Mengapa sejak dulu kita -atau paling tidak saya-dicekoki oleh cerita mengenai seorang pangeran pemberani yang datang menjadikan semuanya sempurna?
Mengapa sejak dulu kita-atau paling tidak saya-disuguhi gambaran pangeran yang tinggi, tampan dan menawan dengan rambut berkibar yang memboyong putri pilihan ke sebuah kebahagiaan?
Mengapa sejak dulu kita-atau paling tidak saya-tidak ditampar saja oleh kenyataan bahwa era kerajaan sudah tidak ada dan pangeran-pengeran itu tidak pernah sekali pun bertemu seekor naga jahanam.
ah, tapi biarkanlah saja, karena romantisme seperti inilah yang membuat saya ingin hidup lebih lama agar tahu kelanjutan cerita cinta pangeran dan putri dari kerajaan jauh di ujung bukit sana.
10 comments:
karena manusia suka dengan mimpi... yang jauh dari kenyataan, karena seringkali kenyataan itu pedih.
~drama gue mulai cheesy deh~
cheers babe! drinking the sorrows away.... hehehe... it just a freaking writing! it's not life! hehehe....
Gak nyangka, sohib gw beda gedung ini ternyata seekor naga jahanam hehehehe :-)
Hati-hati loh, kalimat itu bisa diinterpretasikan berbeda :-)
penulis mati saat tulisannya di terbitkan... jadi silahkan diinterpretasikan secara liar! berbahagia dan berliar-liarlah membaca :)
penulis hanya jadi alat bukan pembuat... :)
hehehehehe :-) Gimana dengan pesannya?
ndak ada pesan.... ngak ada artinya pesan itu ..
cckkk cckkk ckkk, suka gw
Kalo nggak ada pesan, gak ada komunikasi dong :-) Kan urutannya jelas: Komunikator - Pesan - Komunikan. (Hehehehehhe :-), mari anak-anak, buka buku Teori Komunikasi I, teori komunikasi paling sederhannya Laswell).Hihihihihihihi :-)
gue juga.. suka, maksudnya.. hehehe
hehehe.. coba kita tanyakan ke ahli (?) kalo memang ada yang namanya ahli komunikasi... hehehe....
Post a Comment