Tuesday, April 25, 2006

Sendal itu seharusnya nggak sendirian

jaman dahulu kala, di blog ini... gue pernah nulis mengenai betapa betenya gue kalo liat sebuah sendal or sepatu yang tergeletak sendirian di jalanan...

tadi malam gue baca buku chicken soup
dan ternyata my pondering ada yang menjawabnya..

dalam buku chick soup itu ada sebuah cerita mengangkat pemikiran mengenai sendal sendirian....
begini ceritanya...
ada seorang biksu yang buru-buru hendak naik kereta yang sudah berjalan.
ketika dia naik kereta ternyata salah satu sendalnya terlepas.
dengan hebohnya dia cepat2 mencopot sendal yang satunya lagi dan melemparnya (dari the moving train) ke arah sendal yang pertama jatuh itu.
semua orang memandangnya dengan wajah bertanya.
dengan santainya dia menjawab , "Nah sekarang bilamana ada orang yang menemukan sendal itu, dia akan bisa memakainya karena sepasang!"

gue nggak tahu kenapa
hati gue tenang banget waktu memahami itu semua.....
memang sebuah sendal tidak akan berarti banyak bagi yang menemukan, sama juga sebuah sendal tidak akan berarti banyak bila pasangannya telah dihilangkan...
ada baiknya kita yang tahu sendal itu lepas dari kita, merelakan sebelahnya lagi untuk ikut hilang, agar bisa dipakai oleh orang yang menemukannya....

its nice to know that when you throw away something that you don't need the end result is that whoever found it could take advantage of it....

kadang kita lupa bahwa bahwa letting go something that we don't need ternyata menjadi berkah bagi orang lain yang membutuhkan...

hahahaha...
ditengah kemendungan Jakarta, gue tiba-tiba jadi sok filsuf!

entah apakah pemikiran gue ini juga bisa berlaku bagi pasangan yang kita?
apakah kita rela memberikan pasangan kita (yang kita anggap tidak kita butuhkan) kepada orang lain yang kita tahu lebih membutuhkan daripada kita?

kalo iya, trus... dengan siapakah kita berpasangan?
mungkin kepercayaan bahwa orang lain akan dengan rela memberikan pasangannya kepada kita saat dia tidak membutuhkannya lagi... bisa menjadi sebuah pemikiran yang bikin kita kuat untuk merelakan pasangan kita kepada orang lain yang lebih membutuhkan .....

ah.... detta, entah dari mana pemikiran ini datangnya.....
semoga bukan gara-gara lagu-lagu 70-an yang distel tanpa pamrih di sebelah gue...

1 comment:

vina said...

Hmmm... harus lihat situasi juga kali ya, Dut... kalo memang sendal yang 'nggak sengaja jatuh' itu masih bisa kita pungut, dan memang layak utk dipungut kembali, kenapa nggak? jadi don't just let something go easily, just because you think you have lost it. Kalo gue jadi si biksu dan gue cintaaaaa banget sama sendal itu, terus ternyata masih ada kereta lain yang akan lewat (kaya judul film Indo tahun 80an!), mungkin gue akan turun dari kereta dan ambil kembali sendal itu.
Bukan apa-apa sih, tapi nggak banyak lho 'sendal' yang gue suka, apalagi yang cocok di hati, eh dikaki,... jadi gue akan berjuang buat ngedapetin dia lagi.. :)