Wednesday, August 11, 2010

Menjadi Tua bagian 2

Age is an issue of mind over matter.  If you don't mind, it doesn't matter.  ~Mark Twain

Dulu saya percaya bahwa umur itu tak berarti apa-apa. Cuma menunjukkan jumlah waktu yang sudah Anda habiskan di dunia. Tapi belakangan ini—saat umur saya menjelang senja—ada hal-hal yang bikin saya ketawa dan menyadari ‘ah, memang saya sudah tua.’ Berikut kisahnya…

Beberapa waktu lalu, saya menghabiskan waktu makan siang di sebuah toko buku, dan membeli buku perdana Curtis Sittenfeld yang sejak lama menghantui saya. Judul buku itu PREP. Seorang teman pernah memberi jempol pada buku itu dan menyarankan agar semua membacanya. Mungkin karena buku itu buku lama, jadi jarang sekali ada di toko-toko buku terkemuka, namun siang itu, keberuntungan sedang bersama saya. Ternyata buku itu nangkring dengan manisnya di rak toko. Ah, kebetulan… saya beli juga benda itu…

PSSTT…. Sedikit info mengenai Mbak Curtis ini.. dulu saya pernah naksir sama cover buku Mbak Curtis no, 2 yang bertajuk Man Of My Dreams. Gambar katak kecil sendirian di cover polos bikin saya ingin membaca buku itu sambil berkelung di tempat tidur yang nyaman. Karena judulnya mengindikasikan cerita cinta menye-menye, dengan gegabah saya membacanya saja. Ternyata, Mbak Curtis mengagetkan saya… bukunya bercerita lebih dari sekedar cinta, namun mengenai posisi perempuan di dunia yang diciptakan manusia… Tadinya mau menye-menye jadinya berpikir mendalam mengenai konsep perempuan… hehehehe…

Balik lagi ke PREP, shall we….

Setelah membaca buku ke-2nya, saya lebih berhati-hati saat membuka PREP. Secara garis besar PREP bercerita mengenai Lee Fiora seoranga anak kelas ekonomi menengah yang ingin masuk ke sekolah asrama. Buku ini bercerita mengenai bagaimana Lee berinteraksi dengan anak-anak asrama yang datang dari latar belakang yang berbeda dengannya. Buku yang menarik dan saya senang membacanya.

Ada sesuatu yang membekas di diri saya saat membaca buku 400-an halaman itu. Saat Mbak Curtis bercerita mengenai hari-hari Lee di asrama dan apa yang dilakukannya di sekolah, saya mendapati diri saya sangat marah. Saya merasa… err… sudden rush of emotion (nah, lho! Saya tak tahu bagaiamana menerjemahkan ini) … saat mengetahui bahwa Lee sama sekali tak mau belajar dan tidak fokus pada pelajarannya… dia lebih senang memikirkan hal-hal aneh lainnya seperti rasa tak percaya dirinya atau rahasia-rahasia yang dia dengarnya. Saat membaca ini, saya ingin sekali bertemu dengan Lee dan bilang : “young lady, you better straighten up your act!” Urghhhh… saat membaca itu saya benar-benar mau marah….

But after I put the book down (nyerah nulis pake bahasa Indonesia) saya langsung terbahak-bahak sendiri… Gokil!!! I’m old! Lee Fiora adalah seorang gadis berusia 14 tahun, anak seumur dia memang harusnya demikian… kenapa saya menjadi tua dan ingin mencak-mencak melihat ketidak seriusannya menghadapi pelajaran sekolahnya ya?

Damn… dodol banget sih saya…. Pada saat itu saya baru sadar bahwa umur mempengaruhi itu semua…

Setelah kejadian itu, saya mulai memata-matai diri saya sendiri.. (how cool is that?) apakah ada tanda-tanda saya menjadi tua terlihat dari tingkah laku saya? Itu adalah pertanyaan besar yang ingin saya ungkap. Ternyata, jawaban adalah IYA (damn!)

Saya punya teman yang punya kebiasaan mengubah dirinya menjadi anak umur 4 tahun untuk menghilangkan kebosanan. Kebiasaan yang amat sangat menyenangkan bagi saya. Karena saya merasa amat sangat terhibur saat dia berubah menjadi anak kecil berusia 4 tahun yang sok tahu itu. J

Beberapa saat yang lalu, teman saya mengubah dirinya menjadi si anak 4 tahun ini saat kami sedang makan dengan santai. Tiba-tiba (errr.. saya lupa kenapa) si anak itu menjeritkan kata yang sangat kotor. And you know what happened? Saya sempat lupa bahwa yang mengucapkan kata itu adalah teman saya yang sudah hampir berusia 40 tahun!!! Saya terkejut karena saya sempat bertanya dengan nada tinggi, “siapa yang mengajarkan kamu ngomong seperti itu?”

Argghhhh…. Untuk beberapa saat saya tak melihat sosok teman saya itu, melainkan anak umur 4 tahun yang mengucapkan kata yang kotor….. dan rasanya mau marah sama orang yang mengenalkan kata itu ke anak kecil!

Gokil! Talk about being old….

Waduh, kacau sekali kepala saya belakangan ini….

Apakah kalian pernah merasakan demikian? Merasa tiba-tiba menjadi tua dan lupa bahwa anak-anak memang begitu adanya?

buat kurcaci di kepalaku, maaf ternyata aku salah, aku bukan Peter Pan  

3 comments:

tito imanda said...

ih tante bego...!

detta aryani said...

kenapa gue suka banget sama anak itu yah? kacau nih!!!

detta aryani said...

kok kamu mau sih disuruh-suruh ngatain tante? hayooooo.... siapa yang nyuruh??