Monday, November 10, 2008

Festival Konfiden hari 1

11 NOPEMBER 2008

Program Kompetisi 4 : Jauh Dekat


Drum Lesson (19') - Tumpal Christian Tampubolon (2008)
karena telat beberapa menit, gue langsung disuguhi seorang ibu tua sedang latihan drum di sebuah kamar dengan seorang pria muda yang terlihat sebagai gurunya. Hah? film korean? begitu pikiran gue tanpa tahu judul dan sutradara film ini... (ini akibat telat karena dihadang hujan dan kemacetan siyalanan di depan senayan) gue seru2an aja nonton 'film pendek korea' ini.

saat nonton, gue ngerasa kaya liat iklan hallmark moment atau iklan long distance telp call yang wkt kecil gue suka liat di tipi.... cerita sederhana, menyentuh dan berbicara soal natal (holiday memang selalu bisa membuat menye-menye). rasa koreanya terasa kuat banget, bukan hanya di bahasa dan aktor tp dari pengambilan gambar yang bersih dan rapi (maybe it's just me aja yah yang berpikiran kalo film korea seperti ini. entahlah)

momen jreng-jreng bagi gue adalah saat melihat credit title. pertama-tama banyak berhamburan nama-nama korea .. (gue seneng banget ngerasa  tebakan film ini asalnya dari mana, bener)  lalu sedikit demi sedikit ada beberapa nama thailand... wah, muka gue agak mengernyit... lalu at the end of the credit title nama ini keluar  "Tumpal Christian Tampubolon"
Jreng Jreng .. dan ada jeritan tertahan dari penonton "Ye.. Tampubolon!" hahaha... gue ngakak!

kenapa puncaknya film ini -bagi gue- terasa di akhir credit tittle... hahahah.... tapi seru nontonnya... apalagi saat melihat si ibu tua itu berusaha bernyanyi bak vokalis heavy metal! :)

Kitos, Selamat Tinggal Kota Merah (24'12'') MahardikaYudha (2007)
Film ini punya label dokumenter. Mengambil tempat di Tampere -demikian ujar buku program-, sebuah kota di Finland yang terletak di pinggir selat Tammerkoski (begitu menurut wikipedia).

film ini penuh gambar-gambar pemandangan kota yang sedang mengalami musim salju, footage Hitler di masa kejayaannya, stillphoto pabrik-pabrik, kata-kata Mayday dan jakarta panas? gw balik tgl 13, ndak bawa oleh oleh karena nga punya uang, membuat gue meraba raba cerita.

Sampai akhir film, gue masih ngeraba,  gue ndak ngerti cerita dari gambar2 itu, sampai pagi ini gue google Tampere... nah, sekarang baru gue ngerti ttg gambar dan warna merah yang menghiasi layar.... mmm... proses 'mengerti' untuk film ini ternyata sedikit lebih panjang. Tapi menyenangkan setelah gue tahu... unik! seru!

in3cities (15') Samanta Limbrada (2008)

film komparasi, sayangnya -menurut gue- kurang dalam dan ndak tajam perbandingannya.. idenya sih jempolan, 3 wanita 3 kota, apa persamaan dan perbedaannya...

karena gue pencinta komparasi, ada beberapa yang menurut gue ndak kompatibel sehingga ngeganggu kepala gue..

tapi, sekali lg gue bilang, idenya dasyat!

Program Kompetisi 5 : Jalam Memutar

Hovering Leaf (Daun Terus Melayang) (20') Rahabi Mandra (2008)
dari dapur FFTV IKJ, sebuah proyek akhir kuliah, yang bikin gue angkat 2 jempol...cerita ngejelimet tapi disampaikan dgn cara sederhana... dan setting yang keren pisan!

"Kenapa orang jatuh cinta?"
"Cinta itu seperti Pi, irasional dan transendental."

cuplikan kalimat dari film yang bikin gue terkesima dan kagum sama film ini
pertanyaan yang keluar dari mulut anak genius harus dijawab dengan bahasa orang pintar.

film yang dibuat dengan detail teliti ini bikin gue langsung menaruh tanda silang pada kotak sebelah nama film ini

(ps. buat dua lelaki yang duduk dibelakang gue. Film itu tidak tergantung sama beken/ndaknya film maker. Film bagus tergantung dari filmnya!)

Pasangan Baru (15') Salman Aristo (2008)

Wahahaahahhaha.... tawa penuhi studio kineforum, film sederhana tapi bernas (hahaha.. ngutip bos gue kalo lagi bahas naskah) ... nama-nama beken menghiasai tim film ini, tapi bukan nama itu yang bikin kita (eh gue dink) angkat jempol... cerita yang padat, penyajian yang pas dan ide yang out of the box... bikin gue terpaksa nyilang kotak di sebelah judul film ini ... wah 1 program gue milih 2 film!!! gokil, tapi memang dua film ini keren pisan!

Hulahoop Sounding (7') Edwin (2008)

satu lagi nama besar! sayang gue ndak cukup besar untuk mengerti cerita yang kata temen gue 'sarat simbol' ini.... :(

tapi film ini membuat pertanyaan yang dulu udah pernah nempel di kepala gue, menyeruak lagi ke permukaan. "Apakah phone sex operator di Indonesia menggunakan gaya yang sama dengan operator di Amerika?"

Ladya Cheryl kembali ke layar film pendek, entah kenapa kali ini gue kurang kagum sama dia ... mungkin terimbas dengan gaya dia di fiksi, jadi gue merasa... bimbang saat mendengar suara dia yang datar, saat mengucapkan dialog-dialog sexy...mmm.... sedih juga, karena g selalu kagum sama acting ibu yang satu ini....

mmm....



2 comments:

uwi hadjid said...

nonton jg kemaren?

detta aryani said...

iyah.... kayanya bakal ntn terus, tadi sudah minta ijin sama bos pulang jam 4 untuk 3 hari (starting senin kemarin)