Tuesday, November 11, 2008

Festival Konfiden hari #2

PROGRAM : HATI-HATI JALAN LICIN

Balada Hari Raya (18') Riezky Andhika Pradana (2008)

film ini ngasih ide2 di kepala gue.. voice over dan pengambilan gambar tanpa ada tokohnya itu bikin gue mengangguk2 sendiri (kebayang gaya ini bisa gue pergunain untuk ide cerita gue yang sederhana itu) .. sayangnya dialognya datar dan baku.. entah kenapa ini yang dipilih sebagai bahasa pengantar orang-orang yang didefinisikan sebagai orang menengah ke bawah. dan kadang-kadang gue merasa berlebihan footage gambarnya,,, (seperti sayang membuang --emang sih keren gambarnya tapi tidak untuk apa dimasukkan kalau tidak menambah makna) oh ya, pas adegan terakhir, kenapa kambingnya jadi ilang dan ndak ada sih? kemana benda itu ... mmmm... tp tetep gue salut sama ide vo-nya :)

Eve Renata (26') Ronald Airlangga

film ini bikin gue berpikir ulang tentang apa artinya film pendek... apakah dia bisa dianalogikan seperti perbedaan cerpen dan novel? mmm... cerita yang panjang, tokoh yang banyak dan alur yang berkelok dalam film ini bikin gue mikir.. mmm... kenapa ndak di panjangin aja ceritanya?

film yang sedikit bikin agak ndak enak karena -mrt gue- propnya berlebihan ini, padahal sebenernya film ini dibuat dengan rapi...
salut sama aktor utamanya yang santai pisan bergaya di kamera, tapi mengutip seorang filmmaker idola gue, tulang punggung dari film adalah skrip... nah film ini jadi ndak berasa bagus karena ndak detail di skrip.. padahal ide dasarnya keren!

Sekolah kami, Hidup Kami (11'45) Steve Pillar Setiabudi (2008)

CINTA GUE SAMA INI!
ya, ceritanya .. ya, ide pembuatannya..., ya bahasa jawa yang terselip di sana-sini dokumenter kalau digarap dengan asik emang top jadinya.... ndak pusing2 sama aktornya bisa akting ato ngga,., pastinya keliatannya natural (wong dokumenter!)

selain filmnya, gue mau ngomentarin cerita di film itu sedikit : Gokil, emang seharusnya anak Indonesia itu seperti itu! Salut buat anak2 OSIS SMA 3 SURAKARTA, u guys rock!!!


PROGRAM : JALAN BERLUBANG

Segelas Kopi Manis (15') Fredy Aryanto (2008)

sedikit telat masuk karena makan dan minum dulu... penilaian gue ndak objektif nih di sini karena udah seneng banget liat film Sekolah Kami, Hidup Kami... jadi cerita korupsi di sini bikin gue.... mmmm datar saja..... padahal cantik banget simbol yang ada di film itu menarik banget waktu disimak... tpi.. masih euforia sama film sebelumnya... jadi.... yah... begitu deh...

Sepeda (6') Harvan Agustriansyah (2006)

kata film makernya ini film pertamanya... ceritanya memang sederhana (itu yang bikin gue suka) tapi angle gambarnya bikin mata gue jadi riang gembira... keren ditambah ramuan musik yang pas bikin sedap diliat!

Orde (25') Harvan Agustrainsyah (2007)

setahun berlalu dari film pertama itu, film yang kedua ini dasyat pisan dalam pengambilan gambarnya. "Kaya film Iran," begitu bisik orang di sebelah gue... gara-gara omongan itu kepala gue langsung kebayang film2 iran yang pernah gue liat (untung ndak banyak jadi cepet mikirnya)... emang demikian adanya.. tapi ndak bisa dipungkiri kalo warna, angle dan segala macem yang berhubungan dengan kamera, dipikirin dgn jempolan di film ini...

gue penasaran di mana settingnya... dan apakah sang film maker kesulitan nyarinya? mmm... eniwei... kesan gue ttg film ini mah, standart aja... simbol2nya terlalu blunt... sehingga agak jengah gue ngeliatnya.. seharusnya sedikit lebih subtle sehingga nikmat di liat... mmmm.... tapi nama filmmaker ini bakal gue catet.. untuk liat film2 dia selanjutnya... (ditunggu ya!)

Huan Chen Guang (15') Ifa Isfansyah (2008)

kata orang yg duduk disebelah gue, film ini jadi kompilasi film untuk memperingati 10 tahun reformasi. Wah, mengingat baru aja liat Orba, gue langsung kebayang film ttg pemerintahan, demo and all the crap bout it.... Ternyata (syukurnya) gue salah! film ini manis banget bertutur mengenai perkenalan dua perempuan yang menjadi sahabat dalam waktu semalam... kaitannya ke masalah politik cuma pertanyaan 'apakah ini mimpi?' waduh... so subtle!!!!

menurut orang yang duduk di sebelah gue, waktu pertama kali dia liat film ini, dia merasa bahwa film ini sebenernya bukan mau membahas masalah reformasi dan kejadian mei itu... tinggal disisipin opening, dan TaDa.. jadilah berhubungan dengan kejadian mei... hahaha.. gue nyengir dan ndak mau denger ide itu, karena di kepala gue udah terpatri pemikiran : betapa cerdasnya film makernya membuat sesuatu yang nasty jadi manis!! thumbs up!!!


No comments: