Tuesday, March 22, 2011

Taman Safari, Kalimat Penjelas dan Sebuah Gincu Merah Darah :)

"Dul, kemarin gue ke taman safari, dong" 
"Oh ya?? taman safari sekarang keren yah, det!" 
"Yoih, beratzzzz" 
"Lo suka apanya? gue seneng banget sama cowboy shownya :))" 
"Wah, gue suka banget sama kamar mandinya yang didesain terbuka sehingga ndak bau dan ketersediaan air di tempat itu... dan yang mengagumkannya lagi tong sampah ada di mana-mana jadi orang-orang bisa buang sampah pada tempatnya!!!!" 

sobat saya yang satu itu tersenyum lalu menggelengkan kepalanya... 

"Y'know what, you've been telling me how weird people are treating you the past few months," ujarnya,"well, i think i know the answer now."

Yah, memang belakangan ini saya merasa bahwa saya diperlakukan semena-mena oleh orang-orang dekat dengan saya. Saya tak marah atas kondisi itu, saya hanya heran kenapa orang-orang itu memperlakukan saya dengan ajaib sekali, padahal (menurut saya) saya bermaksud baik -- well, can't go on detail about this matter, coz its really too personal :) 

balik lagi ke si sobat saya yang sedang mengalami momen eurekaa-nya 

"Det, listen 2 yourself for a minute here. saat ngomongin Taman Safari, yang keluar dari mulut lo adalah kerennya fasilitas toilet dan tong sampah. Menurut lo, bagaimana orang "normal" menerima itu?" 

"Tapi dul, coba liatnya dari sudut pandang gue, di Indonesia Raya ini, apakah pemandangan WC yang baik dan tong sampah yang selalu tersedia itu sering kita jumpai? terlebih di sebuah amusement park?" 

Sobat dudul saya tertawa berkepanjangan... 

"sepertinya gue sudah terlalu terbiasa sama cara lo bercerita dan cara berpikir lo, karena .. kalimat-kalimat lo terasa biasa saja di kuping gue saat ini. Tapi yakin deh, det... bagi orang di luar sana .. you are weird dan seperti kata pepatah ... orang ndak bisa sayang sama lo karena mereka ndak kenal sama lo... so just except it!" 

Hehehe

setelah hampir satu bulan tak bertemu dengan sobat saya yang dudul ini, obrolan kami yang dinaungi SUPERMOON terasa menyenangkan. 

Malam itu saya bersyukur sekali, bahwa walau ada ratusan orang yang benci pada saya dan berniat menyakiti hati saya sampai batas maksimal sebuah kesakitan, ternyata ada manusia-manusia seperti si dudul dan beberapa orang dalam hidup saya yang tak perlu kalimat-kalimat penjelas yang panjang untuk menyadari bahwa saya datang dengan damai --it was never my intention to sound like a snob .. i really come in peace! 

*oh ya, as for the Gincu Merah Darah... xixixix... i'm making it my fashion statement right now... as my good friend say, "you look more and more like a human with that red lipstick!" well, nuthing sounds better in my ear compare to that praise* 

cheers!   

9 comments:

ric ky said...

disentil maggie ntar lo ...

'M ' said...

ih, tapi kan toilet dan fasilitas buang sampah itu memang penting kok.
Kenapa temen lu menganggap perhatian ke dua hal itu adalah nggak normal?
Temen lu yang aneh, berarti.

detta aryani said...

Ky, the blue line in word itu yah? :) ah itu high / low context culture aja :)

detta aryani said...

Pnabuluh, si dudul emg aneh, tentunya! Buktinya? Dia mau temenan sama orang yg slalu menciptakan musuh di mana dia berada. Pasti ada yg salah sm dia :)

detta aryani said...

Pnabuluh, si dudul emg aneh, tentunya! Buktinya? Dia mau temenan sama orang yg slalu menciptakan musuh di mana dia berada. Pasti ada yg salah sm dia :)

detta aryani said...

Penabuluan, si dudul emg aneh, tentunya! Buktinya? Dia mau temenan sama orang yg slalu menciptakan musuh di mana dia berada. Pasti ada yg salah sm dia :)

detta aryani said...

Penabuluan, si dudul emg aneh, tentunya! Buktinya? Dia mau temenan sama orang yg slalu menciptakan musuh di mana dia berada. Pasti ada yg salah sm dia :)

ric ky said...

so just except it!

detta aryani said...

mmmm.... saran ini harusnya buat semua pihak yang terkait ya! karena sangat tak adil saat saya yang harus memahami ini sdg yang lain berlenggang saja .. # cie curhat... wkwkwkwkwk