tadi pagi, tempat gue nongkrong dijebol dindingnya...
sambil menatap para pekerja untuk membabat semua yang menghalangi pekerjaannya, pikiran ini melintas di kepala gue....
pfuuhhh... rasanya segar bisa melihat melampaui diding seng yang tadinya melingkupi tempat nongkrong itu.. seakan gue punya pandangan yang jauh dan itu ternyata menyenangkan.. gue bisa lihat orang yang berjalan di jalan setapak di sebelah parkiran itu.. melihat ibu2 berjilbab berjalan dengan anaknya (mungkin dia hendak mengantar anaknya ke sekolah) ... gue juga bisa mendengar obrolan ringan dari sudut yang sebelumnya tertutup dinding seng abu-abu yang dingin... gue bisa mendengar tawa dua orang bapak yang sedang ngomentarin keanehan yang terjadi di kantor mereka... ahhh... segarnya pagi lihat pemandangan itu .. sayang, pastinya kondisi tidak akan berlangsung lama.. karena dengan dirubuhkannya dinding seng, akan dibangun dinding baru yang lebih permanen....
tiba2 teringat cerita Andrea Hirata mengenai bukit kecil, tempat dia berdiri dan memandangi atap rumah kekasih hatinya untuk mengobati rindu.... tanpa halangan apa pun dia bercerita mengenai bentuk genting rumah sang kekasih.... dia melihat itu semua dengan mata dipenuhi cinta, tanpa diganggu sulur-sulur kabel listrik dan tiang2 yang menatap langit.. tentunya nyaman sekali!
romantisme pagi itu bikin gue berpikir mengenai sebuah jembatan baru saja dibangun membelah kota kecil tempat rindu gue menumpuk...
ah.. pastinya kota itu tidak seperti dulu lagi..
ndak mungkin bisa jalan2 santai menyusuri jalan kota yang baru saja diguyur hujan...
mungkin memang pembangunan dibuat untuk menghancurkan romantisme yang ada di kepala gue....
sial!
semoga desa kecil di sudut progo masih bisa jadi tempat pelarian untuk mengisi ulang romantisme gue yang makin kering terkuras oleh pembangunan kota jahanam yang makin sulit gue tinggalkan ini.... :)
(ah... me and jakarta -this love and hate relationship that makes me want you even more!)
3 comments:
Tadi siang saat mak-si, gue dkk juga merasakan hal yang sama, bedanya hanya pada posisi memandangnya aja! Kami berada di jalan setapak memandang ke arah DPR. Begitu tim MHI muncul di DPR, kami saling cela-celaan. Seru aja, sih! Pandangan emang jadi luas!
Kabarnya pihak Mensa akan mengganti dinding seng tersebut dengan pagar besi yang memang tembus pandang. Nggak diganti dengan tembok, kok! Masih kabarnya lagi, itu disengaja untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti pencurian dll. Moga kabar itu benar!
Mengenai cerita Andrea Hirata, memang selalu asik disimak!
Nancap dalam banget, deh!
tembok dpr ya? belom nongkrong lagi nih....
hehe.. jangan sering2 nongkrong... entar.... keseringan liat muke gue tiap hari ndak baik juga buat kesehatan ... hehehehe....
Post a Comment