Sunday, January 29, 2012

Pagi Dini Hari #1

Pagi dini hari, 
dia menemukan lelaki itu berbaring di sebelahnya sambil menatap langit-langit kamar mereka. 
masih dengan baju kerja yang telah pria itu pakai seharian --lengkap dengan kaos kaki hitam tebal kesukaannya, lelaki itu berbaring lurus-lurus di atas selimut berbantalkan tangan kanan yang terlipat di belakang kepalanya. 

Pagi dini hari, 
tanpa ingin memecah kesunyian yang nyaman dan ketenangan yang menghanyutkan 
dia hanya memandangi profil wajah lelaki yang sedang larut dalam lamunannya itu. 
garis-garis wajah lelaki yang sudah terpatri di ingatannya itu tak pernah membuatnya bosan. 
mungkin dulu mereka berdua dibuat bersamaan oleh empunya dunia dan disandingkan di lemari pengering berduaan, sehingga sampai saat ini, dia selalu merasa sudah layak dan sepantasnya tempatnya di sebelah kanan lelaki itu. 

Pagi dini hari, 
"Aku berbuat salah," ujar lelaki itu tiba-tiba tanpa menoleh ke arahnya. 
Terhenyak, kaget ternyata lelaki itu mengetahui bahwa dia sedang menatap wajahnya lekat-lekat. 
"Itu alasannya mengapa aku tak bisa tidur," ujarnya lagi dengan perlahan. 
dia mengeluarkan tangannya dari hangatnya selimut, dan membentangkan tangan di atas dada lelaki itu. 
"Aku berbuat salah," ujar lelaki itu sekali lagi, "tidakkah kamu ingin tahu apa kesalahanku?" 

Pagi dini hari, 
dia tersenyum. menutup mata sambil kepalanya mencari posisi nyaman di ceruk leher lelaki itu. 
"Smart people don't make mistake, they just miscalculate," ujarnya dengan suara rendah. 

Pagi dini hari, 
lelaki itu memejamkan mata. 
Ada beban berat yang baru saja terangkat dari dadanya. 
Ah, masalah hidup ternyata mudah sekali diselesaikan di tempat tidur hangat pada sebuah pagi dini hari.

-d-

 

No comments: