Sunday, October 18, 2009

PANGERAN

Mengapa sejak dulu kita -atau paling tidak saya-dicekoki oleh cerita mengenai seorang pangeran pemberani yang datang menjadikan semuanya sempurna?


Mengapa sejak dulu kita-atau paling tidak saya-disuguhi gambaran pangeran yang tinggi, tampan dan menawan dengan rambut berkibar yang memboyong putri pilihan ke sebuah kebahagiaan?


Mengapa sejak dulu kita-atau paling tidak saya-tidak ditampar saja oleh kenyataan bahwa era kerajaan sudah tidak ada dan pangeran-pengeran itu tidak pernah sekali pun bertemu seekor naga jahanam. 


ah, tapi biarkanlah saja, karena romantisme seperti inilah yang membuat saya ingin hidup lebih lama agar tahu kelanjutan cerita cinta pangeran dan putri dari kerajaan jauh di ujung bukit sana.  


10 comments:

Ajeng Dee said...

karena manusia suka dengan mimpi... yang jauh dari kenyataan, karena seringkali kenyataan itu pedih.

~drama gue mulai cheesy deh~

detta aryani said...

cheers babe! drinking the sorrows away.... hehehe... it just a freaking writing! it's not life! hehehe....

gilang gumilang said...

Gak nyangka, sohib gw beda gedung ini ternyata seekor naga jahanam hehehehe :-)
Hati-hati loh, kalimat itu bisa diinterpretasikan berbeda :-)

detta aryani said...

penulis mati saat tulisannya di terbitkan... jadi silahkan diinterpretasikan secara liar! berbahagia dan berliar-liarlah membaca :)

penulis hanya jadi alat bukan pembuat... :)

gilang gumilang said...

hehehehehe :-) Gimana dengan pesannya?

detta aryani said...

ndak ada pesan.... ngak ada artinya pesan itu ..

ric ky said...

cckkk cckkk ckkk, suka gw

gilang gumilang said...

Kalo nggak ada pesan, gak ada komunikasi dong :-) Kan urutannya jelas: Komunikator - Pesan - Komunikan. (Hehehehehhe :-), mari anak-anak, buka buku Teori Komunikasi I, teori komunikasi paling sederhannya Laswell).Hihihihihihihi :-)

detta aryani said...

gue juga.. suka, maksudnya.. hehehe

detta aryani said...

hehehe.. coba kita tanyakan ke ahli (?) kalo memang ada yang namanya ahli komunikasi... hehehe....