Wednesday, July 23, 2008

Keluar dari Bayangan Kebesaran

gue sangat percaya bahwa hidup selalu memberi kita pilihan. Hal itulah yang membuat hidup jadi lebih menarik, karena setiap pilihan yang kita ambil akan menghasilkan konsekuensi yang berbeda.

Belakangan ini gue mulai memperhatikan pilihan-pilihan yang pernah gue ambil dalam hidup ini... dan ternyata semua pilihan yang gue pernah ambil memiliki satu benang merah. Gue selalu mengambil pilihan yang dengan label A class di dalamnya. -well, aren't we all?-- sederhana saja, nonton film misalnya.. gue akan memilih -jika diperbolehkan- gue akan mengambil film dengan nama besar sutradara atau at least pemain filmnya... film-film mediocre (as if there's a label) gue jadikan pilihan nomer dua atau pilhan tontonan kala senggang-bukan yang utama.

Nah, ini semua terjadi dalam hidup gue... mulai dari hal2 penting seperti sekolah, pekerjaan, pertemanan dan kualitas tontonan (hahaha.. itu penting dalam idup gue) --sampai hal printilan seperti jenis minuman, musik yang gue dengarkan, dan yah .. all the little stuff that made up my life...

Namun proses pendewasaan gue sekarang sudah sampai pada titik di mana , i don't care about all those stuff anymore... seperti pilihan yang baru saja gue ambil baru-baru ini tidak mencerminkan hal itu. Gue sudah keluar dari bayangan kebesaran yang 'ternyata' mempengaruhi pilihan-pilihan gue sebelumnya. Gue baru saja belajar memilih berdasarkan kenyamanan.

Gue tidak lagi melihat nama besar
tidak lagi melihat kesempurnaan
gue memilih berdasarkan kenyamanan yang ditawarkan....

lucunya, dulu gue berpikir, gue telah melakukannya..
tapi setelah permenungan beberapa minggu belakangan ini, gue menemukan bahwa selama ini gue tidak melakukan itu....

mmm.....
perubahan, begitu kata teman gue, pasti akan terjadi...
gue setuju itu,
tapi yang mengejutkan gue adalah kenyataan bahwa gue masih bisa berubah juga....

hahaha...
memang kedewasaan itu proses yang hebat sekali, ya....
ada untungnya juga menjadi tua... :)
hehehe....


5 comments:

rachma wati said...

Lah?..
Bukannya setiap saat emang kita bisa berubah kan...
Btw gimana tadi? jadi ke Uwie? sms gue kok gak dibales neng..

detta aryani said...

sori sibuk berat.. jadi ke uwi bareng anak2 fit....

serny olive said...

Semua yang dipilih itu pasti 'A' class donk, di pemikiran kita, apapun itu bentuk kriterianya.

Imelda Suryaningsih said...

tak ada yang abadi di dunia ini, selain perubahan. cuma biasanya orang ogah atau susah berubah karena sudah nyaman dengan kondisinya. nah, itu yang gawat. karena ketika segalanya sudah nyaman, lama-lama jadi membosankan. tapi udah terlanjur malas membuat perubahan *pletak* (ngomong apa sih. ketahuan banget lagi bosan. hehehehehe...)

detta aryani said...

nah itu, liv... ternyata memilih sesuatu dg tingkat kesempurnaan kaya gitu bikin lelah... :) mungkin kebawa omongannya temen gue yang mempertanyakan "bisa ngak sih kita ngak usah hebat"

hehehe...