9 nopember, pk 19.00 , Kineforum TIM
perhelatan budaya, begitu ujar temen gue yang gimbal- yang malam itu memproklamirkan dirinya sebagai pelacur perhelatan budaya...
tapi rasanya label yang diberikan temen yang sudah lama banget ndak gue temui itu ndak meleset. Atmosfer di depan Kineforum memang layaknya sebuah perhelatan besar yang riuh dihadiri orang-orang, dan yang menyenangkan lagi- bak mau mewujudkan lagu what a wonderful world-nya Louis Armstrong, "I see friends shaking hands, saying how do you do... they're really saying .. I love you"... di setiap sudut gue liat gerombolan orang-orang tertawa menyapa berjabat tangan... haha.. hangat akrab dan santai...
karena serunya liat orang2 berhaha-hihi di depan, gue sampe telat masuk.. bukan telat nonton filmnya.. tapi telat nge-tack (eh begini bukan sih nulisnya) bangku... dan studio 1 TIM sudah ditutup karena penuh.. akhirnya gue nonton di bangku lipat di ruang Galeri Cipta III..
no complain! emang gue yang salah... karena ikut seru liat orang2 heboh ngobrol di depan... hehehe
well, berikut 2 film yang disajikan sama tim Konfiden untuk penonton.. Oh ya, menurut dewan program konfiden, 2 film ini tidak termasuk film kompetisi, karena para empunya filmnya tidak mendaftarkan diri.. karena dewan program merasa ke-dua film ini keren pisan (ini bahasa gue lho.. kalo bahasa seriusnya bapak itu adalah : dua film ini memiliki faktor lengkap untuk menjadi film yang bagus, gue sih mengharapkan semua film pendek punya faktor-faktor ini ke depannya)
nah ini flmnya
BEN (6')
sutradara : Gentur Galih (2008)
Puitis, entah kenapa gue ngerasa ini adalah kalimat yang paling pas untuk mendefinisikan film ini. Film yang ebrcerita mengenai seorang anak yang menunggu dijemput oleh ibunya sepulang sekolah ini, bagi gue layaknya sebuah puisi dengan gambar. Film yang pertama kalinya dibuat dalam veris komik (menguping perbincangan 2 orang yang duduk di belakang gue saat pemutaran) ini memang banyak melakukan perulangan dialog. Beda dengan pendapat lelaki berkacamata yang ndak gue kenal tapi sedang nongkrong dengan teman-teman gue, yang katanya bete dengan perulangan itu...gue sedang banget dengan perulangan itu... seperti kata gue kaya puisi
aku takut
di sini sepi
semoga mama tidak lupa lagi
kata ini berulang2 selama film...
saat mendengar suara anak kecil dengan logat jawa kental mengulang2 kalimat ini, mau ngak mau rasa miris....
cerdas banget film makernya.. terlebih saat memilih nama BEN yang artinya biarkan (?) dalam bahasa jawa melengkapi kekaguman gue sama cara berpikir filmmakernya. Menurut temen gue, bapak pembuat film ini memang membuat cerita2 anak2 yang out of d box... wah, ditunggu film2 selanjutnya, pak!
LASTRI, APA SING KOWE GOLETI? (15')
sutradara BW Purba Negara (2008)
sebelum nonton film ini gue tanya sama bapakku tentang arti kata goleti. 'Oh, itu artinya cari, namun pakai bahasa jawa pedesaan, Ta'
mmm.... g langsung nyiapin diri untuk melihat cerita orang pedesaan yang bingung sama keputusan hidupnya...
ndak salah ternyata, tapi film ini tidak semudah yang gue kira...
gokil (tanpa bermaksud menjadi spoiler) film ini berhasil dengan lancar mengalir membeberkan masalah Indonesia orang Indonesia dengan lingkungan, hati nurani dan uang ...
cakep pisan!!!
" menurut kamu , aku salah memilih pekerjaan menurut kata hati? aku melamar kamu juga pakai hati, apakah itu salah?"
terjemahan bebas banget, tapi kalimat ini yang berhasil nampar gue (plak plak)
nicely written!!
ah, ndak mau banyak2 cerita, nanti jadi spoiler!
tapi yang gue mau tulis adalah,film ini bikin gue narik napas dan mengamini bahwa hidup itu ndak pernah sederhana. Kita sendirilah yang membuat hidup itu jadi sederhana, karena sebenarnya kalau dipikir panjang-panjang hidup itu rumit...
jadi thank God for film pendek
hehehe
5 comments:
seru kayaknya... kapan gue liat film pendek lo?
haha, masih lama 'wi... sekarang nyari duit terus kerjanya...
semoga fase ini bisa cepet kelar, yah...
nulisnya ngetek dett... hahaha
haha.. lo nontonnya di dalem yah? di-tek-in siapa? hahahaha....
masih sisa satu pas gue masuk hehehee
Post a Comment