Wednesday, December 21, 2005

DAY THREE. Friday (Dec 16)

Udah hari ketiga tapi semangat gue masih membara untuk nonton… Hari ini jadwal gue tertulis 2 pm Teater Kecil SHORTS on Tsunami….

Film pertama UBAT ATE ALLAH ALLAH, UBAT SOSAH PEYASAN BEUNA

Ubat Ate Allah Allah, Ubat Sosah Peyasan Beuna adalah sebuah nasihat orang Aceh jaman dahulu yang menyatakan bahwa Doa dan Lagu kepada Tuhan adalah obat yang paling mujarab. Film 15 menit ini bercerita tentang KANDE (nama yang berarti lampu) yang melakukan perjalanan menghibur rakyat ACEH mengatasi bencana tsunami. Penutup yang keren adalah pernyataan “Hari kemarin, kita sudah tahu.. hari ini kita sudah tahu.. untuk apa takut dengan hari esok……”

Komentar gue adalah mengenai editingnya… ada beberapa gambar yang seharusnya bisa jadi bagus karena yang ngedit (menurut gue lho..) nggak begitu perhatian jadi kerasa banget gambar-gambar itu terjadi dengan gaya yang sama… Padahal gue suka film pendek ini karena ringkas dan pesannya sampe… Hanya satu lagu untuk keseluruhan isi film dan itu NANCEP BANGET (kembali gue menggunakan gaya bahasa Vitri temen gue) di hati…. Sebuah gambaran Aceh yang berbeda dari semua feature tentang Aceh yang gue tonton di TIVI dan satu hal lagi… musik latarnya berasa banget, jadi beberapa hari setelah nonton film ini lagu Ubat Ate Allah Allah, Ubat Sosah Peyasan Beuna masih terngiang-ngiang di telinga gue….

Film kedua SEJARAH NEGERI YANG KARAM

Sori dori mori stoberi…

Pernyataan maaf diatas gue perlu tulis sebelum gue menulis tentang film ini…

Sumpe.. gue pikir semua film itu ada bagusnya , kalo nggak storinya bagus, ide ceritanya bagus or gambar yang bagus… Tapi kok…..

Film ini bikin gue bengong…

Waktu gue ngeliat ini, gue ngerasa gue lagi nonton tivi di rumah dan disuruh ngeliat laporan mengenai tsunami…. Wawancara film maker terhadap seorang survivor tsunami jadi sebuah rengekan mencela pemerintah dan ratapan pilu orang berkeluh kesah… gue, in spite of those who loves the wining and the crying of the victims, sebel banget sama film ini… Karena banyak sekali ironi yang terbaca. Gambaran Aceh dengan lautnya yang indah 11 bulan setelah tsunami sangat terganggu dengan footage-footage gambar orang menangis dan menyesali nasib… Lagu “Rumah Kita Sendiri” dari GODBLESS yang berkata lebih baik disini di nodai dengan adanya statement.. “Kita miris melihat kampong seberang yang sudah mendapat bantuan.. sedang kita belum..”

Waduh…

Kalau gue punya kemampuan dan kesempatan (hehehe… yang nggak gue punya.. karena gue Cuma bisa nyela…. ) Gue bakal bikin film ini mengenai documentary si Irfandi penyelam yang langsung balik ke laut setelah tsunami untuk mencari besi tua.. gue bakal fokusin ke Irfandi si penyelam itu.. dan bagaimana proses dia mendapat uang dan dunia bawah lautnya Aceh setelah tsunami… Dan pastinya akan ada lebih banyak musik dibandingkan dengan film ini.. film ini terasa kosong… ada adegan dimana musik latarnya adalah adzan subuh begitu menyayat kenapa nggak ada lagi suara-suara musik latar kecuali adegan itu? Sok tau banget ya gue?

At least my my idea have one focus… jadi nggak seperti film yang baru gue liat ini yang banyak banget footage yang diambil dari tivi yang bikin gue mikir ini laporan khusus ato film sih??

Pesannya jadi nggak nyampe yang ada Cuma gue harus ikut sedih sama aceh aja.. tanpa ngasih secercah harapan…

Soro dori mori stroberi nih ……

Tapi untuk complement gue salut sama stock gambar kalian.. they are a lot !! gue ngerti, kalian pasti punya kesulitan gambar apa aja yang harus di ambil saat sebejibun shot yang indah-indah yang ada di kalian….

Sori.. dori.. mori… stroberi….

Better Luck Next Time aja Guys…


Film ketiga ATJEH LON SAYANG

Sekali lagi film ACEH yang hanya seperti menonton laporan khusus mengenai Aceh di televisi swasta Indonesia. Sepertinya kekaguman terhadap air mengalir dengan deras menghanyutkan ribuan rumah dan membuat ribuan tangis terus dieksplorasi untuk mendapatkan rasa mencekam di hati para penonton.. For me… it’s just boring.. karena ini nggak ada bedanya dengan footage tivi !!!! Gue bukannya mau mengecilkan bencana yang mahadaya itu yah.. it’s just its getting boring when everytime you talk about Aceh, I could swear that the footage for it is water running in to the city.. don’t you think it’s about time we see something else?

Pembukaan film ini keren, yaitu dengan sebuah puisi.. mengenai perihnya tsunami di hati seorang aceh.. dibawaiin oleh seorang penyair muda Aceh yang terlihat terlalu mengebu-gebu menyatakan pendapatnya pada seluruh film ini. Puisi yang keren diiringi gambar mengenai Aceh yang dalam sekala penilaian gue lumayan itu… dihancurkan dengan (eh.. ini menurut gue lho…) adanya gambar si Reza yang melantunkan puisi itu dengan gaya… Mmmmm…. Atau itu hanya perasaaan gue saja yah yang bilang jelek??

Well, selanjutnya film ini berkelana membahas ACEH dan segala cerita tanpa diberi kaitan… Ada yang membahas mengenai kegiatan penyair Reza yang mengadakan roas show dan wawancara mengenai sekumpulan anak yatim-piatu di Aceh yang dijaga oleh sebuah pesantrean (?) …

Nothing special about this movie… except betapa panjangnya orang bisa ngomong mengenai sesuatu tanpa membuat kesimpulan.. Film KONTROLL juga ngambang pada ceritanya, tapi at least dia merekatkan cerita satu dengan cerita lainnya.. kalau film ini terasa kita lagi duduk di arisan dan mendengarkan seorang berbicara dan diselingi orang lain yang memotong-motong cerita itu dengan cerita yang nggak nyambung… dan at the end of the day kita nggak tahu sebenernya cerita yang mana yang kita dengerin…

Waduh…..

Kok jadi nyela terus gini yah?

Film terakhir dalam rangkaian Tsunami adalah JOGJA NEEDS A HERO

Jogja Banget !!!!!

Film khas Jogya yah pasti kaya gini nih….

Lucu, nyeleneh isinya banyolan abis…

Bahkan Sultan aja jadi becandaan dengan di samakan dengan kartun SpongeBob…

Masih bicara mengenai Tsunami..lho kok Tsunami di Jogja? Nah ini asal muasal cerita dagelan dari Jogya.. Berawal dari kemungkinan badai tropis melanda Daerah Khusus Ibu Kota Yogyakarta lalu ada kabar bahwa Sri Sultan heboh memerintahakan rakyatnya untuk menolak bencana dengan sayur lodeh 7 macem. Kerennya orang Jogya yang katanya kota pelajar dan kota budaya di abad ke 21 ini masih mengikuti petunjuk Sultan dan bikin sayur lodeh. Kota yang katanya film ini menghabiskan stok kondom pada saat tahun baru dan 97 anak mudanya tidak perawan lagi berbondong-bondong memasak sayur lodeh dan mengungsi akibat sebuah mimpi Sultan….

Film keren karena idenya unik, ceritanya straight to the point gambarnya yang sengaja menyeleneh dan kusam karena sepertinya itu menandakan “keyogyaannya”…

Sumpe gue jatuh cinta sama film ini dan berharap one day in the not so near future gue bisa puny ide yang semantap ini…

Santai nggak terkesan menggurui, hanya sekedar memberi tahu keironisan jogya. Mungkin ini hati gue yang bicara karena gue berasal dari kota ini dan berempati dengan kondisi kota kesayangan gue itu. Jadi semua yang tergambarkan disana membekas di hati gue dengan mendalam.

Pokoke edhan lah orang yogya yang bikin film ini…

Gue acungin 4 jempol gue

Setelah diobrak-abrik emosinya oleh Short on Tsunami gue dan Mbak Novie pergi ke TIM 3- 4.30 pm to watch MAD HOT BALLROOM

LETS DANCE !!!

Film ini bikin gue mau belajar nari….. cihuy…..

Film documentary yang memperliatkan bagaimana beberapa sekolah negeri di Amerika Serikat memasukkan program menari dalam kurikulumnya supaya anak-anak (yang rata-rata tinggal di wilayah penggiran kota) tidak terjerumus ke masalah. Anak-anak 11 tahun di ajar menari, tapi sebagaimana budaya Amerika yang lainnya menari juga penuh dengan kompetisi dan upaya pencarian diri sehingga pada akhirnya yang berusaha akan selalu menang (and that’s the American Dream, don’t you forget !!)

Hehehe…

Cara bertutur film dokumeter yang seperti cerita ini sangat menyenangkan… pembuatnya nggak perlu campur tangan banyak untuk membuat film ini menjadi begitu menyenangkan karena MENARI itu sendiri adalah suatu hal yang menyenangkan..

Di bioskop yang gelap di TIM 3 pada saat pemutaran Mad Hot Balroom banyak sekali adegan yang mendapat tepukan dan suara kekaguman dari penonton. Film maker perlu di acungi jempol karena kesensitifannya dalam mengambil gambar yang penuh ekspresi….

Thank you for making this movie a wonderful thing to watch!


Film terakhir untuk hari ini berjudul DEAR FRANKIE –Djakarta Theater
7 pm

I kept writing to him because that’s the only way I could hear his voice…

Begitu alasan Ibunya Frankie atas kegiatannya menulis surat ke Frankie dengan berpura-pura menjadi Ayah Frankie (yang tela lama ditinggalkannya) yang menjadi awak kapal yang mengelilingi dunia. Masalah timbul saat kapal yang “ceritanya” adalah kapal ayah Frankie merapat di kota itu dan Frankie (yang tuna rungu dari kecil) ingin bertemu dengan ayahnya. Sang ibu menjadi kalang kabur dan mencari orang yang mau berpura-pura menjadi ayah Frankie selama satu hari.

Datang lah Mr X yang tidak punya masa lalu, masa kini dan masa depan yang bersedia menjadi ayah satu hari Frankie. Sebuah rencana yang sempurna. Mr X berpura pura menjadi ayah Frankie dan bermain sepuasnya dengan anak itu. Tapi rencana sempurna itu berubah menjadi terlalu sempurna. Mr X jatuh saying pada Frankie dan enggan meninggalkan anak itu. Jadi rencana satu hari berubah menjadi 2 hari. Dan dalam 1 hari tambahan itu banyak sekali yang terjadi. Dari satu hari ini terurai cerita kenapa Ibu Frankie selalu berpindah kota, kenapa Frankie yang dulunya tidak cacat bisa menjadi tuna rungu, kenapa ibu Frankie berpura-pura ayah Frankie adalah seorang awak kapal yang suka menulis surat kepada anaknya…. One full pact revelation tertuang dalam satu malam.

Setelah Mr X pergi, tiba-tiba Ayah Frankie yang asli kedapatan sakit keras dan ingin bertemu Frankir. Ibunya kebingungan. Ditengah kebingungan itu Frankie disuruh menulis surat ke Ayahnya sebagai ucapan semoga lekas sembuh. Surat itu diantarkan ke rumah sakit beserta foto Frankie untuk ayah aslinya.

Beberapa saat kemudian ayah Frankie meninggal. Dan Frankie membacanya di Koran. Kesedihan melanda, namun semua jadi sempurna dalam rencana ibunya. Tidak ada lagi kebohongan dalam surat, tidak ada lagi deg-deg-an karena kapal merapat. Tidak ada lagi berpindah-pindah dari satu kota ke kota yang lain hanya karena ayah Frankie berhasil menemukan keluarganya yang melarikan diri. Ibu Frankie lalu membereskan semua alat-alat kebohongannya. Termasuk alamat PO BOX yang dipercayai Frankie sebagai alamat ayahnya. Saat kotak PO BOX itu hendak ditutup oleh Ibu nya Frankie ternyata masih ada satu surat yang tersisa. Isi surat yang mengharukan itu membuat mata gue basah……

DAMN this is such a good movie, walau sayang bahasa inggrisnya dengan logat inggris kental sehingga agak butuh tenaga ekstra untuk mendengarkannya…. Tapi semuanya perfect menurut gue… oh ya.. satu hal lagi… entah kenapa gue punya masalah waktu mendapati Mr X adalaha seorang yang super duper guanteng ora jamak…. Wah.. kayanya nggak banget ada orang ganteng yang mau berkorban demi orang yang nggak pernah dia temui sebelumnya.

Hahaha…

Sori kepada orang-orang ganteng yang merasa offended….
Coz face it, most of you are really that bad!

No comments: