Monday, November 17, 2008

Jangan ngomongin agama .. ah....

kata ini bikin gue sebel..
kenapa sih kita ndak boleh ngomongin soal agama? walau gue enggan mengakuinya.. yeah, kalau di tanya gue akan menjawab gue orang katolik, dan kalau di tanya soal posisi gue dalam wacana penghilangan status agama di KTP, gue jawab gue pro soal itu... kalau ditanya soal posisi gue di wacana kawin campur, gue akan jawab.. yah, sah-sah saja orang melakukannya, tapi gue tidak menutup mata bahwa ada ajaran agama yang melarang itu...

kenapa sih hal ini ndak bisa dibicarakan dengan terbuka dan santai? keinget sama temen gue saat kita kelas 3 SD, yang bertanya "Lo lagi ngapain" sesaat gue baru selesai berdoa... mmmm... yah, gue jawab gue baru berdoa ... ndak ada rasa marah sebel or anything,.. just pure curiosity....

gue inget waktu gue kuliah. Gue tertegun melihat temen2 gue yang hindu sedang berdoa di sudut hall, akhirnya dimarahin sama senior2 gue karena gue ndak merhatiin doa bersama kita...

(waktu itu gue lagi ospek, dan hall besarn itu jadi tempat ibadah. Yang muslim sholat di ujung satunya, yang kristen berdoa diujung lainnya, yang hindu (waktu itu cuma ada 3) berdoa di sudut lainnya,.. semua berdoa dengan tenang (peraturannya hanya satu, tidak boleh menganggu... sederhana....)

lucunya semakin gue gede.. pengalaman gue masa muda itu ndak berlaku sama sekali. Sekali waktu, di kantor lama gue, milis yang mereka punya membahas soal kawin campur, dan mengerikan sekali isinya.. amarah tertumpah karena ada yang merasa masalah ini ndak layak dibahas.. dan bikin bete (gue) .... akhirnya males pisan ikutan milis itu...

beberapa waktu setelah itu, gue sedang nongkrong sama seorang teman (eh kita teman kan, mas?) dalam pembicaraan ndak penting tiba2 dia bertanya.. emang suster itu apa sih? huh?  gue kaget sama pertanyaannya, ternyata setelah panjang lebar ngobrol, hal2 lain membuat gue bengong ... "gue sama sekali tidak tahu soal agama lo 'Ta" ... kaget juga yah... secara dia itu menurut gue cerdas setengah mati....dia bilang, abis gue mau tanya sama siapa, wong orang katolik yang gue kenal, yah... baru elo... mmmmm

nah, hal2 kecil seperti itu bikin gue merasa.. ada yang salah di sini.... kenapa sih org merasa kalo berbeda pasti bakal berantem, jadi daripada berantem jangan diomongin aja,... (hahaha.. jadi keinget becandaan gue dan sahabat gue yang dikecam berat sama beberapa orang yang ndak suka denger... "Iya nih, detta belum pernah sholat seumur idupnya" "waduh seminggu sekali ke gereja aja gue udah berat, apalagi  sholat 5 waktu.." SNAP! ada yang marahin kita, katanya ndak boleh becandain soal gituan...

lho? ndak ngerti deh... agama bagi gue sesuatu yang menarik, bagaimana agama datang dan menghegemoni kepala orang yang percaya, gokil.. pelajaran mengenai konsep manusia di titik termantapnya... hehehe.. sayang ndak semua orang merasa seperti gue...

dan hal itu gue sesali karena, baru2 ini gue baca sebuah email yang bercerita mengenai KB dan mencela-cela orang yang punya banyak anak, salah satu orang yang menanggapi  thread itu menulis menulis mengenai bagaimana katolik menolak birthcontrol ... gue kaget, karena sebenernya tulisan awal ini bercerita mengenai poligami ... well.. spt sudah diduga isinya mencela ajaran agama bersangkutan...

yang bikin gue kaget adalah, bener yah katolik menolak itu?.. secara mak-babe gue ikut program KB dari jaman rikiplik and i don't think  they would if they know the church is against it, dan gue pernah denger (samar-samar di kelas agama) bicara soal konsili vatikan II yang mengubah beberapa peraturan seiring jaman..

well.... ini yang gue maksud... kenapa kita harus tahu other people religion, buka untuk dipelajari.. untuk tahu aja... kampus adik sepupu gue, memberi contoh keren banget. di salah satu matakuliahnya... dia belajar berbagai macam agama.. adik sepupu gue  (yang muslim) belajar semua agama yang ada di Indonesia ini. Lucunya, dia bilang, dia tahu lebih banyak mengenai agama katolik dari sekolahnya, dibanding dengan dari saudara-saudaranya (mind you guys, one of my aunt is a nun) ... jadi dia dan gue geli sendiri membahas betapa orang ketakutan sama perbedaan, sampai kita ndak ngerti sbnernya beda itu apa...

kadang hidup itu lucu banget (ini alasannya kenapa gue suka ketawa sendirian)
dan salah satu yang lucu adalah saat kita ndak boleh ngomongin soal agama....

maybe I'm wrong about this, but .. well, this is what I think and please correct me if I'm wrong...
 

10 comments:

Imelda Suryaningsih said...

hmmm... kayaknya gue kenal milis ini :p
oh iya, mungkin kita ndak boleh ngomongin soal agama, biar nggak ketahuan kalo kita tuh sebenernya nggak ngerti apa pun soal agama kita :)

ric ky said...

vatikan mendukung kb sistem kalender aja...tapi kalo ga salah kwi (dulu) ga mempermasalahkan (cmiiw). kan ada moralis konservatif ada moralis moderat. ga unisono. asumsi konservatif: ga natural/kodrati. asumsi moderat: teknologi bisa menyempurnakan kodrat

ginatri noer said...

di sekolah anaknya temen gue, selain diajarin pelajaran agama masing-masing mereka juga diajarin agama-agama yang lain. Oh ya, anaknya temen gue itu masih kelas 3 sd lho... hehehe :)

btw, salam kenal :D

imelmow imelmow said...

Gue suka kok ngomongin agama. Yuk kapan-kapan kita ngobrolin agama...*hihihi apa-apaan sih si imel?*

detta aryani said...

anaknya temen gue pernah mengalami fase dia ingin tahu agama semua orang (karena baru diajarin mengenai macam2 agama) jadi anak itu setiap kali kenalan dia selalu nanya, agama mu apa? .. heheheh... jadi anak2 menyenangkan :)

detta aryani said...

wah ini gue baru tahu... jadi memang ant kwi dan vatikan boleh beda yah? mmmm

detta aryani said...

hehehe.. analisa dasyat!

rachma wati said...

Gue gak masalah kalo ngomongin agama,
cuma males kalo dah mulai saling menjelekkan
dan berasa agama sendiri paling bener...

Sarah M.lia said...

sebenarnya kita perlu tahu ajaran dan adat kebiasaan agama-agama yang ada. justru karena tahu kita jadi lebih mudah bertenggang rasa. tugas kita sebagai umat beragama yang waras adalah mengarahkan diskusi yang tendensinya jadi debat kusir. mudah2an dengan demikian makin banyak orang yang mampu hidup berdampingan dalam perbedaan.

detta aryani said...

hehehe....