Tuesday, June 28, 2011

Down on Memory Lane with A Bang! (cerita nonton Catatan Harian si Boy)

Minggu pagi buta, saya berkesempatan nonton bareng si ganteng (cihuy!) walau memang nontonnya bareng orang se-bioskop -yang sebagian besar saya kenal semua xixi-- tapi tetep saya keukeuh bilang nonton sama si ganteng. 

Sebenernya was-was juga nonton sama si ganteng, secara (menurut dia) saya berisik kalo nonton :) terlebih  pagi itu kami (dan seluruh orang di bioskop itu) mau nonton sebuah film Indonesia, jadi saya pikir 'waduh saya pasti akan bawel banget nih!' Tapi menurut si ganteng, yang sudah menonton film ini sebelumnya, saya tak akan punya banyak kesempatan untuk mencela, karena filmnya BAIK SEKALI. 

:) well.. dengan semangat berkobar-kobar mendengar pernyataan itu, saya menaruh tas pundak saya di lantai, melepas sendal jepit dan bersila di tempat duduk bioskop berwarna merah itu dengan manis. 

FILM DIMULAI

Saya terpana, tertawa, menjerit, merasa tua dan bahagia!!!!
Film ini membuat pernyataan bahwa orang Indonesia itu memang luar biasa cerdas! :) 

Karya sutradara Putrama Tuta ini merupakan sebuah langkah berani. Bagaimana tidak, menurut saya saat Anda membuat film yang memiliki hubungan kuat (kalau tak boleh disebut kelanjutan) dengan film lama (bagi yang tidak tahu Catatan Si Boy merupakan film box office di akhir 80-an dan awal 90-an) yang disutradarai oleh manusia jenius (personal opinion) bernama Nasri Chepp, Anda hanya dihadapkan dengan dua piliha: HANCUR LEBUR BERANTAKAN atau BERJAYA! tak ada hasil yang setengah-setengah. 

:) 

dan karyanya kali ini BERJAYA!!!!

pertama yang mau saya acungi jempol adalah Director of Photography-nya Bapak Pasolang :) mata saya senang sekali di sajikan adegan balapan yang NGGAK NORAK!!! (stunt driver-nya duo Rifat!!!!) 

kedua, manusia-manusia yang bekerja pre-production! manusia-manusia yang bertanggung jawab dalam menjual, mencari sponsor dan hal-hal detail lainnya sebelum produksi film dimulai membuat saya ingin menganga. Produser film ini berhasil menampilkan jejeran BMW dengan fitur-fitur keren, prop yang diberikan sponsor dan semua pendukung film dalam bentuk benda, lokasi dan segala yang membuat film ini terasa amat sangat riil. 

ketiga, SKRIP yang amat sangat menyenangkan!!! Priesnanda Dwisatria dan Illya Sigma (jempol untuk Anda berdua) sebagian besar tulisan kalian bikin saya tertawa-tawa bahagia :) (terlebih adegan "PUNGUT!" mati akooohhh di adegan itu) 
Tapi, ada sedikit catatan. Entah mengapa setiap kali bagian Carrisa Putri, saya merasa terganggu dengan kalimat-kalimat yang diucapkan (entah salah kuping saya, atau skrip, atau yah, si mbak itu :)) dan line terburuk adalah saat Ario Bayu bertemu si MasBoy di helipad.. ah entah itu salah actingnya dan pengucapan atau apalah.. itu terdengar ajaib sekali.... kaya sinetron (aduh... maaf, saya tahu kalimat kaya sinetron itu hukuman terberat bagi seorang penulis,,, tapi bagaimana yah?) 

keempat, Abimana Setya dan Albert Halim!!! jempol! ucapan terima kasih sebesar-besarnya bagi kalian berdua yang berhasil (single handedly) mensukseskan film ini dan memberi karakter tegas pada tokoh tokoh yang kalian mainkan... Poppy Sovia juga tak buruk (walau di mengejar mas-mas, Anda lebih menggugah) dan mas Roy Marten yang berhasil membuat saya berkaca-kaca hanya karena adegan kurang dari 3 menit itu! You are sumthing, mister! :) 

kelima, IDE CERITA .. cerdas sekali memasukkan elemen-elemen the past and the present dalam cerita itu jadi bisa dipercayai.. nah, ini saya ndak tahu harus menjabat tangan siapa untuk ucapkan terima kasih. 

Setelah 5 poin di atas.. ada beberapa hal yang mengganjal saat saya menonton. Yang mengganggu adalah sebagai berikut: 

1. Ario Bayu: Duh, bagaimana cara mengatakannya yah? Dia aktor yang lumayan baik, tapi entah bagaimana.. peran sebagai pembalap yang doyan perempuan, geblek, seenak udel, tapi idealis itu ndak terlihat dalam aktingnya. Sangat disayangkan karena dia adalah pemeran utama di film itu. 

2. Carrissa Putri. Entah apakah karena memang saya tak suka pada tampangnya atau aktingnya, karena peran yang disajikan di mata saya saat itu seperti sajian ikan mentah yang dingin. Ah, atau saya sok tahu saja. :) 

3. Wardrobe. Karena saya nonton dengan si ganteng yang ahli fesyen. Jadi sebelum berani menulis ini saya berkonsultasi padanya dahulu. Yup, wardrobe film ini kurang banget. Carrissa Putri yang harusnya desainer pakaian tak memperlihatkan keunikannya dalam bentuk pakaian, karena yang ia pakaian adalah baju umum tanpa indikasi keunikan seorang desainer. (walau baju tidur dengan potongan asimetris belakang depan yang dia pakai saat pacarnya memasakkan sarapan itu ingin sekali saya miliki *lho)  Tragedy wardrobe yang paling parah adalah ONKY ALEXANDER alias MASBOY! waduh... jas itu leher itu rambut itu... ah mana masboy!! :) dan walau bisa dimaafkan karena you have hell-of-a-good-body, sir... tapi wardrobe Ario Bayu itu musibah berat...(ini juga diamini sama mas ganteng.. ah, ketularan pinternya ternyata gue ini :)) 

5 jempol- 3 kritik well.. that GOOD in my book... :) 
karena penilaian keseluruhan: I LOVE IT dan mau nonton lagi :) xixixi 

kenangan akan nonton Catatan Harian si Boy ini selalu bikin saya senyum-senyum sendiri mengenang
- ketawa ketiwi saya, erin dan si ganteng saat dengar kata 'cing ..
- kepanikan si ganteng yang ingat siapa yang memerankan Nuke di Catatan Si Boy dulu (yang penasaran, jawabannya Ayu Azhari) karena jadi ketahuan umurnya... 
-kebanggaan nopeng kaset soundtracknya catatan si Boy jaman rikiplik :) 

ah, down on memory lane with sobat-sobat ini menyenangkan sekali !

makasih atas semua orang yang memungkinkan film itu dibuat dan bisa saya tonton 
thanks a bunch 

dan buat manusia gay yang memberi saya berita infotainment ttg pemeran film Catatan Harian si Boy.. hehehe.. tenkyu... :) 

*mmm... nonton film apa lagi yah?* 

5 comments:

olivia elena said...

aiih meskipun belum mengenal catatan si boy yang original, jadi pengen nonton dehh ::D

detta aryani said...

Tontonlah, ini film seru sekali!

olivia elena said...

siaap, hehehehe :D

ric ky said...

gw ga keberatan carissa putri tersaji mentah dan dingin

detta aryani said...

Ah, so i c *manggut manggut*