Thursday, October 04, 2007

ke mana larinya?

kemana larinya kata-kata ?
harusnya dari pertama gue masukkan mereka ke dalam laci sehingga tidak bisa pergi kemana-mana? sayang, ndak pernah terpikir untuk memenjarakan mereka dengan cara itu.
sekarang saat mereka hilang tanpa jejak, gue bingung sendirian dengan pikiran yang tidak lagi bisa tertuliskan...

Apakah ini adalah cara mereka untuk memberi tahu bahwa mereka sudah bosan gue gunakan.
Apakah ini cara mereka memprotes perlakuan gue yang dengan seenaknya menjajar-jajarkan mereka dalam kalimat, tanpa bertanya apa sebenarnya yang mereka inginkan.....

aughhhh....
harusnya mereka bilang dong, kalau mereka tidak suka perlakuan gue...
jangan ngabur begitu aja dan meninggalkan gue dengan halaman kosong tanpa isi.

bener kata orang, kadang di saat Anda benar-benar membutuhkan sesuatu-- sesuatu itu sering kali tidak ada di samping Anda ... augh.....

sekarang tinggal gue sendirian bingung memikirkan cara bagaimana kata-kata itu bisa balik ke gue...
bagaimana cara membujuk mereka?
bagaimana cara meminta maaf atas segala perbuatan gue merendahkan fungsi mereka dalam idup gue....
bagaimana cara membuat janji tulus kepada mereka, supaya mereka tahu dan yakin bahwa gue akan terus merawat dan mempergunakan mereka dengan sebaik baiknya--tidak seenaknya tanpa berpikir menuliskan mereka di selembar kertas yang membuat mereka tidak memiliki arti lagi...

hiks....
sayang, gue ndak bagus kalau ngucap janji...
sayang, gue ndak pintar bikin rayuan...
jadi mengutip kata seorang bapak yang 'dulu' suka bikin lirik yang keren, gue cuma bisa bilang
" ..hanya mampu katakan --aku cinta kau saat ini- entah esok hari.. entah lusa nanti.. entah.."
(karena tanpa kata-kata gue hanya mampu mengutip saja)


mmm.. padahal besok sudah jumat....:(



7 comments:

Jalan Pulang said...

mmm... mungkin lo harus coba masuk ke situs-situs pernikahan dengan kalimat2 yang indah itu, det...supaya lo bisa menjiwai pernikahan yang sedang lo.... ups, yang mau nikah siapa sih, det?...;p

uwi hadjid said...

ngintip aja ah, males komen

Shinta Kertasari said...

detta, mereka nggak pergi kemana-mana kok. cuma
Kamu berharap lebih dari mereka sehingga kamu tak melihatnya.
Kamu tidak bisa menghargai asal mereka dan tak menyadari kehebatan sang asalnya hingga dia merasa tak lagi bisa menghasilkannya :)

Like I said before, respect it.

serny olive said...

Setelah loe nulis ini, kata-kata itu kembali gak?
Ini resikonya jg orang yang sentimentil, ya Det....?

detta aryani said...

lo boleh bilang gue boong, ato sok percaya sama hal2 yang aneh.. tapi beneran deh.. tadi malem kayanya kata2 dateng berhamburan ke pelukan gue.. hehhehe (katanya sentimentil jadi sah dong nulis kaya gini)

setelah selesai merayu kata2 di blog, tiba2 mereka dateng bertubi2 sampai gue bingung bagaimana cara menghentikannya.. wah tadi malem aku panen kata-kata sampai mata sudah berat rasanya tangan nga mau berhenti menulis... (kerjaan pun cepat selesai)

tapi yang sadis adalah buku jurnalku penuh dengan kata2 yang sepertinya mau merayakan pesta kedatangan mereka kembali :)

uffff.... rasanya indah banget dengar goretan pena menyeka lembar kosong yang sudah lama tidak disentuh....

:)

serny olive said...

kemarin siang, kata-kata itu sebetulnya gak pergi Det, tapi terhalang oleh emosi dan kata-kata lain. Ibaratnya, yang loe pengen dateng adalah kata-kata pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan loe, tapi pintu masuknya sudah penuh oleh kata-kata seni yang berasal dari hati loe.

detta aryani said...

ah, bisa aja dirimu!