Monday, September 06, 2010

Clapton is GOD

Beberapa saat lalu, saat menikmati hari-hari santai di Cinere, saya menonton sebuah acara dokumenter musik yang mengupas tuntas sejarah ROCK! Hohohoho.... karena menonton acara itu bersama dua musisi ---yang kebetulan empunya rumah yang saya inapi selama beberapa hari itu-- menontonnya diselipi dengan acara diskusi yang amat sangat menyenangkan (thx, guys!)

well, eniwei... 

Dalam pembahasan dokumenter itu kemudian muncullah nama Eric Clapton. Pembahasan bapak yang satu ini dimulai dengan band pertamanya yaitu The Yardbirds (1963). Cerita menarik mengenai band ini --bagi saya--  adalah alasan mengapa Clapton keluar dari band ini. Pada 1965, saat band ini merilis major hit-nya yaitu "For Your Love", Clapton hengkang. Alasannya? Dia merasa band tersebut sudah tak setia pada blues yang mendasari keberadaan band tersebut. 

Wohooooo! saya mengacungkan jempol!!! 

Bukan karena idealisme Clapton yang tak menyukai pop, tapi karena keberanian Clapton untuk meninggalkan teman-temannya untuk mengikuti suara hatinya. Membentuk band itu bukan sekedar menggabungkan beberapa orang yang bisa bermain musik, tapi lebih pada menggabungkan orang-orang yang bisa nyaman bermain bersama. Kenyamanan untuk bermain bersama itulah intinya bermain dalam sebuah band. "Kalau nggak mau begitu, mending lo jadi soloist aja deh, ngak usah nge-band!" ujar seorang teman beberapa tahun yang lalu mengenai band-nya yang sedang berada di ambang kebubaran. Jadi, Clapton tak hanya mengejar suara hatinya, tapi dalam proses itu meninggalkan kenyamanan hidup bersama teman-temannya. Tak banyak orang berani melakukan hal itu, bukan? 

Pada masa keluarnya Clapton dari The Yardbirds ini muncullah graffiti-graffiti di dinding-dinding kota London yang berbunyi "CLAPTON IS GOD" 

Saya terhenyak. Ada sekumpulan orang yang menganggap Clapton itu tuhan. Orang-orang ini tak menuliskan kata 'clapton is my god' atau 'clapton is our god' untuk menandakan kepemilikan. Mereka menuliskan CLAPTON IS GOD. Sebuah pernyataan yang menandakan kebenaran yang umum sifatnya (general truth). Dahsyat! 
 
Cerita Clapton menjadi tuhan tak habis sampai di situ, pada 1966 dia bersama 2 orang temannya (Jack Bruce on bass dan Ginger Baker on drums ) membentuk Cream. Grup yang belum pernah saya dengar sebelumnya ini berhasil membuat saya merinding. Pasalnya, grup ini menciptakan legenda di musik dengan jamming keras dan solo yang panjang pada setiap konser mereka. Salah satu anggota Cream (maaf saya lupa siapa tapi kemungkinan besar sih Ginger Baker) bercerita bahwa tiap kali manggung mereka bertiga selalu memainkan solo masing masing dengan seenak udel mereka. "It would go on and on. One of us would go this way, other will go that way," ujar personel itu sambil tertawa tawa. 

Bener-bener merinding mendengarnya. Jamming Session itu bagi saya adalah sebuah keajaiban. Bagi manusia yang hanya tahu bahwa musik itu hanya bisa terjadi saat Anda menghapal lagu, Jamming Session adalah sebuah kejadian yang memukau. Jadi saat mendengar ada orang-orang yang bermain dengan KEREN tanpa persiapan latihan bermain sebelumnya, bagi saya adalah sebuah keajaiban. Sesuatu yang terjadi akibat sebuah kekuatan di luar manusia-manusia yang memainkannya. :) 

Well, eniwei.. balik lagi pada Clapton. 

Cream bubar pada 1968. Banyak yang memprediksi bahwa band itu tak akan lama bersama. Mungkin memang tak boleh ada tiga matahari di satu dunia. Tiga orang besar itu terlalu besar untuk dijadikan satu. Dan Clapton adalah tuhan, siapa yang bisa lebih besar dari itu??? 

Hehehe... 

mendengar cuplikan cerita (bagian Clapton memang cuma sedikit di dokumenter ROCK di BBC ini) mengenai Clapton membuat saya tersenyum senang. Saat hidup berada di sebuah persimpangan, memang nyaman sekali mendengar cerita mengenai bagaimana seseorang membuat keputusan-keputusan dalam hidupnya dengan menjabarkan kondisi-kondisi yang dihadapinya pada saat itu. Pengalaman-pengalaman ini membuat orang seperti saya merasa 'Ah, I'm doing just fine, kok, belum seheboh Clapton dengan gonta ganti band-nya " dan dengan itu... saya bisa dengan ringan melangkah lagi...

Thanks, Mr Clapton for the music and the story!

:) 

  pic taken from : imstars.aufeminin.com

7 comments:

gilang gumilang said...

wuiidiiihhh... keren Det. Nginspiratip sekkqalleeeeee....

detta aryani said...

Clapton emg top, mas gilang!

ric ky said...

elo ngerasa begini ya ... : whenever you find yourself on the side of the majority, it is time to pause and reflect

detta aryani said...

I dunno, do i? What do you think? Krn mgkn instingnya gitu, jd ndak sadar melakukannya. Mgkn iya, krn ada bbrp org yg bpendapat demikian.

gilang gumilang said...

Bukan Claptonnya saja, Detta juga :-)

detta aryani said...

Wahaha. Okeh deh, mas gilang! :) salam keren buat semua.

detta aryani said...

now i see this comment in a different light... wahahaha!