Thursday, August 12, 2010

tes #3

Senja sudah tiba. Langit seakan jadi sebuah kanvas raksasa yang diberi warna oleh kuas yang tak terlihat. 

"Senja sudah tiba," ujarnya tiba-tiba sambil menuntunku mendekati bibir pantai. "Baiknya kita lihat dari sini saja." 

Tiba-tiba dia mengutip tulisan dari penulis favoritku 

Seperti setiap senja di setiap pantai, tentu ada juga burung-burung, pasir yang basah, siluet batu karang, dan barangkali juga perahu lewat di jauhan. Maaf, aku tidak sempat menelitinya satu persatu. Mestinya ada juga lokan, batu yang berwarna-warni, dan bias cahaya cemerlang yang berkeretap pada buih yang bagaikan impian selalu saja membuat aku mengangankan segala hal yang paling mungkin kulakukan bersamamu meski aku tahu semua itu akan tetap tinggal sebagai kemungkinan yang entah kapan menjadi kenyataan. (Sepotong Senja Untuk Pacarku- Seno Gumira Ajidarma) 

Untuk sesaat aku tertegun. Dari mana dia tahu kutipan itu?
"Karena selera kamu pasaran, non!" ujarnya menatap bingungku. Tak pernah dia mengeluarkan pendapat sekeras itu. Sepanjang ingatanku, dia tak pernah punya pendapat mengenai aku secara pribadi. Sejak kapan dia berubah begini?

Sambil memandang senja memerah dia perlahan berkata, "hidup indah kalau dilihat dari sini ya, non. Ada baiknya bila kita hidup begini saja untuk selamanya." 

Tanpa tanya, aku sudah mengerti maksudnya. pemikiran mengenai kami yang tadi menganggu di kepala, terjawab semua. 

Kami ternyata ada. Walau tanpa cerita, konsensus, atau hal-hal lain yang menghilangkan identitas aku dan dia, konsep kami ternyata ada. Dan dengan itu, aku sudah cukup bahagia. 


*buat seorang teman yang jatuh cinta pada pantai* 

4 comments:

tito imanda said...

ini bukan fiksi ini

detta aryani said...

jadi bagian 1 nyata, bagian 2 tidak bagian 3 nyata lagi.... mmmmm.... baiklah.... :) ini baru latihan, om... nanti aku buat lagi yang lebih matang...

serny olive said...

aku suka yang ini

detta aryani said...

3 bagian itu sebenarnya bersambung, ser... ini ending.... gue tebak ya. lo suka sama kalimat ini.... "Karena selera kamu pasaran, non!" ujarnya menatap bingungku. waaahhahahhahahahahahaha......