Tuesday, October 30, 2007

Badai

rintik hujan yang tadinya menyegarkan
kini berubah jadi sebuah badai
satu tetes telah menjadi ribuan
hembusan dan kekuatan
yang awalnya hanya mengetuk jendelaku
kini telah berhasil memporakporandakannya

lalu angin membawa serpihan jendela itu jauh
jauh sekali
dan akhirnya malam ini aku tidur tanpa jendela
memandang langit yang sedang mengamuk
entah marah pada siapa...
mungkin kepada aku?!
(feb 2003)

*buat seorang temen yang pengen baca tulisan gue, sayang otak gue lagi lupa kodratnya sebagai alat untuk berpikir--jadi gue post yang jadul aja---

:)

4 comments:

Yoga Raharja said...

..dan akhirnya malam ini aku tidur tanpa jendela..

Mending gitu ya... daripada malam ini kamu tidur dengan jendela, tapi rumahnya yang porak poranda and angin membawa serpihan rumah itu jauh sekali.. :) hehehehe...
Maaf otakku lagi lupa kodratnya sebagai alat berpikir yang normal, jadi ngasih comment-nya juga asal.. :)

Anyway, tulisan yang bagus !

detta aryani said...

terima kasih...
:)

serny olive said...

tau gak loe, td malem itu di tempat acara sama sekali tidak ada hujan, apalagi badai. Sementara di tempat lain, hujan turun dengan lebatnya.
Hebat.....

detta aryani said...

salut ! pantesan bapak itu bisa pegang kursi sakti Jakarta (lho apa hubungannya coba!)