Wednesday, December 21, 2005

DAY FIVE (Sunday Dec 18)

Last Day…. Mbak Novie udah baikkan jadi hari ini kita bisa nonton barerng… namun karena ada acara mendadak Dewi dan Mbak Novi meninggalkan gue untuk nonton film KAMI ANAK INDONESIA?, JOKI KECIL, MYTH, MONSTER and HOBBIT sendirian 2 pm – Teater Kecil .. tapi pas di Tearter kecil gue ndak sendirian … ada puluhan anak kecil yang ikut nonton bareng gue… rasanya seneng banget liat anak seumur 8-9 tahunan nonton dan ikutan baris….

KAMI ANAK INDONESIA,

Film pertama ini bikin gue harus merogoh-rogoh tisyu dalam gelap… Gila !!! Gue terharu jaya… Cara bertuturnya sangat santai dan nyaman.. namun karena begitu polosnya jiwa gue sampe ndak tahan… Bercerita soal TORI seorang anak Timor yang mengungsi ke Jawa untuk melanjutkan pendidikannya meninggalkan keluarga besarnya di pengungsian Atambua. Film ini memperlihatkan bagaimana Tori dalam perjalanan ke bertemu dengan keluarganya setelah 7 tahun pergi. Film ini dengan cerdasnya mengkaitkan kehidupan Tori dengan keadaan orang Timor dan bagaimana sulitnya berpisah dengan keluarga. Sumpee it looks so natural to me.. ndak seperti documenter berat (walau isi ceritanya berat) jadi santai aja liatnya… Acungan jempol buat yang bikin (salahudin Siregar) yang punya ide begitu mantap…. Nggak goyah untuk nangkep crita-cerita lain yang ada di masyarakat Timor, padahal gue yakin bahwa banyak sekali cerita lain yang bagus tempting to be explored…. Kekukuhan hati si film maker untuk kasi liat hanya Tori dan perasaannya dikasih acungan jempol sama gue…. Karena filmnya jadi padat dan pesannya sampai…..

JOKI KECIL
Film kedua ini ngebawa kita ke daerah Sumba dengan kuda-kuda kecil dan joki-joki kecilnya… WOW…… keren banget…ceritanya keren tentang bagaimana seorang anak kecil jadi joki.. gambarnya berbicara banyak ditambah hasil wawancara yang sumpeee keren banget… wawancara panjang dengan seorang joki kecil yang suka bercerita bikin hati gue nggak patah semangat karena akhirnya ketemu seorang anak Indonesia yang bisa bertutur dengan baik… hasil wawancara itu terlihat si anak akrab banget sama yang ngewawancarai (jempol lagi buat film makernya) dia dengan cueknya bercerita tanpa henti sambil bermain-main di bilik tempat wawancara…. Nggak sungkan… seperti yang gue liat di MAD HOT BALLROOM juga begitu.. ekspresi anak-anak lebih terlihat kalo dia dibiarin ngomong sendiri sambil doing what ever he likes….

MYTH, MONSTER and HOBBIT
Film terakhir dan yang terpanjang… Film dengan animasi yang cerah dan narasi yang penuh canda ini SAYANG NGGAK PAKE SUBTITLE jadi banyak anak-anak yang nonton nggak ngerti, padalah film ini bercerita tentang mitos mengenai naga, yodha, burung api phoenix dan hobbit sang manusia kerdil ciptaan Tolkien… film documenter ini memang dibuat untuk televise jaid kita bisa melihat jeda-jeda untuk iklan… tapi jeda itu nggak sempet bikin gue bete karena the story fascinates me… bercerita tentang perjalanan Lawrence Blair ke pelosok Indonesia dan membahas mengenai makhluk-makhluk Indonesia yang mungkin saja jadi ide dari pembuatan mitos-mitos Inggris… Keren.. Cuma seperti gue bilang tadi sayang ndak ada subtitile karena kasian anak-anak kecil yang nonton……

Film kedua, gue bertemu dengan Dewi dan Mbak Novi di Djakarta Theater untuk nonton NOI ALBINOI Djakarta Theater 2- 4.15 pm

Film kelam…

Bercerita tentang Noi yang seperti kebanyakan remaja lainnya selalu mencoba memberontak. Saat lo jadi remaja frustasi dan hidup di wilayah terasing Iceland , lo bakal menjadi teramat membosankan…… There’s no way out of the boredome of Iceland.. ketiadaan bikin mereka menerima apa pun tanpa emosi, dan ini tergambar jelas di film berdurasi 93 menit ini. Gambarnya lumayan keren.. NOI yang albino di kelilingi wilayah yang selalu bersalju… dan selalu bertemu orang-orang yang itu-itu saja…..

Filmnya si Dewi banget… bagi gue adalah UNTUNG Cuma 93 menit… dan ceritanya bisa dimengerti.. walau hati gue nggak terlalu jatuh kedalamnya…

Film terakhir di JIFFEST bagi gue adalah THE PRESIDENT BARBER Djakarta Theater2- 6.45 pm Vitri dateng duluan dan ngetek-in bangku buat gue, Mbak Novi dan Dewi… setelah memohon pada seorang mas-mas untuk bergeser sedikit, kita berempat nonton satu deretan…..

Ketawa, Pilu dan sedikit tersindir….. itu perasaan gue waktu liat film ini….

Definisi komedi yang dilekatkan pada film ini bikin gue bertanya-tanya… Film ini bermuatan politis.. menggambarkan kehidupan politik di negara Korea Selatan yang baru mulai menjadi demokratis.. Menggambarkan kecurangan-kecurangan pemilu, perebutan kekuasaan di pucuk pimpinan sampai penculikan-penculikan rahasia yang dilakukan oleh negara. Namun digambarkan dengan amat sangat sederhana dari kacamata seorang pemotong rambut presiden yang sangat sederhana yang tinggal satu dekat dengan istana Presiden (The Blue House) jadi terasa ringan *eh tapi kenapa gue masih merasa tersindir ya?*

Film ini ngasih liat gambaran kehidupan politik negara-negara yang sedang berkembang dengan segala kekelamannya namun dengan gaya lucu.. Bagaimana ke’menurut’an seorang pemotong rambut pada ketua RT-nya dan bagaimana sebuah issue menjadi sebuah masalah yang besar di sebuah negara.


Dan at the end yang bikin gue terharu adalah bahwa film ini tidak mencoba mencari yang salah siapa. Dia konsisten memperlihatkan bagaimana seorang pemotong rambut yang bersahaja tetap pada penghormatannya terhadap negara dan pemerintah yang telah menghancurkan kehidupannya karena That’s the only thing he knows how to do….

Great story is all you need to make a good movie…. .

Dan dengan film ini gue mengucap selamat tinggal untuk 5 hari bahagia gue di JIFFEST .

See you next year ya, JIFF….

No comments: