Wednesday, August 18, 2010

Berondong

"Sumpah gue ndak tahu kalau dia umurnya semuda itu," ujar perempuan itu sambil menatap dua sahabatnya yang malam itu--khusus malam itu--menyewa kamar di sebuah hotel di bilangan Jakarta Pusat untuk menghentikan waktu sesaat dan menertawakan kehidupan Jakarta yang kurang ajar.

"Gimana, ngak tahu sih, nyet! Masa lo ndak merhatiin skinny pants-nya??? Menurut lo, ada gitu laki angkatan kita yang mau pakai celana begituan?" ujar sahabat yang terlihat alami dengan tato alis dan rambut merahnya. 

Sahabatnya yang lain hanya tertawa-tawa sambil duduk di pinggiran jendela kamar, siap menyalakan rokoknya. 

"Harus berapa kali gue katakan, gue bener-bener baru tahu bahwa dia jutaan tahun lebih muda dari gue, setelah kita memutuskan untuk serius berhubungan!" ujar perempuan itu sambil tertawa. Dia tahu bahwa kedua sahabatnya sedang kaget mengetahui perkembangan terakhir dalam hidupnya. Memang tidak ada berita yang lebih mengejutkan dibanding ini. Ah, berondong, kenapa kamu tak lahir lebih cepat sih! begitu batin perempuan itu sambil tersenyum melihat ironi yang ada. 

"I ain't buying that, nyet!" si rambut merah tiba-tiba jadi ketus. 

"Kenapa jadi begitu marah sih, babe?" ujar perempuan itu sambil menatap sahabatnya yang marah-marah itu menghempaskan tubuhnya ke kasur  satu-satunya kasur yang ada di ruangan. 

"Jelas gue marah. Dan gue punya hak untuk itu!" ujar sahabat yang kini terlihat menyala dengan rambut merahnya. 

Kedua temannya saling menatap curiga. "KENAPA?" 

Si merah tiba-tiba tersenyum nakal dan berkata, "coz i want one too!" 

"Is it true about what they say about 'em young ones?"................................. 

obrolan pun berlanjut dengan bisik-bisik dan tawa yang menggema sepanjang malam... 


saat fajar, perempuan itu terpekur sendirian menatap kedua temannya yang sudah terlelap. 

Kadang memang harus ada cerita yang disembunyikan --bahkan pada sahabat sekalipun-- 

cerita bagaimana dengan kikuknya berkenalan dengan kakak pacar yang umurnya jauh di bawah perempuan itu. atau saat melintasi gedung MPR/DPR dan mendapati kekasihnya bercerita bahwa waktu lulus SMP, dia tak bisa mencari sekolah jauh-jauh dari rumah karena pada saat itu sedang ada demo penurunan presiden di tempat di mana perempuan itu--saat itu--sedang mengenakan jaket kemahasiswaan dan berorasi dihadapan ratusan orang... 

ah, biarlah para sahabat hanya tahu soal anehnya berjalan dengan lelaki yang gemar mengenakan skinny... mungkin pada saatnya nanti, he'll grow over it, eventually .... 



:) 
*nyolong cerita sedikit ya, dul!* 
 

 


 
  

 

6 comments:

lindung ganteng said...

Intro yang bagussss....

Plok.... Plok.... Plok.......

*tepuk tangan meriah*

detta aryani said...

Trima kasih. Ah, bung lindung tahu saja ini intro bukuku selanjutnya. :) merasa amat sgt tersanjung. :)

lindung ganteng said...

Kapan terbit....?

detta aryani said...

wahahaha... melihat keberuntunganku dan kondisi sekarang ini, kemungkinan besar ndak bakal terbit. tapi ini tak serta merta bikin aku berhenti menulisnya ... hehehhe :) tenang... nanti diterbitkan di blog :)

lindung ganteng said...

Asssiiikkkk....... Senang nyaaaaa.....

detta aryani said...

:) hehehee... *senangnya ada yang senang* :)