Sunday, July 10, 2011

LAGU BARU

Sebagaimana malam-malam sebelumnya, dia hadir kembali ke tempat ini. Duduk di meja terpencil di sebelah lampu sudut. Ditemani satu bucket berisi empat bir dan sisa pikiran di penghujung hari nan panjang.

“Saya bukan peminum yang baik,” ujarnya, “hanya saja satu bucket bir harganya jauh lebih murah dibanding beli satuan.”

Tapi dia menampik alasan dia datang ke tempat itu untuk menikmati bir murah. Menurutnya dia datang untuk mendengarkan band reguler yang manggung di tempat ini tiap Rabu. Maka tak mengherankan dia memilih berdiam diri di sudut dan menyimak dengan tenang semua lagu-lagu yang dimainkan. Dia kerap menutup matanya saat mendengarkan sambil sesekali meneguk minuman gandum langsung dari botol hijau.

“Lagu dimainkan untuk kepuasan telinga, maka ada baiknya kita memberi kesempatan telinga-telinga kita untuk menikmatinya tanpa gangguan indera yang lainnya,” ucapnya sekali waktu sebelum dia meminta saya untuk meninggalkannya sendirian.

Sosoknya menjadi penanda bagi semua yang bekerja di sini bahwa hari ini adalah sudah  Rabu. Sosok yang datang meminum empat botol bir. Yang datang untuk menikmati musik tanpa berisik.

Namun malam ini, ada yang sedikit berbeda. Untuk pertama kali setelah 3 bulan menjadi langganan, saat anggota band bersiap untuk bermain di atas panggung, dia meninggalkan tempat duduk terpencil di sebelah lampu sudut dan mendekati vokalis band yang sedang membenahi kabel pada mic-nya.

“Bung, bisakah Anda memainkan lagu baru yang belum pernah saya dengar sebelumnya?” ujarnya datar tanpa ekspresi. Sang vokalis yang mengenalinya sebagai sosok yang selalu ada di sudut itu memandanginya dengan wajah heran. “Ah, akhirnya saya bisa tahu bagaimana rupa suara Anda. Lagu apa yang ingin Anda dengar?”

“Apa saja,” ujarnya, “lagu apa saja asal tak mengingatkan saya pada sesuatu. Malam ini saya ingin benar-benar sendiri menikmati penghujung hari tanpa ditemani hantu masa lalu.”

 

* untuk masa lalu, selamat jalan, teman!* 

2 comments:

irina lune said...

Deym. *Uhuk uhuk*

detta aryani said...

:) the best complement ever... thank you :)