Tuesday, August 26, 2008

bersabar....

"Gue udah bikin lagu-lagu ini sejak 2002," ujar lelaki yang baru saja mendapat kesempatan untuk tampil live di depan khalayak ramai membawakan lagunya. Gue cuma bisa mengangkat alis tanda kaget. "Iya memang lama yah," katanya dengan ringan melihat ekspresi gue itu.

6 tahun menahan sebuah karya dan tetap memainkannya dengan emosi yang sama seperti saat penciptaannya, bagi gue itu LAMA BANGET, BUNG! tapi karena baru malam itu kita ngobrol, jadi gue tahan-tahan untuk tidak melontarkan pertanyaan-pertanyaan aneh yang berebut mau keluar dari mulut.

lalu lelaki itu bercerita mengenai kisahnya. agak setengah hati gue mendengarnya karena kepala gue dipenuhi pemikiran lain.... setelah sekian lama gue tahan, akhirnya ndak kuat juga.. pertanyaan bodoh gue akhirnya berontak keluar dari mulut gue yang tadinya sudah gue wanti-wanti untuk jaga diri.

"Kok bisa sih, lo sabar kaya gitu, I mean kalau gue punya karya yang gue yakini kerennya gue pasti sudah berkoar-koar pamer ke satu dunia....."  kalimat yang ndak pake titik itu meluncur cepat banget dari mulut gue....

sial...
tadinya mau terlihat cerdas dan kalem... sayangnya jati diri memang ndak bisa ditutupi....

lelaki itu bengong liat gue yang panik sendiri denger pertanyaan gue....
"Wah, gimana yah... memang gue belum merasa it's my time aja. jadi yah sabar aja...." ujarnya setelah mencoba bercanda agar gue lupa sama pertanyaan tadi...

what?

lelaki itu adalah orang kedua yang mengajari gue mengenai kesabaran.

orang yang pertama yang mengenalkan konsep itu, cukup sabar mengumpulkan data dan melakukan hal-hal lain sambil menunggu turunnya birokrat-birokrat kampret, agar bisa membentuk sistem yang baik di negara ini.

lelaki itu adalah orang kedua. Dia bersabar mengikuti alunan proses kreasinya, sampai akhirnya mencapai apa yang dia bilang full circle, dan akhirnya memberanikan diri untuk memamerkan karyanya.

untuk orang yang tidak sabaran, gue cuma bisa berharap gue punya kekuatan seperti mereka. menunggu bukanlah sebuah pekerjaan yang menyenangkan.....
tapi kalau melihat sorot mata lelaki itu tadi malam, kayanya kesabaran itu membuahkan sesuatu yang nyaman deh....

-fingers cross-


6 comments:

Imelda Suryaningsih said...

sama kayak konsep slow movement ya? nggak grasak-grusuk... menikmati prosesnya... biar semua indah pada waktunya *halah* :))

detta aryani said...

yoi...
tapi gue masih bisa bagaimana orang ngejalanin itu.. secara konsep emang keren... tapi prakteknya gokil, gue naek darah kali kalo di suruh sabar.. makannya ketemu orang itu semalem bikin gue mikir.. "mungkin juga yah ini konsep dijalanin"... (TAPI SAMA ORANG LAEN BUKAN GUE ) hahahahhaa

rachma wati said...

Hahahaha...
Jati diri emang emang gak bisa ditutupin,
kalo pun ditutupin paling tuk sementara waktu,
setelahnya akan terbongkar juga... :P

adisti daramutia said...

Kalau ga salah kata Paolo Coehlo di The Alchemist "The darkest night is just before the dawn."
Intinya kesabaran itu mengajarkan kita supaya kuat

detta aryani said...

payah deh...
padahal waktu itu gue pengen banget terlihat dewasa, kalem, anggun... wah.. apa dikata? akhirnya gue ngakak2 aja sama temen2 gue yang tadinya gue cuekkin karena mau denger cerita lelaki itu...

sebel...
hehehee.....

detta aryani said...

itu bukan RA Kartini yah? habis gelap terbitlah terang... hahahaha....