yang melangit. Sesi itu ditutup dengan kalimat, "jadi lo harus pikirin apakah lo udah siap keluar dari kerjaan saat lo udah tahu biaya susu anak lo sendiri aja udah segitu..."

Gue menghela napas denger itu semua dan dengan bodohnya tiba-tiba gue ndak bisa nahan diri untuk tidak berkomentar, "it takes a lot of money to start a family, ya.."

temen gue bales komentar, "Tapi kan itu masalah pilihan 'det. Ada kok pilihan lain..."

Mendengar itu gur sedikit lega.. "Iya, yah... ada pilihan lain.. wuidih ndak kebayang gue ambil pilihan itu. Boleh kan kalo ndak mau ambil pilihan itu?" gumam gue tanpa sadar.... yang ternyata temen yang duduk di sebelah gue denger itu...

"Iya di satu sisi ada pilihan to not start a family, tapi ada pilihan lain to do so.. kalau alasan lo cuma ngak ngebayangin bagaimana lo mengurus itu semua... itu artinya coward!"

Deg...
gur tertegun...
ada logika dalam omongan temen gue itu. Tiba-tiba gue merasa harus berpikir ulang mengenai skala prioritas dalam hidup gue. Apakah gue menentukan semua itu berdasarkan rasa takut semata atau memang benar itu yang gue mau...

waduh malam2 ngantuk2 otak gue dipaksa kerja kaya gini
hiks...