Monday, August 17, 2009

sesuatu yang nyangkut di kepala #2

Apa yang bisa kamu katakan pada mantan istrimu saat bertemu dia dan merasakan bahwa kamu ingin berada di sisinya lagi?  

Apa yang bisa kamu katakan pada mantan suamimu saat bertemu dia dan melihat bahwa dia kesulitan untuk hidup sendiri?

Apa yang bisa kamu lakukan?

Rasa yang entah apa namanya ini, memang tak mudah hilang hanya karena sebuah tanda tangan di kertas yang di-sahkan oleh otoritas absurd bernama negara.
Rasa yang entah apa namanya ini akan selalu ada (dan sepertinya itu akan ada terus selamanya)

Apakah proses menjadikannya mantan akan kamu sesali?
Ataukah memang kalian hanya dua makhluk yang hanya mengikuti takdir...

takdir yang membawa kalian bersama
lalu berpisah
dan takdir yang sama membuat kalian bertemu di tempat yang sama  
dan merasa ada rasa di dada yang entah apa namanya.

“I'm sorry I was  a lousy husband,” ujar lelaki yang dulu kamu benci karena tak pernah bersikap sebagai suami
“You look awful,” ujar perempuan yang dulu dengan telaten merawatmu sambil menatapmu dengan penuh kepedihan

kenangan kemudian membanjiri kepala
kenangan bahagia
kenangan duka
bergumul jadi satu
dan menyisakan sebuah pertanyaan mengapa
yang ternyata sulit untuk dicari jawabnya.

No comments: